Melongok petilasan sang imam
Hilmi ikut mencoblos di Lembang saat pemilihan gubernur Jawa Barat akhir bulan lalu.
Jauh dari keramaian di atas bukit menuju Lembang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Di sanalah, sang imam, Hilmi Aminuddin, tinggal sejak 2007. Letaknya sebelah kanan jalan, persis di tikungan. Alamat persisnya adalah Kampung Babakan Bandung RT 03 RW 10 nomor 82, Desa Pagar Wangi, Kecamatan Lembang.
Dari arah jalan utama - cuma cukup dua mobil - sudah terlihat bengkel mobil jip kepunyaan tuan rumah. Sejumlah kendaraan dan 20 sepeda motor terparkir di bengkel terbuka itu. Dua karyawan bengkel berseragam serba hitam sedang bekerja, salah satunya sedang mengelas. "Kami bukan tidak mau ngomong, takut salah," kata seorang lelaki berkepala pelontos dengan wajah basah oleh air wudu kepada merdeka.com, Kamis pekan lalu.
Meski didesak, dia menolak memberi keterangan seputar Hilmi. Satunya lagi, dengan alat las di tangan, tampak mudah dibujuk. "Beliau sudah jarang ke sini," ujarnya. Seniornya itu memberi tanda agar dia tidak banyak bicara. Obrolan pun berhenti.
Sikap menutup diri juga ditunjukkan oleh seorang petugas keamanan di pintu gerbang kompleks rumah dinamai Padepokan Madani (Madani Centre) itu. Lelaki asal menyebut namanya Doni ini mengaku baru bekerja bulan ini dan tidak tahu apa-apa. Dia membantah, lokasi tempatnya bekerja itu merupakan kediaman ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hilmi Aminuddin. "Ini penginapan dan sudah tidak pakai." Selepas itu, dia mencatat di buku tamu soal kedatangan merdeka.com.
Dia tidak mengizinkan merdeka.com masuk. Meski begitu, dari pintu pagar besi bercat hitam, terlihat kompleks itu sangat lega. beberapa mobil tampak terparkir di sana. Menurut spanduk di sisi jalan masuk, kompleks itu tidak sekadar tempat tinggal Hilmi. Namun juga menyediakan penginapan dengan tarif 350 ribu per malam dan 450 ribu saban malam di akhir pekan.
kenyataannya mereka berbohong. Seorang anak pemilik kios membenarkan kompleks tadi merupakan tempat bermukim Hilmi. Warungnya cuma 15 meter dari sana.
Ketua RW 10 Ganjar mengungkapkan Hilmi sudah tinggal di sana sejak 2007. "Dia terakhir terlihat Ahad pekan lalu saat mencoblos dalam pemilihan gubernur Jawa Barat," tuturnya saat ditemui di rumahnya, di seberang jalan masuk rumah Hilmi. Pemilihan itu dimenangkan oleh jagoan dari PKS, pasangan Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar.
Ganjar mengaku tidak tahu banyak mengenai kehidupan dalam kompleks rumah Hilmi itu. Dia cuma bilang Hilmi tidak pernah salat berjamaah atau memberikan khotbah Jumat di masjid, walau letaknya tepat di belakang rumahnya itu. Cuma anak buahnya suka mengajar ibu-ibu setempat saban Jumat sore. "Pak Haji (Hilmi) orangnya suka tegur sapa, baik. Dia juga sederhana, tidak tampak seperti orang kaya."
Selain di sana, Hilmi diduga memiliki kompleks sekolah berasrama Nurul Fikri di Cibodas. Lokasinya tidak jauh dari kawasan wisata air terjun Maribaya. "Beliau (Hilmi) sudah jarang ke sini," ujar seorang perempuan dari bagian hubungan masyarakat Nurul Fikri saat dihubungi melalui telepon.
Di dekat sana, juga terdapat peternakan sapi. Senasib saat bertamu ke kediaman Hilmi. Seorang petugas keamanan membantah peternakan itu milik Hilmi. "Ini punya orang Bandung, namanya Baihaqi" ucapnya seraya menutup gerbang.
Menurut Yusuf Supendi, salah satu pendiri Partai Keadilan sebelum berganti nama menjadi PKS, peternakan itu dikelola oleh Wildan, putra kedua Hilmi. Sedangkan Baihaqi, kata sumber merdeka.com, adalah adik dari bekas Menteri Koperasi Adi Sasono.
Jangankan untuk bertemu langsung, Hilmi selama dua pekan terakhir juga tidak menjawab telepon atau membalas pesan singkat dikirim merdeka.com.