Doa Meredam Amarah dan Emosi Lengkap Arab Latin Arti, Mudah Dibaca
Doa meredam amarah menurut Islam dapat Anda lafalkan saat emosi Anda mulai muncul agar tak kelewat batas. Dengan mengontrol diri seperti ini, Anda bisa menghindari banyak hal negatif yang tak perlu. Berikut bacaannya.
Amarah adalah salah satu emosi yang tak dapat dihindari oleh manusia. Banyak hal yang memicu perasaan ini, dan terkadang kemunculannya begitu tiba-tiba dan tak terkontrol. Baik dari interaksi antar manusia, dari harapan-harapan yang tak terwujud, rasa frustrasi, dan masih banyak lagi.
Padahal, amarah yang tak terkendali adalah hal yang merugikan diri sendiri maupun orang-orang di sekitar. Sebagai umat Islam, Allah SWT selalu memerintahkan kita untuk berdoa padanya agar hidup selalu penuh berkah dan dijauhkan dari sesuatu yang merugikan.
-
Apa itu doa taubat? Doa taubat bisa dibaca setelah melaksanakan sholat sunnah taubat. Tujuannya tidak lain untuk meminta ampunan kepada Allah SWT.
-
Apa yang dimaksud dengan Doa Tobat Katolik? Doa Tobat adalah doa yang berisi ungkapan pertobatan atas dosa, permohonan belas kasih pengampunan Allah, dan kesadaran akan kerahiman Tuhan serta keterbatasan manusia.
-
Kapan Doa Kafaratul Majelis dibaca? Rasulullah SAW mengajarkan para sahabatnya untuk membaca doa kafaratul majelis ketika hendak meninggalkan sebuah majelis.
-
Kapan Doa Tahlil dibaca? Pembacaan lafal tahlil juga dilakukan oleh masyarakat pada peringatan haul, arwahan (ruwahan) di bulan ruwah, akhir Sya’ban, akhir Ramadhan, saat kumpul keluarga, dan lain sebagainya.
-
Kenapa Doa Tahlil dibaca? Tujuan dibacakannya doa tahlil yakni untuk meningkatkan kualitas iman seorang muslim dan mampu mendekatkan diri pembacanya kepada sang pencipta, yakni Allah SWT.
-
Kapan doa-doa tersebut dibaca? Setiap bacaan doa ini harus dibaca secara runtut sebelum tukang penyembelih melakukan pekerjaannya.
Doa meredam amarah menurut Islam dapat Anda lafalkan saat emosi Anda mulai muncul agar tak kelewat batas. Dengan mengontrol diri seperti ini, Anda bisa menghindari banyak hal negatif yang tak perlu.
Dilansir dari laman NU Online dan Dream, berikut selengkapnya mengenai doa meredam amarah yang patut dihafal.
Doa Meredam Amarah yang Diajarkan Rasulullah SAW
©2023 Merdeka.com/Pexels
Rasulullah SAW telah mengajarkan umatnya untuk melafalkan doa meredam amarah guna menghindari kerugian-kerugian dari emosi yang meledak-ledak.
Adapun doa meredam amarah tersebut adalah sebagai berikut, seperti yang disebutkan Imam An-Nawawi dalam kitab Al-Adzkar:
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ ذَنْبِيْ ، وَأَذْهِبْ غَيْظَ قَلْبِيْ ، وَأَجِرْنِيْ مِنَ الشَّيْطَانِ
Allâhummaghfirlî dzanbî, wa adzhib ghaizha qalbî, wa ajirnî minas syaithâni.
Artinya: Tuhanku, ampunilah dosaku, redamlah murka hatiku, dan lindungilah diriku dari pengaruh setan.
Doa Meredam Amarah Lainnya
Ada juga doa meredam amarah lain yang bisa Anda baca;
أعوذُ بالله مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجيمِ
A’-uudzu billahi minas syaithanir rajiim
Artinya; "Saya berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk."
Selain melafalkan doa meredam amarah, orang yang tengah dalam lonjakan emosi juga dianjurkan untuk sekurang-kurangnya membaca ta’awudz, berwudhu, lalu mendirikan salat sunnah dua raka’at.
Hadis Tentang Meredam Amarah
©2023 Merdeka.com/Pexels/Nicola Barts
Menahan amarah memang bukan perkara mudah. Tak semua manusia dapat mengontrolnya secara sadar. Rasulullah SAW bahkan menyebutkan bahwa orang kuat adalah orang yang mampu menahan amarah. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda;
“Orang hebat bukanlah orang yang selalu menang dalam pertarungan. Orang hebat adalah orang yang bisa mengendalikan diri ketika marah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Tak hanya itu saja, Rasulullah SAW juga menjanjikan bagi orang-orang yang mampu menahan amarahnya padahal mampu meluapkannya, maka Allah akan membanggakannya di hadapan seluruh makhluk.
Dari Muadz bin Anas Al-Juhani radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda; "Siapa yang berusaha menahan amarahnya, padahal dia mampu meluapkannya, maka dia akan Allah panggil di hadapan seluruh makhluk pada hari kiamat, sampai Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari yang dia kehendaki." (HR. Abu Daud, Turmudzi, dan dihasankan Al-Albani).