Mengenal Diana Kusumastuti Calon Pejabat Penting Kabinet Prabowo-Gibran, Berambisi Jadi ASN agar Bisa Kuliah Gratis
Di tengah kesibukannya, Diana rutin bermain badminton bersama adik dan kakaknya pada akhir pekan.
Salah satu anak buah Pak Bas di Kementerian PUPR turut dipanggil Presiden Terpilih Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto ke kediamannya di kawasan Kertanegara Jakarta Selatan pada Selasa (15/10/2024). Ia adalah Direktur Jenderal Cipta Karya PUPR, Diana Kusumastuti.
Mengutip Merdeka.com, Diana dipanggil sebagai salah satu kandidat kuat wakil menteri atau kepala badan negara. Belum ada informasi pasti mengenai jabatan yang akan diemban Diana pada pemerintahan Prabowo-Gibran.
- Momen Menteri Kabinet Merah Putih Berseragam Loreng Latihan Baris-berbaris Bareng Prabowo Gibran
- Anak Kuli Bangunan dan Buruh Cuci yang Dulu Hidup di Terminal Kini Jadi Menteri Kabinet Prabowo
- Anak Buah Basuki Hadimuljono Ungkap 3 Tugas Diberi Prabowo, Salah Satunya IKN Harus Lanjut
- Bahagianya Susi Pudjiastuti Bertemu Kawan Lama, Sama-Sama Cantik Dulu Pernah Dijuluki 'Srikandi Kabinet'
Diana dipanggil untuk ditanya kesediaan dan kesiapannya membantu kabinet Prabowo-Gibran menjalankan pemerintahan hingga lima tahun ke depan. Ada dugaan kuat Diana bakal diberi amanah untuk mengurus hal ihwal infrastruktur, sebagaimana keahlian yang dimilikinya.
Profil
Diana lahir di Kota Solo pada Juli 1967. Ia menempuh pendidikan dasar hingga menengah atas di kota kelahirannya. Setelah lulus SMA, ia yang sudah lama bercita-cita merantau akhirnya diterima di program studi Teknik Arsitektur Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.
Selama kuliah, ia tinggal di rumah saudaranya di daerah Pleburan, kelurahan yang terletak di jantung Kota Semarang. Selama kuliah, Diana mengaku tak sempat berorganisasi.
Meski demikian, ia kerap ikut basket dan pameran. Ia pernah dipilih kampusnya untuk mengikuti Temu Karya Ilmiah (TKI) Arsitektur di Bali serta menjadi asisten dosen.
Perjalanan Karier
Lulus dari Undip pada tahun 1991, Diana kemudian bekerja di perusahaan kontraktor. Ia juga sempat menjadi konsultan interior sebelum akhirnya lolos dalam rekrutmen Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kementerian PUPR pada tahun 1993.
“Saya jadi pegawai negeri karena pengen sekolah. Ketika menangani Sumatra Urban Development saya ada loan dengan ADB. Sisa loan itu boleh buat sekolah, akhirnya dapat beasiswa dari ITB,” ungkap alumnus Magister Studi Pembangunan ITB ini, dikutip dari situs ikaundip.org.
Sejak awal menjadi ASN, Diana berprinsip siap menerima tugas apapun, termasuk jika itu bukan bidangnya. Pengalaman menerima berbagai tugas itu memperkaya kompetensinya.
Pada tahun 2020, Diana dinobatkan sebagai PPT Teladan (Pejabat Pimpinan Tinggi Teladan) pada ajang Anugerah ASN yang diselenggarakan Kementerian PAN-RB.
Kehidupan Pribadi
Diana mengungkapkan bahwa menjadi pejabat penting sekaligus istri dan ibu bukan tugas mudah. Ia selalu berupaya memiliki waktu khusus untuk keluarganya di tengah padatnya jadwal pekerjaan.
Tak hanya memiliki waktu spesial bersama suami dan ketiga anaknya, Diana bahkan kerap mengundang kakak dan adiknya untuk bermain bulutangkis bersama di akhir pekan.
Bahkan, ia juga rajin mengajak ibu-ibu di kompleks perumahannya untuk senam bersama. Perempuan yang hobi jalan-jalan ke daerah dengan pemandangan alam indah ini mengaku bahwa dukungan keluarga dan orang-orang terdekat sangat penting bagi perkembangan kariernya.