Cawagub DKI Nurmansjah: Janji Anies-Sandi Akan Saya Bantu Selesaikan
Kita ajak masyarakat itu sama-sama mewujudkan keberadaban, keadilan, kesejahteraan sehingga tercapailah kota Jakarta yang maju dan bahagia warganya.
Sekitar jam 5 sore, di Jalan Bendungan Hilir Gg 2, Jakarta Pusat. Sebuah rumah dan kedai kopi berkelir merah marun berdiri. Lebar jalan di depannya menyempit. Lebih kurang cuma satu meter. Walau terkesan nyempil, jalan aspal diganti ubin dengan motif bak papan catur agar lebih menarik.
Terlihat dari ujung gang, seorang pria berkaca mata, memakai kemeja biru dan celana panjang warna krem, berjalan begitu cepat. Langkahnya tergesa-gesa. Ketika hendak membuka pagar rumah, dia menyapa kami yang sedang duduk di depan kedai kopi.
-
Kapan Taman Purbakala Sriwijaya diresmikan? Menghabiskan waktu pembangunan lebih kurang 4 tahun, TPKS telah diresmi beroperasi pada tahun 1990 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan Nurra Datau lahir? Tepat pada 31 Juli kemarin, Nurra Datau baru saja genap berusia 19 tahun. Diketahui, Nurra Datau lahir pada 31 Juli 2004.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Kapan Curug Bibijilan buka? Curug Bibijilan buka setiap hari mulai pukul 08.00 – 16.00 WIB.
Pria itu adalah Nurmansjah Lubis. Seorang kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sekaligus calon wakil gubernur DKI Jakarta. Dia satu dari dua calon pengganti Sandiaga Uno untuk mendampingi sisa masa jabatan Gubernur DKI Anies Baswedan. Pesaingnya adalah Ahmad Riza Patria, kader Partai Gerindra.
Bang Ancah, begitu biasa dirinya disapa, mengaku hanya memiliki waktu sedikit. Dirinya terpaksa pulang ke rumah hanya untuk berganti pakaian. "Mohon maaf, Ane lagi buru-buru. Sudah ditunggu di depan. Mau ada kegiatan lagi," ucap Ancah ketika kami menghampiri.
Dia kemudian masuk ke dalam rumah. Meminta anaknya membuka kedai kopi bekas garasi itu. Selama kami duduk menunggu, kedai bernama 'Warung Kopi Bang Ancah' itu dalam terkunci meski tulisan pada pintu kaca tertulis 'Buka'. Belakangan diketahui bahwa jam 5 sore kedai tutup sementara. Kemudian kembali beroperasi selepas Magrib.
Tidak sampai lima menit, Ancah keluar rumah menemui kami. Pakaian sudah berganti. Kini memakai batik. "Mau nanya tentang apa? Sebentar saja ya," ucap dia meminta.
Kemudian dia menghampiri, meluangkan waktu untuk berbincang dengan jurnalis merdeka.com Angga Yudha Pratomo di depan kedai kopi miliknya pada Kamis, 30 Januari 2020. Berikut petikannya:
Bisa diceritakan bagaimana proses nama Anda terpilih oleh PKS untuk menjadi calon wakil gubernur DKI?
Pemilihan saya sebagai calon wakil gubernur merupakan hasil dari win-win solution. Sebelumnya Gerindra mengajukan empat nama dan PKS pilih satu nama. Akhirnya dapat nama Nurmansyah. Sedangkan dari Partai Gerindra menunjuk Riza Patria. Intinya begitu.
Sebelumnya nama Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu sudah dicalonkan PKS sebagai cawagub DKI, apa yang membuat mereka batal diusung partai?
Waktu itu memang sudah deadlock. Karena kalau keduanya dimajukan lagi, tentu kita paham tentang etika politik. Kalau menurut ane, kita harus move on.
Berharap Banyak Dukungan
Seperti apa proses lobi politik yang sudah Anda lakukan, terutama kepada PDIP sebagai pemilik kursi terbanyak mencapai 25 anggota di DPRD DKI?
Memang kebetulan saya pernah di DPRD DKI, kebetulan banyak teman-teman lama. Kita sudah ke seluruh fraksi. Yang belum ke NasDem saja.
PDIP pun banyak teman. Teman-teman semua itu. Saya pikir, 25 kursi itu kalau dapat setengahnya sudah luar biasa.
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Nurmansyah Lubis 2020 Merdeka.com/Angga Yudha Pratomo
Ini kan juga urusannya juga kaitannya dengan politik nasional ya. Mudah-mudahan kita sesama teman, memilih sesuai hati nurani.
Selama ini juga di televisi muncul untuk melihat dari publik, siapa yang pantas dan kompeten. Sehingga memang saya pikir ujung-ujungnya fit and proper test perlu juga lah.
Sehingga fit and proper test jadi acuan supaya masyarakat juga tahu. Enggak beli kucing dalam karung istilah kalau sekarang.
Sebagai calon wakil gubernur, apa yang Anda sorot tentang kondisi DKI Jakarta selama dipimpin Gubernur Anies Baswedan?
Kalau namanya kota besar, ada tiga hal pokok dalam kota maju: Masalah macet, banjir, sama sampah. Tentu masalah lain juga kita sorot. Tapi memang ketiga itu yang memang selama ini kita lihat
Walaupun enggak tertutup ada hal-hal lain, masalah kewirausahaan, masalah koperasi, itu dulu. Jadi memang ada beragam masalah yang urgen lainnya.
Kalau banjir, enggak bisa diselesaikan pihak Pemda. Ada instansi vertikal horizontal kemudian daerah-daerah penyangga. Itu harus ada regulasinya, infrastrukturnya juga harus dibenerin.
Apa saran yang segera Anda berikan kepada Anies Baswedan sebagai gubernur DKI Jakarta bila terpilih sebagai wakil gubernur?
Saya pikir yang dilakukan sudah oke. Tinggal nanti masalah pengawasannya ditambah. Karena selama ini kan Pak Anies sendiri ya. Jadi, kami tentu harus berbagi. Saya mungkin sebagai wakil gubernur membantu banyak hal yang sifatnya kontrol mendalam, detil.
Jangan sampai ada, misalnya kita buat suatu infrastruktur jangan sampai menyalahi peraturan perundang-undangan di atasnya. Karena undang-undangnya banyak sekali. Sehingga jangan sampai terlewat.
Apalagi di Jakarta banyak sekali irisan dengan pemerintah pusat. Nanti itu yang akan menjadi tugas saya saja. Jadi koherensi antara pemerintah daerah kemudian DPRD DKI dan kementerian dalam negeri.
Menurut Anda beragam masalah di Jakarta ini seperti apa solusi yang akan ditawarkan?
Membangun Jakarta harus bersama-sama, koordinasi legislatif dan eksekutif. Yang penting ada transparansi akuntabilitas.
Misalkan, masalah kewirausahaan. Saya ingin bagaimana mewirausahakan warga agar bisa berjalan sendiri (usahanya). Kemudian saya ingin memperbanyak ruang terbuka hijau.
Kalau soal banjir. Sebenarnya masalah itu enggak bisa Pemprov Jakarta selesaikan sendiri. Harus duduk bersama pemerintah pusat, daerah penyangga seperti Depok, Bekasi, Bogor. Dibuat kesepakatan menjadi tanggung jawab bersama.
Kemudian soal macet. Istilahnya reduksi traffic jam ada di titik tertentu. Membangun transportasi dan memperbanyak lahan parkir.
Anda kini menjadi cawagub, rencana apa sudah dibawa untuk membantu Anies membenahi DKI Jakarta?
Kalau saya berprinsip karena kita sebagai politik kerja dan program itu sudah tertuang dalam RPJMD, saya pikir enggak boleh lagi bawa yang baru. Janji Anies-Sandi itu harus kita laksanakan.
Kegiatan strategis daerah sebenarnya sudah dituangkan dalam Pergub. Ada 60 variabel. Tugas saya untuk detail satu per satu, bahwa ini bisa terlaksana sampai akhir periode Bang Anies. Yang penting kan, Jakarta kota maju kemudian kota yang lestari, berbudaya.
Kita ajak masyarakat itu sama-sama mewujudkan keberadaban, keadilan, kesejahteraan sehingga tercapailah kota Jakarta yang maju dan bahagia warganya. Intinya saya akan bantu Bang Anies menyelesaikan janji itu. Ada 60 kegiatan strategis daerah harus kita tuntaskan.
(mdk/ang)