Sosok Azis Syamsudin Mantan Ketua DPR RI, Pernah Mengaku Positif Covid-19 agar Tak Ditangkap KPK
Mantan Ketua DPR RI ini ternyata punya sejumlah kontroversi.
Sidang kasus dugaan pungutan liar (pungli) di rumah tahanan (Rutan) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih terus berlanjut. Pada sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (14/10/2024), Mantan Wakil Ketua DPR, Azis Syamsuddin memberikan kesaksiannya.
Pada kesempatan tersebut, Azis dimintai keterangan seputar masa isolasi yang dijalaninya di Rutan KPK. Selama menjalani masa isolasi 15 hari, Azis mengaku tidak diizinkan keluar kamar untuk salat Jumat.
-
Siapa Delsy Syamsumar? Delsy Syamsumar, Pelukis Neoklasik Asal Sumbar yang Karyanya Sudah Diakui Dunia Salah satu pelukis terkemuka di Indonesia ini telah melahirkan karya-karya hebat yang sudah diakui oleh Lembaga Seni dan Sejarah Perancis melalui literatur.
-
Siapa Maimur Azum? Nama aslinya Maimur Azum. Sebagian memanggilnya putri wangi atau Iparhan karena tubuhnya sangat harum. Konon kecantikannya tersohor melintas stepa dan pegunungan Tianshan hingga terbawa ke dalam Kota Terlarang tempat Kaisar bertahta.
-
Siapa Imad Aqil? Kelompok Hamas mempunyai sosok pejuang yang menjadi inspirasi mereka dalam melawan pasukan Israel. Imad Aqil, salah satu pejuang Hamas yang namanya dikenal di Palestina.
-
Apa sikap AHY yang dipuji oleh Sudirman Said? Mengajak seluruh kader untuk “move on” memberi signal yang menunjukkan kedewasaan politik Juru Bicara Bacapres Anies Baswedan Sudirman Said memuji sikap Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mengajak kader memaafkan dan move on fokus menyongsong peluang menuju Pilpres 2024.
-
Siapa Pak Sadimin? Di Desa Gempol hiduplah seorang saksi sejarah yang diperkirakan sudah berusia 105 tahun bernama Pak Sadimin.
-
Kapan Bagindo Aziz Chan meninggal? Pada sore hari tanggal 19 Juli 1945, Aziz Chan bersama keluarga sedang dalam perjalanan menuju Padang Panjang.
Mengutip situs emedia.dpr.go.id, Azis merupakan tersangka kasus pemberian hibah atau janji dalam penanganan perkara Dana Alokasi Khusus di Lampung Tengah.
Sebelumnya, KPK telah beberapa kali membawa nama Azis dalam suatu perkara. Salah satunya pada kasus korupsi pembangunan Kawasan Pusat Kegiatan Pengembangan dan Pembinaan Terpadu Sumber Daya Manusia Kejaksaan Jakarta Timur pada tahun 2012; dugaan menerima fee sebesar USD 50 ribu terkait kasus korupsi pengadaan simulator SIM, dan dugaan meminta fee sebesar 8% kepada Mustafa selaku mantan Bupati Lampung Tengah terkait proyek Dana Alokasi Khusus di Lampung Tengah pada tahun 2017.
Profil
Azis lahir di Jakarta pada 31 Juli 1970. Ia menempuh pendidikan dasar dan menengah atas di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Lulus SMP, Azis melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 2 Padang.
Ia bisa dikatakan sebagai sosok yang ambisius dalam hal akademik. Politisi Partai Golkar ini menempuh pendidikan jenjang sarjana dan magister di dua kampus berbeda.
Mengutip situs kuikk.trisakti.ac.id, Azis lulus program sarjana dari Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana dan Fakultas Hukum Universitas Trisakti. Kemudian menyandang gelar magister dari program Master of Applied Finance University Western Sydney dan magister hukum Universitas Padjadjaran Bandung.
- Sosok Kiai Mantan Imam Besar Istiqlal Sampai Nyebut 'Naudzubillah' Dicurhati Anggota DPR Buruknya Kemenag Era Gus Yaqut
- Mantan Pimpinan DPR Azis Syamsudin Manggkir Pemanggilan KPK
- Eks Anggota DPR Azis Syamsuddin Bakal Diperiksa Penyidik, Diduga Kasus Pungli di Rutan KPK
- KPK Periksa Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terkait Kasus Pencucian Uang
Tak puas hanya menyandang gelar magister, Azis kemudian melanjutkan pendidikan jenjang tertinggi atau doktoral Hukum Pidana Internasional Universitas Padjadjaran. Sebelum berkarier sebagai politisi, ia pernah menjadi konsultan kantor asuransi hingga mendirikan kantor advokat di Jakarta.
Kontroversi
Azis menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Bidang Politik dan Keamanan sejak 1 Oktober 2019 hingga ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada akhir September 2021.
Pada 5 Oktober 2020, Azis memimpin Rapat Paripurna DPR RI untuk pengesahan Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja (RUU Ciptaker). Azis sebagai pimpinan mempersilakan perwakilan fraksi menyampaikan pandangan akhir yang kemudian disambut anggota Fraksi Partai Demokrat, Marwan Cik Hasan.
Saat Marwan menyampaikan pandangannya, Azis mematikan mikrofon anggota Fraksi Partai Demokrat itu. Melihat rekannya tidak dihargai, Fraksi Partai Demokrat terus memberikan interupsi. Puncaknya Benny Kabur Harman dan Fraksi Partai Demokrat meninggalkan (walk out) ruangan Rapat Paripurna. Benny diketahui menentang keras pengesahan RUU Cipta Kerja.
Kontroversi lain terjadi pada 23 September 2021 saat Azis mengirimkan surat kepada KPK bahwa dirinya terkonfirmasi positif Covid-19 dan melakukan isolasi mandiri. Surat ini berarti meminta KPK menunda penangkapannya.
Akhirnya, ia ditemukan dan dijemput langsung oleh KPK dan dibawa ke Gedung Merah Putih, Kuningan, Jakarta Selatan. Aksi KPK menjemput paksa ini dilakukan usai lembaga antirasuah itu melakukan tes swab antigen terhadap Azis dan hasilnya negatif Covid-19.