Mengenal Fungsi Trombosit, Keping Sel Darah yang Sangat Penting bagi Tubuh
Trombosit adalah sel darah yang berperan dalam membekukan darah. Trombosit merupakan bagian darah yang paling utama saat pembuluh darah rusak atau ketika kulit mengalami luka dan bocor yang mengakibatkan perdarahan. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai fungsi trombosit.
Dalam dunia medis, pemeriksaan trombosit sering dilakukan oleh para dokter untuk mengetahui beberapa jenis penyakit seperti, demam berdarah. Trombosit digunakan sebagai indikator penanganan atau tindakan medis tertentu. Trombosit merupakan sebuah fragmen kecil dalam darah yang tidak berwarna, sering juga disebut dengan keping darah.
Kepingan darah (trombosit) adalah sel tak berinti, berbentuk cakram dengan diameter 2-4 µm. Keping darah berasal suatu megakariosit yang terdapat dalam sumsum tulang. Trombosit dibentuk di sumsum tulang dari megakariosit, yaitu sel yang sangat besar dalam sumsum tulang belakang yang memecah menjadi trombosit, baik dalam sumsum tulang atau segera setelah memasuki darah, khususnya ketika mencoba untuk memasuki kapiler paru.
-
Bagaimana cara meningkatkan trombosit secara alami? Salah satu metode yang bisa dilakukan adalah dengan mengonsumsi minuman tertentu yang kaya akan nutrisi yang mendukung produksi trombosit.
-
Di mana trombosit dibentuk? Trombosit dalam tubuh dibentuk di jaringan lunak tulang, atau disebut juga dengan sumsum tulang.
-
Apa itu trombosit? Trombosit adalah komponen kecil darah yang membantu proses pembekuan darah.
-
Bagaimana cara meningkatkan trombosit secara alami setelah fase demam berdarah selesai? William menjelaskan bahwa trombosit akan meningkat secara alami setelah fase demam berdarah selesai, tanpa perlu penggunaan obat-obatan tambahan.
-
Kapan trombosit akan meningkat secara alami pada penderita DBD? "Trombosit akan meningkat secara alami setelah fase demam berdarah selesai," ujarnya.
-
Bagaimana trombosit bekerja dalam proses pembekuan darah? Saat aktif membeku, trombosit memanjangkan filamen yang menyerupai kaki laba-laba. Kaki ini bersentuhan dengan pembuluh darah yang rusak dan faktor pembekuan lainnya untuk menutup kerusakan dan menghentikan pendarahan.
Menurut bahan ajar yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI, trombosit adalah sel darah yang berperan dalam membekukan darah. Trombosit merupakan bagian darah yang paling utama saat pembuluh darah rusak atau ketika kulit mengalami luka dan bocor yang mengakibatkan perdarahan. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai fungsi trombosit.
Pengertian Trombosit
Trombosit adalah sel tak berinti yang diproduksi oleh sumsum tulang, yang berbentuk cakram dengan diameter 2-5 μm. Trombosit dalam darah tersusun atas substansi fosfolipid yang berfungsi sebagai faktor pembeku dan menghentikan perdarahan.
Trombosit tidak dapat dipandang sebagai sel utuh karena berasal dari sel raksasa yang berada di sumsum tulang, yang dinamakan megakariosit. Megakariosit di dalam pematangannya dipecah menjadi 3.000-40.000 serpihan sel, yang dinamai sebagai trombosit atau kepingan sel (platelet) tersebut.
Jumlah trombosit dalam darah pada keadaan normal adalah sekitar 150.000 sampai dengan 300.000 /ml dan mempunyai masa hidup sekitar 1 sampai 2 minggu atau kira-kira 8 hari.
Pembentukan trombosit berasal dari Multipotensial Stem Cell menjadi Unipotensial Stem Cell dibantu Trombopoitin. Sel yang paling muda yang dapat dilihat dengan mikroskop adalah Megakarioblas, Megakarioblas akan diubah menjadi megakariosit imatur kemudian menjadi megakariosit matur.
Fungsi Trombosit
Fungsi trombosit yang paling utama adalah membentuk sumbat yang merupakan respons hemostatik normal terjadinya cedera vaskular yang dapat terjadi kebocoran spontan darah melalui pembuluh halus. Fungsi trombosit ada tiga yaitu perlekatan (adhesi), penggumpalan (agregasi), dan reaksi pelepasan.
Intinya, fungsi trombosit adalah apabila tubuh mengalami luka, maka trombosit akan berkumpul dan saling melekatkan diri dan menutup luka tersebut. Trombosit juga akan mengeluarkan zat yang merangsang untuk terjadinya pengerutan luka sehingga ukuran luka menyempit. Dan karena mempunyai zat pembeku darah, maka fungsi trombosit juga dapat menghentikan perdarahan.
Fungsi trombosit juga berhubungan dengan pertahanan, tetapi bukan terhadap benda atau sel asing. Fungsi trombosit sangat penting dalam usaha tubuh untuk mempertahankan keutuhan jaringan bila terjadi luka. Trombosit ikut serta dalam usaha menutup luka, sehingga tubuh tidak kehilangan banyak darah dan terlindung dari penyusupan benda atau sel asing.
Trombosit bergerombol (agregasi) di tempat terjadinya luka, ikut membantu menyumbat luka tersebut secara fisik dan sebagian trombosit akan pecah dan mengeluarkan isinya, yang berfungsi untuk memanggil trombosit dan sel-sel lekosit dari tempat lain. Isi trombosit yang pecah sebagian juga aktif dalam mengkatalisis proses penggumpalan darah, sehingga luka tersebut selanjutnya disumbat oleh gumpalan yang terbentuk itu.
Sirkulasi Trombosit
Volume rata-rata trombosit adalah 5,8fl. Volume ini berkurang saat trombosit matang di dalam sirkulasi. Trombosit muda mempunyai waktu 24 sampai 36 jam di dalam limfa setelah dibebaskan dari sumsum tulang. Sepertiga dari pengeluaran trombosit oleh sumsum tulang dapat dijerat dalam satu waktu dalam satu limfa normal.
Trombosit merupakan struktur yang aktif. Waktu paruh hidupnya di dalam darah 8-12 hari, setelah itu proses fungsionalnya berakhir. Setelah waktu paruh trombosit berakhir, trombosit kemudian diambil dari dalam sirkulasi.
Struktur Trombosit
Trombosit mempunyai banyak ciri khas yang fungsional sebagai sebuah sel, walaupun tidak mempunyai inti dan tidak dapat berproduksi. Di dalam sitoplasma terdapat faktor-faktor aktif seperti;
- Molekul aktif dan myosin, sama seperti yang terdapat dalam sel-sel otot, juga protein kontraktil lainnya, yaitu trombostenin yang dapat menyebabkan trombosit berkontraksi.
- Sisa-sisa retikulum endoplasma dan apparatus golgi yang mensintesis berbagai enzim dan menyimpan sejumlah besar ion kalsium.
- Mitokondria dan sistem enzim yang mampu membentuk adenosine trifosfat (ATP) dan adenosine difosfat (ADP).
- Sistem enzim yang mensintesis prostaglandin, yang merupakan hormon setempat yang menyebabkan berbagai jenis reaksi pembuluh darah dan reaksi jaringan setempat lainnya.
- Suatu protein penting yang disebut faktor stabilisasi fibrin.
- Faktor pertumbuhan yang dapat menyebabkan penggandaan dan pertumbuhan sel endotel pembuluh darah dan fibroblast, sehingga dapat menimbulkan pertumbuhan seluler yang akhirnya memperbaiki dinding pembuluh yang rusak.
Cara Menghitung Trombosit
Trombosit sukar dihitung karena mudah sekali pecah dan sukar dibedakan dari sel-sel darah yang lain. Trombosit cenderung melekat pada permukaan asing (bukan endotel utuh) dan menggumpal-gumpal.
Metode yang lazim digunakan untuk menghitung trombosit adalah metode manual dan metode otomatis. Metode manual menggunakan larutan Rees Ecker. Metode manual dilakukan dengan perhitungan jumlah trombosit melelui pengamatan di bawah mikroskop.