Mitos Ari-Ari Bayi Kepercayaan Masyarakat Indonesia, Ini Faktanya
Beberapa budaya melakukan praktik tertentu terkait ari-ari bayi, seperti menyimpannya untuk tujuan medis atau spiritual.
Beberapa budaya melakukan praktik tertentu terkait ari-ari bayi, seperti menyimpannya untuk tujuan medis atau spiritual.
Mitos Ari-Ari Bayi Kepercayaan Masyarakat Indonesia, Ini Faktanya
Ari-ari bayi, atau plasenta, adalah organ penting yang berkembang selama kehamilan untuk menyediakan nutrisi dan oksigen kepada janin. Organ ini memiliki peran krusial dalam menjaga kesehatan dan perkembangan bayi selama masa gestasi.
Selain berfungsi sebagai jalur nutrisi, ari-ari bayi juga memiliki peran dalam menyaring substansi berbahaya yang dapat merugikan janin. Organ ini bertindak sebagai benteng perlindungan, membantu mencegah berbagai infeksi dan zat beracun dari mencapai janin.Ari-ari bayi terbentuk dari jaringan yang berasal dari ibu dan janin, membentuk hubungan yang kompleks yang memungkinkan pertukaran zat gizi, hormon, dan sisa metabolisme antara ibu dan bayi. Selain berfungsi sebagai jalur nutrisi, ari-ari bayi juga memiliki peran dalam menyaring substansi berbahaya yang dapat merugikan janin.
Di Indonesia terdapat dua tradisi dalam memperlakukan ari-ari bayi tersebut, yakni dikubur dan ada juga yang menggantung ari-ari setelah sebelumnya dimasukan ke dalam kendil atau batok kelapa. Berikut penjelasan tentang mitos ari-ari bayi dalam budaya Indoensia yang menarik diketahui.
Fakta Tentang Ari-Ari Bayi
2. Perlindungan terhadap Janin: Selain menyediakan nutrisi, ari-ari bayi juga berfungsi sebagai penghalang, melindungi janin dari zat-zat berbahaya dan infeksi yang mungkin dapat merugikan perkembangannya.
3. Hubungan dengan Sistem Peredaran Darah: Plasenta menghubungkan sistem peredaran darah ibu dengan sistem peredaran darah janin tanpa menyatukan darah keduanya secara langsung. Ini memungkinkan pertukaran zat-zat gizi dan oksigen tanpa risiko campur aduk darah ibu dan janin.
4. Peran dalam Produksi Hormon: Plasenta tidak hanya berperan sebagai jalur nutrisi, tetapi juga memproduksi hormon-hormon seperti human chorionic gonadotropin (hCG) yang mendukung kelangsungan kehamilan dan menjaga keseimbangan hormonal.
6. Proses Persalinan Plasenta: Setelah proses kelahiran bayi, plasenta diikuti dengan proses persalinan plasenta atau disebut juga dengan "afterbirth," di mana organ ini secara alami dilepaskan dari rahim ibu.
7. Pengaruh Terhadap Kesehatan Ibu: Kesehatan ari-ari bayi juga dapat memengaruhi kesehatan ibu selama kehamilan. Komplikasi seperti plasenta previa atau preeklampsia dapat terjadi jika plasenta tidak berfungsi dengan baik.
8. Variabilitas dalam Penampilan: Plasenta memiliki berbagai bentuk dan ukuran yang bisa bervariasi. Sifat-sifat ini kadang-kadang dihubungkan dengan karakteristik tertentu pada bayi, meskipun hal ini masih kontroversial dan tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat.
Mitos Ari-Ari Bayi yang Menjadi Tradisi di Indonesia
1. Mengubur Ari-Ari dalam TanahMitos ari-ari bayi yang paling luas dipraktikkan di Indonesia adalah menguburnya di dalam tanah, di halaman rumah. Beberapa keluarga memilih untuk mengubur ari-ari bayi sebagai bagian dari upacara keagamaan atau tradisi turun-temurun.
Proses ini seringkali dianggap sebagai tindakan simbolis yang melambangkan kembali elemen tubuh yang berasal dari bumi, seiring dengan keyakinan bahwa ari-ari bayi memiliki keterkaitan spiritual dengan tanah.
Mitos ari-ari bayi kedua adalah memberi lampu di tempat di mana ari-ari dikubur. Lampu di kuburan ari-ari memiliki makna gaib tersendiri seperti adanya 'peri' yang menjaga bayi dan sebagainya.
Lampu ditujukan untuk menandai tempat dikuburnya ari-ari, di mana cahaya yang dihasilkan juga dapat menandakan agar orang-orang yang lewat di depan rumah tidak membuat kegaduhan atau suara-suara mengagetkan. Karena, suara gaduh dan bising dapat mengganggu bayi dan membuatnya rewel.
3. Memberi Rempah-Rempah di Kuburan Ari-Ari Bayi
Mitos ari-ari bayi selanjutnya adalah penempatan rempah-rempah. Kuburan ari-ari diberikan berbagai rempah-rempah mulai dari daun salam, dan masih banyak lagi. Sejatinya hal ini tidak ada hubungan langsung dengan anak.
Namun, berbagai filosofi yang terkandung di dalamnya dapat memberikan aura positif bagi keluarga, seperti beras merah yang berarti kemakmuran, tulisan arab yang berarti kesalihan, dan masih banyak lagi.
Penjelasan Agama Islam Tentang Mitos Ari-Ari Bayi
Ari-ari atau plasenta berfungsi sebagai pemasok oksigen dan nutrisi dari ibu ke janin. Selain itu, ari-ari ini berfungsi untuk membuang membuang sisa metabolisme yang sudah tidak dibutuhkan oleh janin. Setelah bayi lahir, ari-ari tersebut tidak diperlukan lagi sehingga harus dipisahkan dari jabang bayi. Biasanya, orangtua tidak akan membuang begitu saja ari-ari anaknya.Ada beberapa alasan yang mendasari. Misalnya, kepercayaan bahwa ari-ari adalah saudara jabang bayi. Pada intinya, ari-ari dimuliakan sebagai zat yang dikeluarkan bersama lahirnya si jabang bayi.
Meski demikian, perihal menggantung ari-ari tidak ditemukan dalilnya, akan tetapi mengubur ari-ari ada keterangannya dalam hadis Nabi SAW. Sebagian ulama menganjurkan agar ari-ari dari bayi yang baru lahir dikubur sebagai wujud memuliakan keturunan Adam. karena bagian dari memuliakan manusia adalah mengubur bagian tubuh yang terlepas, salah satunya ari-ari.
Sebagaiamana Imam Syamsudin ar-Ramli dalam kitab Nihayat al Muhtaj juz 2 halaman 495 menerangkan:
وَيُسَنُّ دَفْنُ مَا انْفَصَلَ مِنْ حَيٍّ لَمْ يَمُتْ حَالًا أَوْ مِمَّنْ شُكَّ فِي مَوْتِهِ كَيَدِ سَارِقٍوَظُفْرٍ وَشَعْرٍ وَعَلَقَةٍ، وَدَمِ نَحْوِ فَصْدٍ إكْرَامًا لِصَاحِبِهَا
“Dan disunnahkan mengubur bagian yang terpisah dari orang hidup yang tidak mati seketika atau bagian tubuh yang terpisah dari orang yang diragukan kematiannya, seperti potongan tangan pencuri, kuku, rambut, dan segumpal darah serta darah yang keluar dari semacam bekam, sebagai bentuk memuliakan pemilik potongan tubuh tersebut.”
وَعِبَارَةُ الْبِرْمَاوِيِّ أَمَّا الْمَشِيمَةُ الْمُسَمَّاةُ بِالْخَلَاصِ فَكَالْجُزْءِ؛ لِأَنَّهَا تُقْطَعُ مِنْ الْوَلَدِ فَهِيَ جُزْءٌ مِنْهُ
“Ungkapan Imam al Barmawy, Masyimah (ari-ari) yang juga dikenal dengan nama al Kholash maka seperti bagian tubuh seseorang. Karena ia terpotong dari tubuh seorang anak maka ia bagian tubuhnya.”
Dalam ungkapan di atas, bahwa ari-ari itu pernah menjadi bagian dari bayi saat dalam kandungan dan dianjurkan menguburnya sebagai bentuk memuliakan. Tidak Boleh Tabdzir
Penting diketahui, dalam mengubur ari-ari tidak boleh memiliki keyakinan kepada suatu hal yang menentukan nasib bagi sang bayi dengan menambahkan barang-barang seperti cabai, pulpen, sisir, menyalakan lampu, dan lain-lain yang nantinya dikhawatirkan hukumnya haram.
Keharaman tersebut dikarenakan perbuatan itu bisa menghantarkan kepada perbuatan syirik kecil dan termasuk membuang-buang harta yang tidak ada manfaatnya (tabdzir).
المُبَذِّرُ لِمَالِهِ أَيْ بِصَرْفِهِ فِيْ غَيْرِ مَصَارِفِهِ (قَوْلُهُ فِيْ غَيْرِ مَصَارِفِهِ) وَهُوَ كُلُّ مَا لاَ يَعُوْدُ نَفْعُهُ إِلَيْهِ لاَ عَاجِلاً وَلاَ آجِلاً فَيَشْمَلُ الوُجُوْهَ المُحَرَّمَةَ وَالمَكْرُوْهَةَ
“(Orang yang berbuat tabdzir kepada hartanya) ialah yang menggunakannya di luar kewajarannya. (yang dimaksud ialah di luar kewajarannya), yaitu segala sesuatu yang tidak berguna baginya, baik sekarang (di dunia) maupun kelak (di akhirat), meliputi segala hal yang haram dan yang makruh.”
Namun jika menyalakan lampu dan lilin diniatkan untuk menjaga dari binatang buas, maka hukumnya boleh. Demikian jawaban perihal yang sebaiknya dilakukan terhadap ari-ari atau plasenta.