Nenek 89 Tahun Ini Sembuh dari COVID-19, Simak 3 Fakta Menariknya
Seorang nenek berusia 89 tahun yang sebelumnya terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, dinyatakan sembuh. Pernyataan sembuh itu ditetapkan setelah sang nenek mengikuti dua kali tes usap dan hasilnya negatif.
Seorang nenek berusia 89 tahun yang sebelumnya terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, dinyatakan sembuh. Pernyataan sembuh itu ditetapkan setelah sang nenek mengikuti dua kali tes usap dan hasilnya negatif.
Dikutip dari Antara (10/6), nenek tersebut merupakan pedagang yang sehari-hari berjualan di Pasar Maron, Kabupaten Probolinggo. Ia terdata sebagai bagian dari klaster pasar.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
Berhasil Sembuh
©2020 Merdeka.com/usar.army.mil
"Alhamdulillah nenek yang menjadi pedagang di Pasar Maron, Kecamatan Maron dinyatakan sembuh. Nenek tersebut warga Desa Satreyan, Kecamatan Maron yang merupakan klaster pasar," ungkap Juru Bicara Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo, dr. Anang Budi Yoelijanto, Rabu (10/6).
Selain itu, ada dua pasien lain yang dinyatakan sembuh yang berasal dari klaster pemudik. Seorang laki-laki berusia 75 tahun dari Desa Tambelang, Kecamatan Krucil dan perempuan berusia 19 tahun dari Desa Wonoasri, Kecamatan Kuripan, Probolinggo.
Berdasar penjelasan Anang, dua pasien sembuh itu merupakan pemudik yang berasal dari Kota Surabaya. Keduanya dinyatakan sembuh setelah hasil tes usapnya sebanyak dua kali negatif.
Kondisinya Sehat
©2020 Merdeka.com/liputan6.com
Ketiga orang yang sembuh itu kondisinya bagus dan sehat. Meski begitu, menurut Anang, mereka tetap harus melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari dengan terus menerapkan protokol kesehatan.
Hasil tes usap ketiga orang yang sudah sembuh itu keluar dari TCM (Tes Cepat Molekuler) di RSUD Waluyo Jati Kraksaan. Ketiganya juga dinyatakan tidak memiliki penyakit lain. Kini, mereka masuk dalam kategori Orang Tanpa Gejala (OTG).
Jumlah Kasus Positif Bertambah
©2020 Merdeka.com/shutterstock
Sementara itu, jumlah warga di Kabupaten Probolinggo yang terkonfirmasi positif corona bertambah tiga orang, yakni dari klaster pemudik. Sehingga total pasien positif COVID-19 di wilayah setempat sebanyak 120 orang. Rinciannya, sebanyak 34 orang masih dirawat, 84 orang sembuh dan dua orang meninggal dunia.
Jumlah Pasien dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 64 orang, yakni tujuh orang dalam pengawasan, 38 orang selesai diawasi dan 19 orang meninggal dunia. Sedangkan jumlah Orang dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 478 orang. Rinciannya 65 pasien masih dipantau, 407 pasien selesai dipantau, dan enam pasien meninggal dunia.