Ketahui Fungsi Amoxicillin Beserta Efek Sampingnya, Pelajari Sebelum Mengonsumsi
Amoxicillin adalah salah satu nama obat yang cukup akrab di telinga masyarakat Indonesia. Obat ini termasuk dalam jenis obat antibiotik tipe penisilin.Berikut penjelasan selengkapnya mengenai apa itu amoxicillin, fungsi amoxicillin, dan efek sampingnya yang perlu diketahui.
Amoxicillin adalah salah satu nama obat yang cukup akrab di telinga masyarakat Indonesia. Amoxicillin biasanya digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi bakteri. Obat ini termasuk dalam jenis obat antibiotik tipe penisilin.
Kinerja dan fungsi amoxicillin adalah dengan menghentikan pertumbuhan bakteri. Antibiotik ini hanya mengobati infeksi bakteri. Amoxicillin tidak akan bekerja untuk infeksi virus (seperti flu biasa, flu).
-
Di mana Amoxicillin bisa diperoleh? Amoxicillin hanya tersedia dengan resep dokter.
-
Apa kegunaan Amoxicillin dalam pengobatan? Amoxicillin adalah antibiotik penisilin. Ini digunakan untuk mengobati infeksi bakteri, seperti infeksi dada (termasuk pneumonia) dan abses gigi. Amoxicillin juga dapat digunakan bersama dengan antibiotik dan obat-obatan lain untuk mengobati sakit maag.
-
Bagaimana cara kerja Amoxicillin dalam melawan infeksi? Amoxicillin digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi yang disebabkan oleh bakteri, seperti tonsilitis, bronkitis, pneumonia, dan infeksi pada telinga, hidung, tenggorokan, kulit, atau saluran kemih.
-
Kapan Amoxicillin harus dikonsumsi? Minum obat ini untuk jangka waktu yang ditentukan. Gejala Anda mungkin membaik sebelum infeksi benar-benar hilang.
-
Siapa yang menemukan antibiotik? Antibiotik pertama kali ditemukan oleh Alexander Fleming pada tahun 1928 yang membawa perubahan besar pada dunia kesehatan saat itu.
-
Mengapa penting untuk mengetahui fungsi Amoxicillin? Mengetahui fungsi paracetamol dan amoxicillin akan membantu Anda mengidentifikasi jenis dan kegunaan obat yang Anda konsumsi.
Dan perlu diketahui, menggunakan antibiotik jenis apa pun saat tidak diperlukan dapat menyebabkan tubuh Anda tak lagi bisa menerima fungsinya di masa mendatang, saat benar-benar diperlukan.
Amoxicillin biasanya juga digunakan bersama dengan obat lain untuk mengobati tukak lambung/usus yang disebabkan oleh bakteri H. pylori dan untuk mencegah tukak kembali. Berikut penjelasan selengkapnya mengenai apa itu amoxicillin, fungsi amoxicillin, dan efek samping penggunaannya yang perlu diketahui.
Mengenal Fungsi Amoxicillin
Amoxicilin adalah antibiotik penisilin yang melawan bakteri. Melansir dari drugs.com, fungsi amoxicillin adalah untuk mengobati berbagai jenis infeksi yang disebabkan oleh bakteri, seperti tonsilitis, bronkitis, radang paru-paru, dan infeksi pada telinga, hidung, tenggorokan, kulit, atau saluran kemih.
Fungsi amoxicillin juga kadang-kadang disandingkan bersama dengan antibiotik lain yang disebut klaritromisin (Biaxin) untuk mengobati sakit maag yang disebabkan oleh infeksi Helicobacter pylori. Kombinasi ini kadang digunakan dengan peredam asam lambung yang disebut lansoprazole (Prevacid).
Antibiotik seperti amoxicillin tidak akan bekerja untuk mengobati flu dan infeksi virus lainnya. Meminum antibiotik saat tidak diperlukan akan meningkatkan risiko terkena infeksi di kemudian hari yang menolak pengobatan antibiotik. Untuk itu, selalu berhati-hati dalam mengonsumsinya untuk menghindari penurunan fungsi amoxicillin bagi tubuh Anda.
Cara Menggunakan Amoxicillin
Amoxicillin biasanya hadir dalam bentuk kapsul, tablet, tablet kunyah, dan sebagai suspensi (cairan) untuk diminum. Melansir medlineplus.gov, amoxicillin diminum setiap 12 jam (dua kali sehari) atau setiap 8 jam (tiga kali sehari) dengan atau tanpa makanan.
Lama perawatan Anda dengan obat ini tergantung pada jenis infeksi yang diderita. Amoxicillin dianjurkan untuk diminum di waktu yang sama setiap harinya. Ikuti petunjuk pada label resep dengan hati-hati, dan tanyakan kepada dokter atau apoteker untuk menjelaskan bagian yang tidak Anda pahami.
Konsumsi amoxicillin persis seperti yang diarahkan oleh dokter. Jangan meminum lebih banyak atau lebih sedikit atau lebih sering daripada yang diresepkan oleh dokter. Kocok suspensi dengan baik sebelum digunakan untuk mencampur obat secara merata.
Suspensi dapat ditempatkan langsung di lidah anak atau ditambahkan ke susu formula, susu, jus buah, air, jahe, atau cairan dingin lainnya dan segera diminum. Dan, tablet kunyah harus dihancurkan atau dikunyah secara menyeluruh sebelum ditelan.
Sementara untuk amoxicillin dalam bentuk tablet dan kapsul, telan tablet dan kapsul secara utuh dengan segelas air. Jangan mengunyah atau menghancurkannya. Anda akan mulai merasa lebih baik selama beberapa hari pertama pengobatan dengan amoxicillin. Jika gejala tidak membaik atau memburuk, segera hubungi dokter.
Minumlah amoxicillin sampai benar-benar habis sesuai dengan resepnya bahkan jika Anda sudah merasa lebih sehat. Jika Anda berhenti minum amoksisilin terlalu cepat atau melewatkan dosis, karena hal ini akan menyebabkan infeksi tidak dapat diobati sepenuhnya dan bakteri mungkin menjadi kebal terhadap antibiotik dan melemahkan fungsi amoxicillin pada tubuh Anda ke depannya..
Efek Samping Amoxicillin
Sama seperti jenis obat lainnya, amoxicillin juga memiliki efek samping. Efek samping paling utama yang biasa muncul setelah mengonsumsi obat ini adalah mual, muntah, atau diare, melansir dari webmd.com. Jika salah satu dari efek ini bertahan atau memburuk, beri tahu dokter atau apoteker dengan segera.
Ingatlah bahwa dokter telah meresepkan obat ini karena dia menilai manfaatnya lebih besar daripada risiko efek samping. Banyak orang yang telah menggunakan obat ini tidak memiliki efek samping yang serius. Penggunaan amoxicillin untuk periode yang lama atau berulang dapat menyebabkan sariawan atau infeksi jamur mulut dan vagina.
Segera beri tahu dokter jika salah satu dari efek samping yang jarang tetapi serius ini terjadi, yakni urin gelap, mual atau muntah terus-menerus, sakit perut, mata atau kulit menguning, mudah memar atau berdarah, sakit tenggorokan atau demam yang terus-menerus.
Obat ini jarang menyebabkan kondisi usus yang parah (diare terkait Clostridium difficile) karena jenis bakteri resisten. Kondisi ini dapat terjadi selama pengobatan atau berminggu-minggu hingga berbulan-bulan setelah pengobatan dihentikan. Jangan gunakan obat anti diare atau opioid jika Anda memiliki gejala berikut karena produk ini dapat memperburuknya. Konsultasikan ke dokter segera jika Anda mengalami diare persisten, sakit/kram perut, atau ada darah/lendir di tinja.
Reaksi alergi yang sangat serius terhadap obat ini jarang terjadi. Namun, segera dapatkan bantuan medis jika Anda melihat gejala reaksi alergi yang serius seperti ruam, gatal/bengkak (terutama pada wajah/lidah/tenggorokan), pusing parah, dan kesulitan bernapas. Amoxicillin biasanya dapat menyebabkan ruam ringan yang biasanya tidak serius.