Dulu Ditolak Kampus Impian, Ini Kisah Perjuangan Johnathan Philbert hingga Jadi Lulusan Terbaik ITS
Ditolak kampus impian justru memacu semangat Johnathan untuk lebih berprestasi.
Pemuda yang akrab disapa John ini merupakan mahasiswa Departemen Desain Produk Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) angkatan 2020.
ITS ternyata bukan kampus pilihan pertamanya. Sebelum memutuskan masuk ITS, John pernah ditolak kampus impiannya.
- Perintah Langsung Komjen Fadil ke Bhabinkamtibmas: Anakmu Mau Masuk Polisi, Lapor Sama Kapolres!
- Kisah Haru Lulusan Cumlaude Universitas Sempat Bekerja jadi Kasir & Tak Lulus Tes TNI, Kini Sukses jadi Polisi
- Anak Tukang Sampah Lulus jadi Polisi, Jenderal Polri Langsung Bereaksi
- Tiga Kali Gagal, Cerita Letda Hiras Anak Petani Lulusan Terbaik Pa PK di TNI AD 'Dari Kampung, Ortu Sampai Berlinang Air Mata'
“Saat itu sempat tertolak kampus impian lainnya, tetapi ITS menjadi jawaban atas penantian saya selama ini,” ungkap pemuda 23 tahun tersebut, dikutip dari situs resmi its.ac.id, Kamis (19/9/2024).
Ditolak kampus impian tak menghancurkan mimpi John. Ia justru terpacu untuk lebih berprestasi.
Perjuangan
Pemuda kelahiran Bandung 23 September 2001 menyikapi kegagalannya masuk kampus impian sebagai sebuah tantangan. Selama empat tahun kuliah di ITS, John rajin mengulas materi perkuliahan yang didapatkan di kelas. Ia juga belajar ekstra melakukan setiap tanggung jawab yang diembannya.
“Tidak disangka hasilnya selalu melebihi standar dan berbuah baik,” ungkap John.
Tak hanya fokus pada dunia akademik, John juga mengembangkan diri pada bidang-bidang lain. Ia mencoba bidang keilmiahan, manajerial, bahkan kewirausahaan. Ia pernah dipercaya sebagai Kepala Biro Pengkaderan Himpunan Mahasiswa Desain Produk (Himaide) ITS.
“Saya belajar banyak, terutama dalam hal kerja sama dan komunikasi dengan sesama,” jelas buah hati pasangan Ruth Darmawan dan almarhum Gunawan Tjiptorahardjo tersebut.
Lewat Himaide, John mendapatkan relasi dan keyakinan untuk terus menimba ilmu di luar kampus. Ia ingin membuktikan bahwa andal dalam bidang akademik tak menjadikan seseorang pasif dalam kehidupan sosial.
“Menjadi aktif (di bidang akademik dan nonakademik) membekali saya menghadapi dunia perkuliahan dan pascakampus,” ujar John.
Prestasi
Mahasiswa yang gemar menggambar ini bercita-cita bisa memberikan manfaat untuk banyak orang. Keinginan tersebut diwujudkan dengan terus memperkaya pengetahuan lewat lomba-lomba keilmiahan untuk melahirkan sebuah inovasi.
Salah satu inovasi John melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K), yakni produk tas anjing dengan perangkat lacak terintegrasi.
“Inovasi ini berhasil mendapat pendanaan dan saat ini tengah dikembangkan menjadi usaha kecil-kecilan,” jelasnya.
Finalis Duta Kampus ITS 2022 ini juga aktif mengikuti kegiatan internasionalisasi dan pengabdian masyarakat. John tercatat pernah magang sebagai design intern dan design engineering intern di PT Soca Auto Indonesia dan Science Technopark (STP) ITS.
“Lewat kesempatan ini, saya terus memperdalam kemampuan desain demi menghasilkan barang yang berguna bagi orang banyak,” ujar John.
Menebar Manfaat
John merealisasikan cita-citanya agar bisa bermanfaat bagi banyak orang melalui Tugas Akhir (TA). Ia merancang sepeda motor listrik modular berbahan rotan untuk UMKM Jinggowati.
“Sepeda motor listrik ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan UMKM,” tutur pemuda kelahiran tahun 2001 ini.
John berharap sepeda motor listrik ini menjadi jawaban atas kebutuhan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam menemukan moda transportasi serbaguna yang efisien.
“Besar keinginan saya agar produk ini dapat diproduksi secara massal,” tandasnya.