Ubah Sampah Jadi Cuan, Begini Peluang Bisnis Bank Sampah Guyub Rukun di Ngawi
Bank Sampah "Guyub Rukun" di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur berhasil mengubah sampah menjadi berbagai barang kerajinan rumah tangga yang memiliki nilai jual. Ini kisah selengkapnya.
Bank Sampah "Guyub Rukun" di Dusun Soko, Desa Karangasri, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur berhasil mengubah sampah menjadi berbagai barang kerajinan rumah tangga yang memiliki nilai jual.
Dikutip dari Antara (27/2/2021), aneka sampah rumah tangga berupa plastik, karton, dan karet disulap menjadi berbagai perabotan dan kerajinan seperti meja, kursi, pot bunga, hingga replika motor dan mobil.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Siapa yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Kapan Jawa Timur meraih penghargaan insentif fiskal? Atas Keberhasilan itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendapatkan penghargaan insentif fiskal yang diserahkan langsung Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin kepada Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak mewakil Khofifah, dalam acara Rakornas dan Penyerahan Insentif Fiskal atas Kinerja Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem 2023, di Istana Wapres Jakarta, Kamis(9/11).
-
Mengapa Aming dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Keluarga jadi salah satu faktor terpenting bagi seorang anak. Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Apa yang menjadi sorotan Kantor Berita Amerika tentang OKU Timur? Potensi perikanan terutama kampung patin yang ada di OKU Timur menjadi lirikan dunia Internasional, di mana tim dari Kantor Berita Amerika Associated Press beraudensi dan wawancara bersama Bupati OKU Timur H Lanosin ST, Senin 24 Juli 2023 di Ruang Budensi Bupati OKU Timur.
-
Siapa yang menyatakan bahwa masyarakat Jawa Timur memiliki karakteristik khusus? Menurut Mohammad Noer, masyarakat Jawa Timur dinamis, agresif dan memiliki karakteristik khusus. "Agar diterima menjadi pimpinan di Provinsi Jawa Timur maka harus mau melayani rakyat, tahu menempatkan diri serta mampu mengayomi rakyat," ujarnya, dikutip dari laman resmi disperpusip.jatimprov.go.id.
Kumpulkan Sampah Warga
©2021 Merdeka.com/pinterest.com
"Kami tiap dua minggu sekali keliling ke rumah warga untuk mengambil sampah plastik, bekas ban, dan lainnya untuk didaur ulang. Warga yang mengumpulkan sampah kami catat dan timbang untuk dibagikan hasil penjualan daur ulangnya setahun sekali," ujar ketua bank sampah Guyub Rukun, Syamsudin di Ngawi, Sabtu (27/2).
Sudah empat tahun terakhir paguyuban tersebut melakukan daur ulang sampah. Selain didaur ulang menjadi kerajinan, sampah yang tidak bisa diolah disetor ke pengepul. Selanjutnya, uang hasil penjualan ditabung di bank sampah. Uang tersebut baru bisa dicairkan setelah mengendap setahun.
"Biasanya pencairannya menjelang bulan Ramadan atau Lebaran. Hasilnya lumayan, satu tahun warga bisa mendapat Rp400 ribu hingga Rp500 ribu," ungkapnya.
Kesadaran Warga Meningkat
©2021 Merdeka.com/pinterest.com
Seiring berjalannya waktu, banyak warga yang menyetor sampah ke bank sampah Guyub Rukun. Sehingga pengurus tidak perlu keliling untuk mengambil.
"Alhamdulillah kesadaran warga RT 02/RW 02 Dusun Soko untuk mendaur ulang sampah saat ini tergolong tinggi, sehingga lingkungan menjadi bersih sekaligus pendapatan mereka bertambah," lanjutnya.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), Dinas lingkungan Hidup Ngawi Dwi Rahayu Puspita sangat mendukung kegiatan yang dilakukan paguyuban peduli lingkungan yang tergabung dalam bank sampah Guyub Rukun.
Menurutnya, apa yang dilakukan bank sampah Guyub Rukun sesuai dengan tema peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tahun 2021.
"Temanya yakni sampah menjadi bahan baku ekonomi dalam masa pandemi. Karena itu, kami DLH Ngawi terus memotivasi seluruh bank sampah di Kabupaten Ngawi untuk bergiat karena sampah-sampah yang dihasilkan masyarakat bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku barang yang memiliki nilai ekonomi," ungkapnya.
Sampah Meningkat Saat Pandemi
©2019 Merdeka.com/Pixabay
Sementara itu, selama memasuki masa pandemi, produksi sampah plastik di Ngawi meningkat lantaran aktivitas daring warga semakin sering.
"Produksi sampah plastik sejak pandemi berlangsung diperkirakan naik 20 persen. Hal itu seiring aktivitas online. Jadi beli makanan lewat online kebanyakan dibungkus plastik," ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya berharap semakin banyak warga Ngawi yang mendukung kegiatan daur ulang bank sampah. Setidaknya, dimulai dari pemilahan sampah organik dan anorganik.