Berkuping panas dan bikin rakyat malas
Jokowi gampang dibisiki tanpa mau berpikir lebih dulu terhadap sebuah usulan.
Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Jokowi boleh saja bungah karena selalu merajai tiap survei. Namun sejumlah pihak menganggap dia tidak pantas menjadi presiden.
Jokowi dipandang terlalu mendengar kemauan semua orang tanpa berpikir risikonya. "Dia berkuping panas dan gampang dibisikin," kata seorang sumber merdeka.com. Dia menyebut itu sebagai watak sehingga sangat sulit diperbaiki.
Dia mencontohkan rencana pembangunan terowongan buat mengatasi banjir dan aturan mobil pribadi berpelat ganjil-genap. Setelah diberi penjelasan, baru dia mengerti rancangan kebijakan itu malah menimbulkan persoalan baru, bukan menyelesaikan masalah.
Menurut Kepala Departemen Politik dan Hubungan Internasional di Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Philips Jusario Vermonte, kelemahan Jokowi adalah masih menempatkan masyarakat sebagai penerima sehingga mereka tidak bersikap pasif.
"Pimpinan kerja benar, rakyat juga harus kerja benar. Jadi semua orang tergerak," ujar Philips saat ditemui di kantornya Jumat pekan lalu. "Di Indonesia belum ada pemimpin seperti itu."
Meski Jokowi belum terbuka menyatakan bakal maju sebagai calon presiden, tapi Philips yakin dia bukan politikus polos tanpa orientasi politik tertentu. Dia menambahkan Jokowi disenagi banyak orang lantaran selama ini seolah tidak menginginkan jabatan dan masyarakat yang menghendaki.
Philips percaya Jokowi tidak akan menjadi musuh politik bersama jika mencalonkan diri. Sebab kelebihan dia mampu beraliansi dengan masyarakat. Kalau memang skenario itu terbukti, dia bakal kian tersohor.
Dia menconthokan saat SBY terpilih pertama kali. "Presidennya Megawati dan SBY korbannya, dan langsung menang pemilu."
Menurut dia, meminta Jokowi membuktikan kinerjanya sebelum maju sebagai calon presiden juga tidak adil. Seharusnya, tuntutan serupa juga diajukan bagi kandidat-kandidat lain, termasuk Prabowo Subianto.