Anak Kuli Bangunan dan Buruh Cuci yang Dulu Hidup di Terminal Kini Jadi Menteri Kabinet Prabowo
Kehidupan yang penuh kesulitan ini membentuk dia menjadi pribadi yang mandiri dan memiliki tekad kuat untuk meraih kesuksesan.
Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia kembali ditunjuk Prabowo Subianto untuk melanjutkan tugasnya sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk lima tahun ke depan. Sebelumnya, Bahlil menjabat di posisi yang sama setelah dilantik oleh Presiden Jokowi pada 19 Agustus 2024 menggantikan Arifin Tasrif.
Namun demikian, di balik kesuksesan Bahlil saat ini, ternyata masa kecil yang ia jalani cukup berat. Kesuksesan karier yang Bahlil nikmati saat ini sangat kontras dengan masa lalunya yang penuh perjuangan. Ia dibesarkan dalam keluarga sederhana, dengan ayahnya yang bekerja sebagai kuli bangunan dan ibunya sebagai tukang cuci.
Kehidupan yang penuh kesulitan ini membentuk Bahlil menjadi pribadi yang mandiri dan memiliki tekad kuat untuk meraih kesuksesan. Sejak kecil, ia sudah terbiasa menghadapi kerasnya kehidupan, yang kemudian menginspirasi perjalanan kariernya.
Pria kelahiran Maluku ini dulunya sekolah di SD Inpres. Dia menyelesaikan pendidikan tingkat SMP dan SMA di Fak-Fak, Papua Barat.
"Karena orang tua saya susah, sejak kecil saya sudah cari duit sendiri. Jualan kue. Pagi-pagi subuh ibu saya buat kue, saya jual pagi-pagi. Itu SD. Kemudian SMP, saya kondektur angkot. Dari kondektur jadi supir. Hidup di terminal aja ada pangkatnya," jelasnya.
Bahlil menjelaskan, hidup di terminal adalah tempat yang sangat keras. Dia sejak kelas 1 SMP bekerja di lingkungan yang keras. Jika lagi sekolah, sorenya adalah waktu dia bekerja.
"Setelah itu saya kuliah ke Jayapura. Dari Jayapura ke Fak-Fak itu saya naik kapal perintis. Muatannya ada ayam, kambing dan lain-lain. Ya saya kuliah di sana," bebernya.
Dia tinggal di asrama dan sambil kerja. Dia pernah menjadi loper koran dan aktif sebagai aktivis HMI. Dia pernah juga menjabat ketua senat.
"Saya pernah dipenjara bukan karena ambil hak orang, karena pergerakan mahasiswa tahun 98 waktu itu," ungkapnya.
Awal Masuk Jadi Pengusaha
Dia juga menerangkan yang memiliki titel maha hanya dua. Yakni Tuhan yang Maha Kuasa dan mahasiswa. “Artinya adik-adik ini siswa yang paling besar. Karena itu diberikan kewenangan melebihi yang lain,” ucapnya.
Kemudian, ia masuk dunia usaha dan menjadi pengusaha sukses. Awalnya, mengapa dia tertarik masuk dunia pengusaha? Karena capek dengan kemiskinan.
"Bayangkan dari lahir sampai mahasiswa, saya kuliah 7 tahun. Hampir tidak lulus gara-gara asyik jadi aktivis. Hampir 26 tahun, ekonomi saya susah," katanya.
Bahlil lanjut menjelaskan, dia masuk dunia usaha mulai dari bawah. Hingga masuk menjadi pengurus HIPMI daerah dan masuk ke Jakarta hingga menjadi Ketum HIPMI.
"Saya katakan kampus tidak menjamin kualitas mahasiswa. Yang menjamin kualitas mahasiswa adalah mahasiswa nya sendiri," sambungnya..
"Jangan kuliah cari ijazah. Kalau begitu berhentilah kalian. Jadi kuliah untuk menjadi PNS. Jangan. Carilah ilmu. Siapkan diri. Maka pekerjaan yang akan mencari adik-adik. Saya memposisikan diri seperti itu," bebernya gamblang.
Pernah Urus Sektor Investasi
Bahlil Lahadalia, pernah memimpin Kementerian Investasi/BKPM sejak 2019, mencatatkan prestasi yang cukup cemerlang selama masa jabatannya.
Di awal kepemimpinannya, realisasi investasi Indonesia berada di angka Rp795 triliun, sebuah pencapaian yang sudah cukup signifikan. Namun, di bawah arahan Bahlil, angka tersebut terus meningkat tajam, hingga mencapai Rp1.418 triliun pada akhir 2023.
Tahun 2024, di bawah arahan Presiden Joko Widodo, Kementerian Investasi/BKPM ditargetkan untuk mencapai realisasi investasi sebesar Rp1.650 triliun. Target ambisius ini dirancang untuk menjaga laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap di atas 5 persen.
Pada kuartal II-2024, total investasi yang masuk sudah mencapai Rp428,4 triliun. Ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 22,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penyerapan tenaga kerja juga meningkat, dengan lebih dari 677.623 orang yang mendapatkan pekerjaan baru melalui berbagai proyek investasi.
Selama semester pertama 2024, total investasi yang tercatat telah mencapai Rp829,9 triliun, atau sekitar 50,3 persen dari target tahunan. Angka ini memberikan optimisme bahwa target tahunan Rp1.650 triliun akan tercapai.
Siapa pun yang akan melanjutkan kepemimpinan Bahlil di masa depan, hanya perlu melanjutkan momentum ini dan memastikan sisa 49,7 persen dari target tahunan dapat tercapai.