80 persen kader Golkar bakal pilih saya
"Nazar saya memajukan bangsa ini," kata Kalla.
Partai Golongan Karya (Golkar) terbelah. Ada yang menyokong pasangan Jokowi - Jusuf Kalla dan sebagian lagi merapat ke duet Prabowo Subianto - Hatta Rajasa.
Orang-orang Golkar ikut ke Jokowi beralasan mereka mesti mendukung kader partai, yakni Kalla. Dia pernah menjadi ketua umum. Sedangkan yang nimbrung di Prabowo atas dasar keputusan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie.
Kalla membantah penunjukan dirinya sebagai pendamping Jokowi dalam pemilihan presiden tahun ini telah menyebabkan Golkar pecah. "Kalau orang Golkar lebih menyukai kader Golkar sendiri, apa yang salah?" kata Kalla dalam penerbangan menuju Surabaya Ahad dua pekan lalu. "Dibanding memilih ketua partai lain?"
Berikut penjelasan Kalla kepada Faisal Assegaf dari merdeka.com.
Ada tudingan karena Anda mendampingi Jokowi Golkar pecah. Apa memang benar seperti itu?
Golkar tidak pecah karena pemilihan presiden itu memilih figur, tidak memilih partai. Yang dimaksud pecah kalau orang Golkar tidak memilih Golkar. Kalau orang Golkar lebih menyukai kader Golkar sendiri, apa yang salah? Dibanding memilih ketua partai lain? Apanya yang salah? Kan kewajiban.
Anda yakin bakal mendapat banyak dukungan dari Golkar?
Pasti.
Berapa kira-kira?
Mungkin sebagian besar berpikiran seperti itu. Marilah kita pilih kader Golkar sendiri. Menurut saya bisa sampai 80 persen lah.
Yakin?
Yakin. Saya sudah ketemu kader di mana-mana di seluruh Indonesia. Baik pengurus atau bukan pengurus bilang pokoknya pegangan kita pilih kader Golkar.
Tapi ada instruksi dari pimpinan Golkar kalau pilih Anda bakal dipecat?
Sama sekali nggak ada instruksi seperti itu. Saya sudah bicara dengan Ical tidak ada instruksi itu.
Seberapa yakin Anda akan menang?
Kalau kita lihat dua hal, survei-survei beredar selama ini. Kedua, bertemu masyarakat di mana-mana, tokoh-tokoh masyarakat, juga pimpinan, gubernur, bupati. Saya yakin kita menang.
Berapa suara akan diperoleh?
Itu susah dihitung.
Menurut survei?
Dari survei-survei, kalau saya dengan Jokowi itu di atas 50 persen. Kalau dengan yang lain di bawah 50 persen.
Menurut Anda, seberapa parah kampanye hitam dalam pemilu kali ini ketimbang sebelumnya?
Itu sama saja. Mungkin lebih keras sekarang karena teknologi makin baik.
Apakah penggunaan isu agama akan berpengaruh?
Tentu ada pengaruhnya tapi saya yakin masyarakat akan...Itu kan lebih banyak di media sosial tapi saling sahut, saling bantah.
Anda punya nazar jika terpilih?
Nazar saya memajukan bangsa ini.
Kalau terpilih, Anda akan lanjut ke 2019?
Ini terakhir. Umur saya sudah 77 tahun saat itu.