Mengenang Agus Sunyoto, Ketua Lesbumi NU dan Mantan Wartawan yang Karyanya Fenomenal
Sejarawan sekaligus Ketua Lembaga Seniman dan Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) PBNU Agus Sunyoto meninggal dunia. Ini perjalanan karier dan karyanya yang fenomenal.
Sejarawan sekaligus Ketua Lembaga Seniman dan Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) PBNU Agus Sunyoto meninggal dunia di Rumah Sakit Angkatan Laut dr. Ramelan, Surabaya, Jawa Timur pada Selasa (27/4/2021).
Agus Sunyoto dikenal sebagai budayawan yang produktif menulis. Pria kelahiran Surabaya, 21 Agustus 1959 itu telah menulis banyak buku. Salah satunya yang paling fenomenal ialah buku Atlas Wali Songo. Dikutip dari laman NU Online, penulisan buku tersebut merupakan upaya Agus Sunyoto meyakinkan publik bahwasanya Wali Songo ialah fakta sejarah, bukan sekadar dongeng.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Siapa yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Kapan Jawa Timur meraih penghargaan insentif fiskal? Atas Keberhasilan itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendapatkan penghargaan insentif fiskal yang diserahkan langsung Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin kepada Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak mewakil Khofifah, dalam acara Rakornas dan Penyerahan Insentif Fiskal atas Kinerja Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem 2023, di Istana Wapres Jakarta, Kamis(9/11).
-
Mengapa Aming dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Keluarga jadi salah satu faktor terpenting bagi seorang anak. Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Apa yang menjadi sorotan Kantor Berita Amerika tentang OKU Timur? Potensi perikanan terutama kampung patin yang ada di OKU Timur menjadi lirikan dunia Internasional, di mana tim dari Kantor Berita Amerika Associated Press beraudensi dan wawancara bersama Bupati OKU Timur H Lanosin ST, Senin 24 Juli 2023 di Ruang Budensi Bupati OKU Timur.
-
Siapa yang menyatakan bahwa masyarakat Jawa Timur memiliki karakteristik khusus? Menurut Mohammad Noer, masyarakat Jawa Timur dinamis, agresif dan memiliki karakteristik khusus. "Agar diterima menjadi pimpinan di Provinsi Jawa Timur maka harus mau melayani rakyat, tahu menempatkan diri serta mampu mengayomi rakyat," ujarnya, dikutip dari laman resmi disperpusip.jatimprov.go.id.
Bakat Menulis
©2021 Merdeka.com/nu.or.id
Agus menyelesaikan pendidikan tingkat dasar hingga perguruan tinggi di Kota Surabaya. Setelah lulus dari SMAN IX Surabaya, cita-citanya menjadi seorang seniman mendorong ia melanjutkan kuliah ke Jurusan Seni Rupa IKIP Surabaya. Kemudian, pada tahun 1986 Agus melanjutkan pendidikan pada Jurusan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) di Pascasarjana IKIP Malang.
Dikutip dari digilib.uinsby.ac.id, kegemaran Agus Sunyoto dalam hal tulis-menulis bermula ketika sang ayah membelikannya mesin ketik saat ia duduk di bangku kelas XI SMA. Kemudian, pada 1983 ia mengikutsertakan dua cerpennya dalam Pekan Seni FKSS IKIP Surabaya. Tak disangka, kedua tulisannya itu menjadi pemenang kedua dan ketiga.
Wartawan di Media Tersohor
Pada tahun 1984, Agus mengawali kariernya sebagai kolumnis. Kemudian pada tahun 1986-1989 ia bekerja sebagai wartawan Jawapos.
Ia kemudian memutuskan keluar dari Jawapos dan menjadi wartawan lepas. Ketidakterikatannya dengan jam kerja yang saklek membuat ia produktif menulis novel dan artikel. Artikelnya antara lain dimuat di Jawapos, Surabaya Pos, Surya, dan Republika.
Pada tahun 1990-an, Agus Sunyoto mulai aktif di LSM serta melakukan penelitian sosial dan sejarah. Selain ditulis dalam bentuk laporan ilmiah, ia juga menuangkan hasil penelitiannya menjadi novel.
Karya-karya
©2021 Merdeka.com/nu.or.id
Selain buku Atlas Wali Songo yang fenomenal dan dikenal luas oleh publik, Agus Sunyoto memiliki sejumlah karya lain yang diterbitkan dalam bentuk buku. Antara lain, Sumo Bawuk (Jawa Pos, 1987); Sunan Ampel: Taktik dan Strategi Dakwah Islam di Jawa (LPLI Sunan Ampel, 1990); Penelitian Kualitatif dalam Ilmu Sosial dan Keagamaan (Kalimasahada, 1994); Banser Berjihad Melawan PKI (LKP GP Ansor Jatim, 1995); Darul Arqam: Gerakan Mesianik Melayu (Kalimasahada, 1996); Wisata Sejarah Kabupaten Malang (Lingkaran Studi Kebudayaan, 1999); Pesona Wisata Sejarah Kabupaten Malang (Pemkab Malang, 2001).
Selain itu, Agus Sunyoto juga menulis karya fiksi. Beberapa karya fiksinya yang dipublikasikan menjadi cerita bersambung di Jawapos yakni Anak-anak Tuhan (1985); Orang-orang Bawah Tanah (1985); Ki Ageng Badar Wonosobo (1986); Khatra (1987); Hizbul Khofi (1987); Khatraat (1987); Gembong Kertapati (1988); Vi Daevo Datom (1988); Angela (1989); Bait Al-Jauhar (1990); Angin Perubahan (1990).
Karya fiksinya yang dimuat di harian sore Surabaya Pos meliputi Sastra Hajendra Pangruwat Diyu (1989); Kabban Habbakuk (1990); Misteri di Snelius (1992); Kabut Kematian Nattayya (1994); Daeng Sekara (1994-1995): Sang Sarjana (1996); Jimat (1997). Sementara yang terbit di harian Surya yakni Dajjal (1993). Di Radar Kediri: Babad Janggala- Panjalu dengan episode: (1) RahuwhanaTattwa, (2) Ratu Niwatakawaca, (3) Ajisaka dan Dewata Cahangkara, (4) Titisan Darah Baruna. Kemudian, karya fiksinya yang terbit di harian Bangsa adalah Suluk Abdul Jalil (2002).