Anak lurah paling mahal
Tarif dibuka Rp 10 juta
Para pelaku kasus narkotik dilepaskan kembali dengan syarat fulus. Beragam tarif dikenakan tak terkecuali anak salah satu lurah di Bekasi ditembak fulus selangit. Jah, Gon, Sur, Koy, Doe, Jek ditangkap pada 2012 tanpa barang bukti,hanya secarik kertas hasil tes urine.
Dari keenam pemuda itu, Jah merupakan anak lurah. Semalaman mereka merasakan dinginnya sel di lantai dua Satuan Narkoba Kepolisisan resor Kota Bekasi. Semuanya digabungkan dalam satu sel.
Pagi hari, mereka dipinjamkan telepon seluler untuk menghubungi keluarga. Satu-satu keluarga mereka diberitahu perihal kasus ganja itu. Semua keluarga datang dan mulai melobi salah satu petugas.
"Ramai ruangan di Unit II. Keluarga kita mengantre. Saya paling pertama dipanggil temuin Pak timor," ujar Gon kepada merdeka.com di Jakarta kamis pekan lalu. Tawar menawar seperti di pasar terjadi.
Tarif buat bebas itu dibuka Rp 10 juta. Namun harga bisa menukik sesuai hasil lobi. Saat itu Gon diwakilkan oleh orang tuanya. Bapaknya menawar sampai Rp 2 juta. Lobi berhasil, Gon dan bapaknya lalu pulang tanpa boleh berinteraksi dengan keluarga tahanan lainnya. Hal itu untuk menghindari pukul rata mahar para tahanan.
Doe lebih mahal sedikit. Lobi tak begitu berhasil. Ibunya datang dengan rasa iba tak kuasa melihat anaknya di dalam sel. Dia merogoh Rp 3 juta untuk menebus buah hatinya.
"Beda-beda, cuma semuanya sama buka harga Rp 10 juta," kata Doe. Dia mengaku langsung bergegas pulang tanpa boleh berinteraksi dengan lainnya.
Untuk Jah maharnya paling tinggi setelah polisi mengetahui dia anak lurah di Bekasi. Kelurganya mau tak mau harus menjaga nama baik keluarga. "Jah lebih mahal, polisi bisa tahu bapaknya lurah. Kalau nggak sih paling bisa sama kenanya," ujar Gon. Menurut dia, semua uang diterima oleh petugas reserse bernama Timor tanpa tahu pangkat dan jabatan.
Akhirnya, semua pemuda dikembalikan kepada orang tuanya masing masing. Kisaran fulus bermacam sesuai dengan lobi dan latar belakang ekonomi. Apalagi transaksi dibuat tanpa bukti tertulis.
Kepala Bidang Hubungan Kemasyarakatan Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan polisi terlibat penyuapan termasuk dalam kategori tindak pidana dan melanggar kode etik. Jika dalam proses pemeriksaan Propam ada indikasi anggota ikut pencurian atau pemerasan lalu diserahkan ke pidana umum, "Proses di lapangan bila masyarakat merasa dirugikan bisa lapor ke propam. Nanti akan diperiksa seperti ketika memeriksa pelaku lainnya," ujarnya saat ditemui merdeka.com di kantornya.
Hingga berita ini dilansir, Kepala Unit II Satuan Narkoba Polresta Bekasi Ajun Komisaris Albert Papilaya tak bisa dihubungi melalui telepon selulernya.
Baca juga:
Ada fulus urusan mulus
Siksa biar terbuka
Tersandung papir
Anggota Satpol PP selundupkan sabu di alat pijat kaki
Ronaldo dibui karena jual ganja
-
Kenapa polisi dipecat karena narkoba? Jadi personel yang kita PTDH itu mayoritas kasus disersi. Ada juga kasus narkoba dua personel yang sudah kita sidangkan, " tuturnya.
-
Bagaimana polisi menangani kasus narkoba di Makassar? Doli mengaku, menjelang tahun baru 2024 pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap lokasi atau titik rawan peredaran narkotika di Makassar."Tentunya kita sudah mulai melaksanakan operasi dan gencar-gencar kita gelar razia di tempat-tempat yang sudah kita mapping di Makassar raya, dan di tempat hiburan juga kita gelar jelang tahun baru," terang Doli.
-
Siapa saja anggota polisi di Makassar yang dipecat karena narkoba? Dari tujuh orang tersebut, dua orang polisi dipecat positif mengonsumsi narkoba.
-
Siapa saja yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya. Polisi telah menangkap Aktor senior Epy Kusnandar (EK) atau yang akrab disapa Kang Mus dalam sinetron ‘Preman Pensiun’. Penangkapan ini dilakukan diduga terkait penyalahgunaan narkotika. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Panjiyoga mengatakan, tak hanya menangkap Kang Mus. Polisi juga menangkap satu orang lainnya yakni Yogi Gamblez (YG) yang bermain di film 'Serigala Terakhir'.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.