Viral Foto Sekolah Mata Hati di Film Kuntilanak 3, Ini Potret Lokasi Aslinya di Jatim
Film Kuntilanak 3 belum tayang, namun foto lokasi Sekolah Mata Hati sudah menghebohkan warganet. Ini potret lokasi aslinya di Jawa Timur.
Setelah tertunda dua tahun, film Kuntilanak 3 dikabarkan bakal tayang di bioskop seluruh Indonesia pada 30 April 2022.
Menyertai rencana penayangannya, sejumlah foto adegan film pun tersebar luas di media sosial. Salah satu yang mencuri perhatian adalah foto Sekolah Mata Hati yang arsitekturnya lawas dan megah.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Siapa yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Kapan Jawa Timur meraih penghargaan insentif fiskal? Atas Keberhasilan itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendapatkan penghargaan insentif fiskal yang diserahkan langsung Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin kepada Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak mewakil Khofifah, dalam acara Rakornas dan Penyerahan Insentif Fiskal atas Kinerja Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem 2023, di Istana Wapres Jakarta, Kamis(9/11).
-
Mengapa Aming dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Keluarga jadi salah satu faktor terpenting bagi seorang anak. Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Apa yang menjadi sorotan Kantor Berita Amerika tentang OKU Timur? Potensi perikanan terutama kampung patin yang ada di OKU Timur menjadi lirikan dunia Internasional, di mana tim dari Kantor Berita Amerika Associated Press beraudensi dan wawancara bersama Bupati OKU Timur H Lanosin ST, Senin 24 Juli 2023 di Ruang Budensi Bupati OKU Timur.
-
Siapa yang menyatakan bahwa masyarakat Jawa Timur memiliki karakteristik khusus? Menurut Mohammad Noer, masyarakat Jawa Timur dinamis, agresif dan memiliki karakteristik khusus. "Agar diterima menjadi pimpinan di Provinsi Jawa Timur maka harus mau melayani rakyat, tahu menempatkan diri serta mampu mengayomi rakyat," ujarnya, dikutip dari laman resmi disperpusip.jatimprov.go.id.
"Sekolah Mata Hati di Film Kuntilanak 3 merupakan benteng peninggalan Belanda yang berada di Ngawi Jawa Timur," tulis akun Instagram @aboutngawi.
Simbol Kekuasaan Belanda
©2022 Merdeka.com/Instagram @aboutngawi
Rupanya bangunan yang dijadikan setting Sekolah Mata Hati ialah Benteng Van den Bosch atau yang terkenal dengan sebutan Benteng Pendem.
Terletak di Kelurahan Pelem, Kabupaten Ngawi, Benteng berukuran 165 meter x 80 meter itu dibangun di atas lahan seluas 15 hektare. Benteng ini dibangun oleh Gubernur Jenderal Van Den Bosch pada tahun 1839.
Di masa penjajahan Belanda, Ngawi dikenal sebagai pusat perdagangan dan pelayaran di kawasan Jawa Timur. Daerah ini juga menjadi pusat pertahanan Belanda di Madiun dan sekitarnya.
Benteng Van Den Bosch dibangun sebagai upaya penjajah Belanda mempertahankan kekuasaannya. Pembangunannya pun sengaja pada posisi lebih rendah dari tanah di sekitarnya. Hal ini membuat benteng tersebut terkenal dengan sebutan Benteng Pendem.
Sumur Tua
©2022 Merdeka.com/Dok. Pemkab Ngawi
Dikutip dari laman bintoyo.ngawikab.go.id, di sebelah selatan bangunan Van Den Bosch terdapat dua sumur dengan kedalaman 100 hingga 200 meter.
Konon sumur tersebut digunakan penjajah Belanda untuk membuang jenazah korban tahanan dan para pekerja rodi. Sebagian orang menyebut sumur itu merupakan kuburan massal pada masanya.
Ada pula yang mengatakan bahwa sumur tua itu digunakan sebagai kuburan massal pada masa PKI.
Makam Pengikut Diponegoro
©2022 Merdeka.com/Dok. Pemkab Ngawi
Di dalam benteng Van Den Bosch terdapat makam Kiai Haji Muhammad Nursalim, salah satu pengikut Pangeran Diponegoro yang ditangkap penjajah Belanda.
Utusan Pangeran Diponegoro yang terkenal setia itu mengajarkan Islam kepada masyarakat Ngawi. Dia juga memotivasi masyarakat Ngawi untuk melakukan perlawanan terhadap tindakan semena-mena penjajah Belanda.
Konon Kiai Haji Muhammad Nursalim memiliki kekuatan yang kebal terhadap peluru dan senjata. Sehingga membuat pasukan Belanda merasa terdesak saat utusan Pangeran Diponegoro tersebut melakukan perlawanan bersama pasukannya.
Akhirnya, Belanda membuat siasat mengubur Kiai Haji Muhammad Nursalim hidup-hidup di dekat benteng Van Den Bosch.
Lokasi makamnya bertempat di ruang utama benteng, tepatnya di sebelah museum mini yang dibatasi dengan kaca.
(mdk/rka)