Doa Puasa Lengkap Arab Latin dan Keutamaannya, Bawa Banyak Pahala
Doa puasa atau niat puasa patut dihafal untuk mengawali amalan yang satu ini.
Doa puasa atau niat puasa patut dihafal untuk mengawali amalan yang satu ini.
Doa Puasa Lengkap Arab Latin dan Keutamaannya, Bawa Banyak Pahala
Puasa adalah ibadah yang menahan haus, lapar, dan hawa nafsu. Selain di bulan Ramadan, amalan yang termasuk puasa sunah di antaranya puasa daud, syawal, Senin-Kamis, tarwiyah, hingga arafah. Dan, masing-masing memiliki doa puasa atau niat puasanya tersendiri.
Umat muslim diwajibkan puasa di bulan Ramadan. Bahkan, puasa merupakan satu di antara rukun Islam yang ke-4. Sementara itu, puasa sunah adalah amalan yang akan mendapat pahala jika dikerjakan dan tidak akan mendapat siksa jika ditinggalkan.Puasa secara umum meiliki keutamaan yang baik apabila dikerjakan. Sehingga, banyak umat muslim yang berbondong-bondong mengamalkannya. Dilansir dari laman Liputan 6, berikut kumpulan doa puasa atau niat puasa serta apa saja keutamaan yang dibawa oleh amal ibadah satu ini.
Pengertian Puasa dalam Agama Islam
Menurut bahasa, puasa berarti “menahan diri”. Menurut syara’, puasa ialah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkanya dari mula terbit fajar hingga terbenam matahari, karena perintah Allah semata- mata, serta disertai niat dan syarat-syarat tertentu.Artinya, puasa adalah penahanan diri dari syahwat perut dan syahwat kemaluan, serta dari segala benda konkret yang memasuki rongga dalam tubuh (seperti obat dan sejenisnya), dalam rentang waktu tertentu yaitu sejak terbitnya fajar kedua (yaitu fajar shadiq) sampai terbenamnya matahari.
Adapun beberapa aspek penting keutamaan puasa dalam agama Islam adalah;
1. Sebagai Sarana Ibadah dan Ketaatan
Puasa adalah bentuk ibadah dan ketaatan kepada Allah. Umat Muslim menahan diri dari makan, minum, dan perilaku tertentu dari fajar hingga terbenam matahari sebagai bentuk pengabdian kepada Sang Pencipta.
2. Sebagai Disiplin Diri
Puasa mengajarkan disiplin diri dan kendali terhadap hawa nafsu. Selama bulan Ramadan, umat Muslim diajak untuk meningkatkan kontrol diri terhadap hasrat dan keinginan duniawi.
Puasa juga meningkatkan kesadaran sosial dan empati terhadap orang-orang yang kurang beruntung. Melalui pengalaman menahan lapar dan haus, umat Muslim diharapkan dapat lebih memahami penderitaan orang miskin dan kelaparan.
4. Pembersihan Jiwa dan Kesempurnaan Akhlak
Puasa tidak hanya melibatkan penahanan fisik tetapi juga memerlukan kontrol terhadap perilaku dan ucapan. Muslim diharapkan menjauhi perbuatan buruk dan meningkatkan akhlak positif.
5. Kemuliaan dan Pengampunan
Puasa dianggap sebagai kesempatan untuk mendapatkan kemuliaan dan pengampunan dari Allah SWT. Terlebih untuk puasa Ramadan sebab selama bulan ini, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu.
Doa Puasa
1. Doa Puasa Ramadanنَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
"Nawaitu shouma ghodin 'an adaa-i fardhisy syahri romadhoona hadzihis sanati lillaahi ta'aala."
Artinya: "Aku niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan karena Allah Ta'ala."
Niat dilakukan sebelum menjalankan ibadah puasa. Anda bisa berniat saat malam setelah salat Tarawih atau ketika selesai sahur sebelum imsak.
Puasa Tarwiyah adalah puasa yang dilaksanakan pada hari tarwiyah yang jatuh pada 8 zulhijjah. Puasa ini termasuk puasa di 10 hari menjelang Iduladha. Dalam Hadis Riwayat Tirmidzi, Rasulullah SAW berkata:
"Tak ada hari lain yang disukai Allah SWT untuk beribadah seperti 10 hari ini (di bulan Zulhijjah)."
Dalam hadis yang disebutkan di atas, puasa 7 hari ini bisa ditambah dengan 2 hari puasa lain, yaitu puasa Tarwiyah dan Arafah.
Adapun bacaan doa puasa atau niat puasa tarwiyah adalah sebagai berikut;
Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala.
Artinya: "Saya niat berpuasa sunah tarwiyah karena Allah ta’ala."
Setelah membaca Bacaan niat puasa sunah tersebut, bisa menjalankan sahur di dini hari selanjutnya dan menjalankan puasa Tarwiyah.
Puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Zulhijjah. Bagi Muslim yang tidak menjalankan ibadah haji, puasa di tanggal 9 Muharram sangat dianjurkan. Hari tersebut dikenal dengan hari Arafah, hari saat Muslim yang berhaji menjalankan ibadah wukuf di padang Arafah.
Dari Abu Qatadah Al-Anshariy (ia berkata), ”Sesungguhnya Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam pernah ditanya tentang (keutamaan) puasa pada hari Arafah?” Maka beliau menjawab, “ Menghapuskan (kesalahan) tahun yang lalu dan yang sesudahnya.” H.R. Muslim.
Adapun doa puasa atau niat puasa sunah Arafah adalah:
Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: "Saya Bacaan niat puasa sunah Arafah, karena Allah ta’ala."
Bacaan niat puasa sunah Arafah ini bisa dibaca begitu selesai menjalankan ibadah puasa Tarwiyah di hari sebelumnya.
Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa yang dilakukan setiap tengah bulan Hijriyah, kecuali di hari tasyrik dan Ramadan. Puasa ini berlangsung selama 3 hari berturut-turut yaitu setiap tanggal 13, 14, 15 bulan Hijriyah. Ibnu Milhan Al Qoisiy dari ayahnya ia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa memerintahkan pada kami untuk berpuasa pada ayyamul bidh yaitu 13, 14 dan 15 (dari bulan Hijriyah)." (HR. Abu Daud no. 2449 dan An Nasai no. 2434. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadis ini shahih).
Puasa Ayyamul Bidh disebut puasa putih juga berkaitan dengan kisah Nabi Adam AS saat turun ke bumi.
Dikisahkan ketika Nabi Adam AS turun, seluruh tubuhnya terbakar oleh matahari hingga menjadi hitam atau gosong. Selanjutnya Allah SWT memberikan wahyu untuk berpuasa selama tiga hari (tanggal 13, 14, 15).
Usai menjalankan hari pertama, sepertiga badannya menjadi putih. Kemudian puasa hari kedua, sepertiganya lagi menjadi putih. Puasa hari ketiga, sepertiga sisanya jadi putih.
Nawaitu shouma ghadin ayyamal bidhi sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: Saya niat berpuasa besok pada (ayyamul bidh) hari-hari putih sunah karena Allah Ta’ala.
Tidak seperti puasa sunah yang lainnya atau puasa di bulan Ramadhan yang mengharuskan membaca niat sebelum fajar, puasa Ayyamul Bidh boleh diniatkan setelah fajar 5. Doa Puasa Sunah Daud
Puasa sunah Nabi Daud adalah puasa yang dilakukan selang-seling, yakni sehari puasa dan sehari berikutnya tidak. Begitu seterusnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Puasa yang paling disukai oleh Allah adalah puasa Nabi Daud. Salat yang paling disukai Allah adalah Saalat Nabi Daud. Beliau biasa tidur separuh malam, dan bangun pada sepertiganya, dan tidur pada seperenamnya. Beliau biasa berbuka sehari dan berpuasa sehari.” (HR. Bukhari no. 3420 dan Muslim no. 1159)
NAWAITU SHAUMA DAAWUDA SUNNATAL LILLAHI TA’ALA
Artinya: "Saya berniat puasa sunah Daud, sunah karena Allah Ta'ala" 6. Doa Puasa Sunah 1-7 Zulhijjah
Puasa sunah 1-7 Zulhijjah adalah puasa sunah yang dikerjakan dari tanggal 1 hingga tangga 7 Zulhijjah. Puasa sunah ini adalah salah satu amalan yang dianjurkan dikerjakan dalam 10 hari pertama bulan Zulhijjah.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya…” (HR. Abu Daud no. 2437)
"NAWAITU SHAUMA SYAHRI DHILHIJJATI SUNNATAN LILLAAHI TA’AALA"
Artinya: Aku berniat puasa sunah sunah di bulan Zulhijjah karena Allah Ta’ala. 7. Doa Puasa Sunah Senin-Kamis
Puasa ini merupakan puasa sunah yang hampir bisa dilakukan setiap bulan. Sunah dari puasa Senin-Kamis ini tertuang seperti yang diriwayatkan Aisyah,
“Rasulullah biasanya berpuasa pada hari Senin dan Kamis,” [H.R. Tirmidzi, Nasai, dan Ibnu Majah].
Puasa ini dipercaya oleh umat muslim bisa mendatangkan keberkahan dan ketenangan dalam menjalani hidup. Selain itu, berpuasa 2 hari dalam seminggu bisa menjadi rutinitas yang sehat dan bermanfaat bagi tubuh.
NAWAITU SAUMA YAUMAL ITSNAINI SUNNATAN LILLAHI TA'ALA
Artinya: Saya berniat puasa sunah hari Senin, sunah karena Allah ta'ala.
Sementara, bacaan doa puasa atau niat puasa sunah di hari Kamis adalah:
NAWAITU SAUMA YAUMAL KHOMIISI SUNNATAN LILLAHI TA’ALA
Artinya: Saya berniat puasa sunah hari Kamis, sunah karena Allah ta'ala. 8. Doa Puasa Sunah 6 Hari Bulan Syawal
Bulan Syawal berada tepat setelah bulan Ramadan. Puasa sunah ini dilakukan di tanggal yang tidak ditentukan, boleh urut maupun acak, asal masih dalam bulan Syawal. Abu Ayub mengatakan bahwa Rasulullah pernah bersabda,
“Siapapun yang berpuasa Ramadan dan mengikutinya enam hari di bulan Syawal, seolah-olah ia puasa seumur hidup,” H.R. Muslim.
Bacaan doa puasa atau niat puasa sunah Syawal 6 Hari:
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah SWT.” 9. Doa Puasa Sunah Tasu’a
Puasa Tasu'a adalah puasa sunah yang dikerjakan pada tanggal 9 Muharram. Puasa ini dilakukan untuk mengiringi puasa yang dilakukan pada keesokan harinya yaitu di tanggal 10 Muharram. Ini karena di hari yang sama yaitu tanggal 10 Muharram, orang-orang Yahudi juga melakukan puasa. Puasa Tasu'a ini dikerjakan agar tidak menyerupai ibadah orang Yahudi. Ibnu Abbas RA berkata:
“Ketika Rasulullah SAW melakukan puasa ‘Asyura dan memerintahkan para sahabat untuk mengerjakan puasa ‘Asyura, para sahabat berkata:
Bacaan doa puasa atau niat puasa sunah Tasu’a adalah:
"NAWAITU SAUMA GADHIN MIN YAUMI TASU’A SUNNATAN LILLAHI TA’ALA."
Arti bacaan niat puasa sunah: “ Aku berniat puasa sunah sunah Tasu’a karena Allah Ta’ala.” 10. Doa Puasa Sunah Asyura
Puasa Asyura dilakukan di tanggal 10 Muharram. Di bulan Muharram, terdapat satu hari yang paling istimewa dan penuh dengan keutamaan bulan Muharram. Hari tersebut adalah hari Asyura yang merupakan tanggal 10 Muharram.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah salat wajib adalah salat malam.” (HR. Muslim no. 1163).
Nawaitu shauma ghadin 'an adaa'i sunnatil aasyuuraa lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku berpuasa sunah sunah Asyura esok hari karena Allah SWT.” 11. Doa Puasa Sunah Syaban
Puasa Syaban adalah puasa yang dijalankan pada bulan Syaban, bulan sebelum Ramadan. Bulan Syaban adalah bulan yang sering diabailkan orang karena berada di antara bulan Rajab dan Ramadan. Padahal bulan tersebut adalah bulan di mana amalan diangkat.
Puasa syaban bisa dilakukan sepanjang bulan Syaban. Ada pula yang menjalankan puasa Syaban pada malam Nisfu Syaban. Nisfu Syaban adalah peringatan tanggal 15 bulan kedelapan dari kalender Islam.
Bacaan niat puasa sunah Syaban adalah sebagai berikut:
Nawaitu shauma ghadin'an ada'i sunnati Sya'bana lillahi ta'ala
Artinya: "Aku berniat puasa sunah sunah Sya'ban esok hari karena Allah SWT."