Demi masa depan pemilu dan demokrasi
Senin hingga Kamis nanti, DPR akan memilih calon anggota KPU dan Bawaslu. Merekalah yang akan jadi kunci sukses pemilu.
Senin (19/3) ini hingga Kamis (22/3) nanti, DPR akan memilih calon anggota KPU dan Bawaslu. Merekalah yang akan jadi kunci sukses penyelenggaraan pemilu.
Sesuai mandat yang diberikan oleh UU No. 15/2011 tentang penyelenggara pemilu, Komisi 2 DPR akan melakukan uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test terhadap 14 calon anggota KPU dan 10 calon anggota Bawaslu. Ke-24 calon penyelenggara pemilu tersebut disampaikan oleh Presdien SBY tiga pekan lalu.
-
Mengapa KPU didirikan? KPU didirikan sebagai hasil dari reformasi politik pasca Orde Baru.
-
Siapa yang mengklaim telah meretas situs KPU? Pelaku kejahatan siber dengan nama anonim "Jimbo" mengklaim telah meretas situs kpu.go.id dan mendapatkan data DPT dari situs tersebut.
-
Bagaimana Anies-Cak Imin menuju ke KPU? Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) telah resmi mendaftarkan diri sebagai pasangan Capres-Cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Saat itu, mereka menggunakan mobil Jeep untuk menuju ke KPU RI, Jakarta.
-
Apa tugas utama KPU dalam menyelenggarakan pemilu? Tugas utama KPU adalah mengatur, melaksanakan, dan mengawasi seluruh tahapan pemilihan umum, mulai dari pemilu legislatif, pemilu presiden, hingga pemilihan kepala daerah.
-
Data apa yang bocor dari situs KPU? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan, data yang bocor dari situs resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) merupakan data DPT.
-
Apa sanksi yang dijatuhkan DKPP kepada Ketua KPU? Akibat pelanggaran tersebut, DKPP menjatuhkan sanksi peringatan keras dan yang terakhir kepada Hasyim.
Mereka adalah hasil penyaringan yang dilakukan oleh Timsel Anggota KPU dan Bawaslu yang diketuai oleh Mendagri Gamawan Fauzi dengan wakilnya Menkumham Amir Syamsuddin. Anggota timsel terdiri dari akademisi independen yang memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang pemilu, politik dan tata negara.
Meskipun timsel dipimpin oleh dua menteri kepercayaan Presiden SBY, namun demi menjaga proses yang netral dari kepentingan politik, kedua meteri tidak ikut ambil bagian dalam pengambilan keputusan. “Semua proses dan pengambilan keputusan kami serahkan kepada anggota timsel,” kata Gamawan.
Timsel terdiri dari orang-orang yang kredibilitasnya tidak perlu diragukan. Hasil kerja mereka mendapat apresiasi banyak kalangan. Setidaknya, ke-24 calon itu memiliki pengetahuan dan pengalaman yang diperlukan sebagai penyelenggara dan pengawas pemilu. Para pemantau pemilu juga mencatat, tidak banyak kekurangan kompetensi dalam diri para calon.
Walaupun demikian, pemilihan 7 nama dari 14 calon anggota KPU dan 5 nama dari 10 calon anggota Bawaslu oleh Komisi 2 DPR, harus medapat perhatian. Sebab kesuksesan pemilu bukan semata tergantung kepada kemampuan teknis penyelenggara, tetapi juga pada independensi dan integritas penyelenggara.
Soal ini sesungguhnya sudah ditegaskan konstitusi dan diperjelas oleh berbagai undang-undang pemilu. Namun pada titik ini pula penyelenggara Pemilu 2009 terdapat kelemahan utama, sehingga pemilu yang menghasilkan pemerintahan SBY-Boedino itu disebut-sebut sebagai pemilu terburuk dalam sejarah Indonesia.
Meskipun terdapat masalah di sana-sini, pemilu legislatif 2009 sebetulnya berjalan baik hingga pemungutan suara. Namun memasuki penghitungan suara, komplin mulai berdatangan. Banyak partai politik dan calon anggota legislatif merasa perolehan suaranya dicuri pihak lain. Pencurian itu tidak mungkin terjadi tanpa keterlibatan penyelenggara pemilu. Legitimasi hasil pemilu pun dipertanyakan, hingga kini.
Sudah begitu, memasuki pemilu presiden, terjadi kekacauan daftar pemilih, dan KPU gagal mengatasinya. Akibatnya KPU yang semula hanya dipertanyakan integritasnya, juga digugat kompetensinya. Kredibilitas KPU semakin jatuh, pada saat KPU tampak mendekati kubu SBY. Ini terlihat antara lain oleh kunjungan ketua KPU ke TPS tempat SBY memilih di Cikeas. KPU pun dipertanyakan independensinya!
Celakanya, pascapemilu salah seorang anggota KPU, Andi Nurpati, mengundurkan diri dan menyeberang menjadi pengurus DPP Partai Demokrat. Lengkap sudah, predikat KPU Pemilu 2009: tidak independen, tidak punya integritas, tidak kompeten!
Jadi, tak salah kalau orang menyimpulkan amburadulnya Pemilu 2009 sebetulnya karena penyelenggaranya tidak becus.
Tentu saja hal itu tidak boleh terulang. Oleh karena itu, keberhasilan rekrutmen calon anggota KPU dan Bawaslu menjadi titik pangkal kesuksesan pemilu mendatang. Apabila pemilu berhasil baik, rakyat masih punya harapan akan tuah demokrasi untuk keadilan dan kesejateraan rakyat.
Jika tidak, maka masa depan demokrasi di negeri ini dipertanyakan: bagaimana mau memraktekkan demokrasi, mengurus pemilu saja tidak becus? Di sinilah perang peting proses akhir seleksi calon anggota KPU dan Bawaslu yang dilakukan oleh Komisi 2 DPR.
Timsel memang telah mengirimkan 24 nama yang memiliki kompetensi baik. Pengalaman dan pengetahunya para calon tidak perlu diragukan. Tetapi independensi dan integritas para calon jelas tidak mudah diukur. DPR harus bisa mendeteksinya!
(mdk/war)