Pengertian Hewan Avertebrata, Ketahui Ciri-Ciri dan Contohnya
Kelompok hewan ini ditemukan di hampir semua habitat di bumi, dari laut dalam hingga hutan tropis, bahkan gurun pasir dan gua bawah tanah.
Hewan avertebrata adalah kelompok hewan yang tidak memiliki tulang belakang, berbeda dengan vertebrata yang memiliki struktur tulang belakang untuk mendukung tubuh mereka. Hewan avertebrata mencakup berbagai spesies, mulai dari yang sangat kecil seperti protozoa hingga yang lebih besar seperti cumi-cumi raksasa. Karena keragaman dan jumlahnya yang sangat besar, hewan avertebrata memainkan peran penting dalam ekosistem global.
Meskipun hewan avertebrata tidak memiliki tulang belakang, mereka memiliki berbagai cara untuk mempertahankan bentuk tubuh dan melindungi diri. Beberapa di antaranya memiliki eksoskeleton atau cangkang luar, seperti serangga dan moluska, yang membantu memberikan perlindungan dan struktur. Di sisi lain, ada juga yang tubuhnya lunak dan fleksibel, seperti ubur-ubur, yang mengandalkan tekanan cairan tubuh untuk menjaga bentuknya.
-
Apa hewan vertebrata tertua di dunia? Hiu Greenland adalah hewan vertebrata atau bertulang belakang tertua di dunia yang diketahui.
-
Siapa yang menemukan Douglassarachne acanthopoda? Nama genusnya adalah Douglassarachne. Diberikan sebagai pengakuan kepada keluarga Douglass yang menyumbangkan spesimen tersebut ke Field Museum of Natural History di Chicago.
-
Bagaimana ubur-ubur Burgessomedusa phasmiformis terawetkan? Penemuan ini luar biasa karena jaringan lunak sangat jarang diawetkan dalam catatan fosil. Sedangkan fosil ubur-ubur ini diabadikan dengan sangat indah bahkan detail anatomi, seperti tentakel jeli kecilnya, dapat terlihat.
-
Kapan tulang hewan berisi biji henbane hitam ditemukan? Tulang tersebut berasal dari antara tahun 70 dan 100 Masehi berdasarkan model keramik dan bros kawat yang ditemukan di lubang berlumpur yang sama.
-
Bagaimana bentuk tubuh hewan laut purba ini? Lopopodian, bagian dari kelompok hewan yang dikenal dengan tubuh panjang dan kaki pendek dan gemuk (seperti cacing beludru, tardigrada), tampaknya memiliki duri di sekujur tubuhnya dan kaki di bagian belakang tubuh, menurut penelitian.
-
Kapan pterosaurus Ceoptera evansae hidup? Penemuan spesies baru pterosaurus, Ceoptera evansae, yang hidup sekitar 168-166 juta tahun yang lalu selama periode Jurassic Tengah.
Kelompok hewan ini ditemukan di hampir semua habitat di bumi, dari laut dalam hingga hutan tropis, dan bahkan di lingkungan ekstrem seperti gurun atau gua bawah tanah. Mereka sering menjadi bagian penting dari rantai makanan dan juga berperan dalam proses penting seperti penyerbukan, dekomposisi, dan pemurnian air.
Berikut penjelasan lengkap mengenai apa itu hewan avertebrata mulai dari ciri-ciri, hingga jenis-jenisnya.
Ciri-Ciri Hewan Avertebrata
Hewan avertebrata memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari vertebrata, meskipun kelompok ini sangat beragam. Berikut beberapa ciri utama hewan avertebrata:
Tidak Memiliki Tulang Belakang
Ciri paling mendasar dari hewan avertebrata adalah ketiadaan tulang belakang atau kolom vertebral. Tubuh mereka tidak ditopang oleh kerangka dalam yang kaku, sehingga mereka mengandalkan struktur lain untuk mendukung tubuh, seperti eksoskeleton pada serangga atau tubuh lunak pada moluska.
Tubuh Terbagi Menjadi Beberapa Bagian
Banyak hewan avertebrata, seperti serangga, krustasea, dan annelida, memiliki tubuh yang terbagi menjadi segmen-segmen atau bagian-bagian tertentu. Contohnya, tubuh serangga terbagi menjadi tiga bagian utama: kepala, toraks, dan abdomen. Pembagian tubuh ini mempermudah pergerakan dan fungsi organ dalam.
Bentuk Tubuh yang Fleksibel
Karena tidak memiliki tulang belakang, tubuh hewan avertebrata seringkali lebih fleksibel dibandingkan dengan vertebrata. Mereka bisa memiliki bentuk tubuh yang sangat bervariasi, seperti tubuh lunak pada ubur-ubur atau cacing, atau tubuh dengan cangkang keras seperti pada siput dan kerang.
Sistem Reproduksi yang Beragam
Hewan avertebrata memiliki berbagai cara reproduksi. Beberapa hewan seperti cacing tanah melakukan reproduksi secara hermaprodit, di mana satu individu memiliki alat kelamin jantan dan betina. Sementara itu, serangga umumnya bereproduksi secara seksual dengan fertilisasi internal.
Adaptasi Habitat yang Luas
Hewan avertebrata dapat hidup di berbagai jenis habitat, mulai dari laut, air tawar, daratan, hingga lingkungan ekstrem seperti padang pasir atau gua yang gelap. Mereka juga ditemukan di berbagai ketinggian, dari dasar laut yang dalam hingga puncak gunung.
Sistem Saraf Sederhana
Sebagian besar hewan avertebrata memiliki sistem saraf yang lebih sederhana dibandingkan dengan vertebrata. Banyak di antaranya memiliki ganglion, yaitu kumpulan sel saraf, yang berfungsi untuk mengontrol gerakan dan aktivitas tubuh. Namun, hewan seperti gurita memiliki sistem saraf yang lebih kompleks dan kemampuan intelektual yang luar biasa.
Klasifikasi Hewan Avertebrata dan Contohnya
Hewan avertebrata diklasifikasikan ke dalam berbagai filum berdasarkan karakteristik fisik, morfologi, dan perilakunya. Berikut adalah beberapa klasifikasi utama hewan avertebrata:
Porifera (Spons)
Porifera merupakan hewan yang hidup di dalam air dan dikenal dengan tubuhnya yang berpori. Spons memiliki struktur tubuh yang sangat sederhana, tanpa jaringan sejati atau organ. Mereka mendapatkan makanan dengan menyaring air yang masuk melalui pori-pori kecil di tubuhnya. Porifera biasanya ditemukan di laut, meskipun ada beberapa spesies yang hidup di air tawar. Contohnya adalah Euspongia officinalis, yang digunakan sebagai spons mandi alami.
Cnidaria (Ubur-ubur, Anemon Laut, dan Karang)
Kelompok Cnidaria mencakup hewan yang memiliki tentakel beracun untuk menangkap mangsa, seperti ubur-ubur, anemon laut, dan karang. Cnidaria memiliki tubuh simetri radial dan hanya dua lapisan jaringan utama. Mereka memiliki struktur yang disebut nematosista, yaitu sel penyengat yang berfungsi untuk menangkap mangsa dan mempertahankan diri. Salah satu contohnya adalah Aurelia aurita, yang sering terlihat di perairan dangkal pantai.
Platyhelminthes (Cacing Pipih)
Hewan dalam filum ini termasuk cacing pipih yang berbentuk pipih dengan tubuh simetri bilateral. Platyhelminthes tidak memiliki sistem sirkulasi atau sistem respirasi, sehingga mereka menyerap oksigen langsung melalui permukaan tubuh. Cacing pipih ada yang hidup bebas, seperti planaria, dan ada juga yang parasit, seperti cacing pita. Contoh umumnya adalah Planaria, cacing pipih yang sering dijadikan objek penelitian karena kemampuannya untuk meregenerasi bagian tubuh yang hilang.
Nematoda (Cacing Gilig)
Nematoda adalah cacing berbentuk silindris dengan tubuh halus dan tanpa segmen. Cacing gilig hidup di berbagai habitat, mulai dari tanah, air tawar, hingga menjadi parasit di tubuh hewan atau manusia. Salah satu contohnya adalah cacing gelang yang sering menjadi parasit dalam tubuh manusia.
Annelida (Cacing Bersegmen)
Kelompok ini mencakup cacing tanah dan lintah. Annelida memiliki tubuh yang tersegmentasi, artinya tubuh mereka terbagi menjadi beberapa bagian yang mirip satu sama lain. Hewan-hewan dalam filum ini memiliki sistem pencernaan, sirkulasi, dan sistem saraf yang lebih berkembang dibandingkan dengan filum cacing lainnya. Lumbricus terrestris adalah salah satu spesies cacing tanah yang umum, berperan penting dalam menjaga kesuburan tanah dengan menguraikan bahan organik.
Mollusca (Moluska)
Mollusca adalah salah satu kelompok hewan avertebrata terbesar yang mencakup hewan seperti siput, kerang, dan cumi-cumi. Mereka memiliki tubuh lunak, dan banyak di antaranya dilindungi oleh cangkang keras yang terbuat dari kalsium karbonat. Mollusca memiliki organ-organ internal yang lebih kompleks dan sistem saraf yang berkembang baik, terutama pada gurita dan cumi-cumi. Contoh dari siput adalah Helix aspersa, yang sering ditemukan di kebun dan dikenal sebagai hama tanaman.
Arthropoda (Serangga, Krustasea, Arakhnida)
Arthropoda adalah filum terbesar dalam kerajaan hewan dan mencakup kelompok-kelompok seperti serangga, laba-laba, kepiting, dan udang. Hewan ini memiliki eksoskeleton yang keras, tubuh bersegmen, dan kaki beruas-ruas. Arthropoda ditemukan di hampir semua habitat di bumi dan memainkan peran penting dalam ekosistem. Contoh umumnya adalah Portunus pelagicus, kepiting laut yang sering ditangkap untuk konsumsi manusia.
Echinodermata (Bintang Laut, Landak Laut)
Hewan dalam filum ini memiliki tubuh dengan simetri radial, biasanya terdiri dari lima bagian yang tersebar dari pusat tubuh. Echinodermata hidup di lingkungan laut dan memiliki sistem vaskular air yang unik, yang membantu mereka bergerak dan menangkap makanan. Contoh dari filum ini adalah bintang laut dan landak laut.
Klasifikasi ini menggambarkan keragaman luar biasa dari hewan avertebrata, yang membentuk sebagian besar dari kehidupan hewan di bumi.