Perbedaan Malaikat, Jin, dan Manusia dalam Perspektif Islam, Menarik Dipelajari
Baik malaikat, jin, dan manusia semuanya adalah makhluk ciptaan Allah SWT. Ketiganya memiliki keadaan dan bentuk yang berbeda-beda. Dengan mempelajari apa saja perbedaan malaikat, jin, dan manusia, niscaya pengetahuan dan ilmu agama akan semakin kaya.
Perbedaan malaikat, jin, dan manusia telah dijelaskan secara kontekstual dalam perspektif Islam. Sebagai umat muslim, mempelajari dan memercayai keberadaan malaikat dan jin sudah menjadi kewajiban dan mutlak adanya.
Baik malaikat, jin, dan manusia semuanya adalah makhluk ciptaan Allah SWT. Ketiganya memiliki keadaan dan bentuk yang berbeda-beda. Dengan mempelajari apa saja perbedaan malaikat, jin, dan manusia, niscaya pengetahuan dan ilmu agama akan semakin kaya.
Beriman kepada malaikat pun merupakan rukun iman yang kedua. Dalam Islam, secara umum diketahui ada 10 malaikat Allah dengan tugasnya masing-masing. Sementara jin adalah makhluk Allah yang diciptakan terlebih dahulu sebelum manusia.
Malaikat, jin, dan manusia adalah tiga makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT. Ketiganya memiliki perbedaan sifat dan tugas yang diemban pun berbeda. Asal ketiga makhluk ini pun tak sama.
Advertisement
Dilihat dari segi asalnya, malaikat diciptakan dari nur atau cahaya sementara manusia diciptakan dari tanah dan jin dari api. Malaikat tak memiliki hawa nafsu, sedangkan jin dan manusia memiliki hawa nafsu.
Secara lebih rinci, berikut 6 gambaran perbedaan malaikat, jin dan manusia yang dilansir dari laman Liputan6;
Segi Asal Kejadian
Perbedaan malaikat, jin, dan manusia yang pertama dilihat dari segi asal mula kejadiannya. Islam menjelaskan bahwa malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api, dan manusia diciptakan dari tanah oleh Allah SWT.
Hal ini juga dijelaskan melalui salah satu riwayat HR Muslim yang isinya: “Malaikat itu diciptakan dari cahaya. Jin diciptakan dari api yang menyala-nyala, sedangkan Adam diciptakan dari apa yang telah dijelaskan kepada kalian.”
Berbeda Sifat
Perbedaan malaikat, jin, dan manusia yang kedua adalah dari segi sifat. Malaikat dijelaskan hanya memiliki sifat mulia, selalu taat pada Allah SWT, berselawat pada nabi, selalu memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman, tidak pernah lelah dan tidur. Sementara, sifat jin dan manusia terbagi dua yaitu ada yang taat dan ada yang ingkar.
Berikut firman Allah mengenai ketaatan malaikat kepada Allah SWT: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrin Ayat 6).
Berbeda Wujud
Perbedaan malaikat, jin, dan manusia yang ketiga dilihat dari segi wujudnya. Malaikat memiliki wujud yang tidak kasat mata dan memiliki sayap. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT yang bersabda:
“Segalap puji bagi Allah Pencipta Langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-nya.” (QS. Al-Fathir ayat 1).
Wujud dari jin juga tidak kasat mata. Sementara wujud manusia adalah makhluk yang terlihat atau memiliki fisik yang dapat disentuh.
Segi Keinginan
Perbedaan malaikat, jin, dan manusia yang berikutnya adalah dari segi keinginan atau ambisi. Malaikat diciptakan oleh Allah SWT tidak memiliki hawa nafsu. Sedangkan, jin dan manusia diciptakan memiliki hawa nafsu dan keinginan-keinginan.
Jenis Kelamin
Jenis kelamin juga menjadi faktor perbedaan malaikat, jin, dan manusia. Malaikat bukanlah entitas yang dapat dikualifikasikan sebagai pria atau wanita. Malaikat adalah suatu hal yang gaib, tidak bisa dianalogikan dengan sesuatu yang nampak oleh indra manusia.
Allah mencela sikap orang-orang musyrik yang menganggap malaikat sebagai mahluk dengan jenis kelamin perempuan. Allah berfirman dalam Surat Ash-Shaffat ayat 149-150 yang berbunyi;
“Tanyakanlah (ya Muhammad) kepada mereka (orang-orang kafir Makkah), apakah untuk Tuhanmu anak-anak perempuan dan untuk mereka anak-anak laki-laki. Atau apakah Kami menciptakan malaikat-malaikat berupa perempuan dan mereka menyaksikannya?”
Sementara itu, untuk masalah jenis kelamin jin dan manusia memiliki kesamaan. Ya, jin dan manusia sama-sama ada yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.
Berbeda Kebutuhan Hidup
Perbedaan malaikat, jin, dan manusia yang terakhir adalah dari segi kebutuhan hidup. Malaikat diciptakan oleh Allah SWT dengan ketidakbutuhan untuk makan maupun minum, tidak berayah maupun ibu, serta tidak pernah lelah dan tidur.
Hal ini seperti yang diiceritakan dalam kisah Nabi Ibrahim di Al-Qur'an, bahwa suatu ketika ia didatangi seorang tamu. Nabi Ibrahim menyuguhi tamunya dengan hidangan daging sapi. Akan tetapi, saat dipersilahkan tamunya tersebut tidak mau makan. Maka Nabi Ibrahim segera menyadari bahwa tamunya itu bukanlah manusia, melainkan malaikat. Kisah tersebut tertuang di dalam Al-Quran Surat Adz-Dzariyat ayat 24 hingga 28.
Berbeda dengan malaikat, jin dan manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang memiliki kesamaan dalam hal kebutuhan hidup. Jin dan manusia sama-sama membutuhkan makan, minum, menikah, memiliki anak, mempunyai ayah maupun ibu, dan istirahat.
Tujuan Penciptaan Malaikat, Jin, dan Manusia
Setelah mengetahui perbedaan malaikat, jin, dan manusia, terakhir akan dijelaskan tujuan penciptaannya. Dalam agama Islam, tujuan penciptaan malaikat, jin, dan manusia memiliki makna dan fungsi yang berbeda sesuai dengan peran mereka dalam tata ciptaan Allah. Berikut tujuan penciptaan malaikat, jin, dan manusia, yang perlu diketahui:
1. Malaikat
Malaikat adalah makhluk yang diciptakan dari cahaya dan mereka tidak memiliki kehendak bebas. Mereka diciptakan untuk:
Menyembah Allah: Malaikat senantiasa beribadah dan taat kepada Allah tanpa henti. Mereka tidak pernah melakukan dosa dan selalu patuh pada perintah-Nya.
Melaksanakan Perintah Allah: Malaikat memiliki tugas-tugas tertentu yang diberikan oleh Allah. Contohnya adalah Malaikat Jibril yang bertugas menyampaikan wahyu, Malaikat Mikail yang bertugas mengatur rezeki, Malaikat Israfil yang akan meniup sangkakala pada hari kiamat, dan Malaikat Munkar dan Nakir yang bertugas menanyai manusia di alam kubur.
Mengawasi dan Mencatat Amal Perbuatan Manusia: Malaikat juga bertugas mencatat amal baik dan buruk manusia (dikenal sebagai Kiraman Katibin).
2. Jin
Jin adalah makhluk yang diciptakan dari api tanpa asap dan memiliki kehendak bebas seperti manusia. Mereka diciptakan untuk:
Menyembah Allah: Seperti manusia, jin juga diciptakan untuk beribadah kepada Allah. Dalam Al-Qur'an disebutkan: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku” (QS. Adz-Dzariyat: 56).
Mengisi Alam Semesta: Jin tinggal di bumi dan alam mereka sering kali tidak terlihat oleh manusia. Mereka memiliki kehidupan dan masyarakat seperti manusia, termasuk mempunyai kemampuan untuk memilih antara kebaikan dan keburukan.
Menghadapi Ujian Kehidupan: Jin juga diuji dalam kehidupan mereka dan akan mempertanggungjawabkan perbuatan mereka di hari kiamat. Ada jin yang beriman dan ada yang kafir.
3. Manusia
Manusia diciptakan dari tanah liat dan juga memiliki kehendak bebas. Tujuan penciptaan manusia antara lain:
Menyembah Allah: Tujuan utama penciptaan manusia adalah untuk menyembah dan beribadah kepada Allah. Hal ini disebutkan dalam ayat yang sama seperti jin, yaitu QS. Adz-Dzariyat: 56.
Menjadi Khalifah di Bumi: Manusia diberikan tugas sebagai khalifah atau wakil Allah di bumi untuk memakmurkan dan menjaga bumi serta menerapkan keadilan.
Menghadapi Ujian dan Cobaan: Kehidupan manusia di dunia adalah ujian untuk melihat siapa yang paling baik amalnya. Manusia diuji dengan berbagai cobaan untuk menguji keimanan dan ketakwaannya.
Mengembangkan Ilmu dan Akhlak: Manusia dianugerahi akal dan hati untuk memahami ilmu, meningkatkan pengetahuan, dan mengembangkan akhlak yang mulia sesuai dengan petunjuk Allah dan Rasul-Nya.
Hari Raya Islam merupakan perayaan mengenang peristiwa penting dalam sejarah agama seperti misalnya hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, tahun baru Islam dll.