Membandingkan prioritas program kerja para cagub DKI
Pasangan Ahok-Djarot fokus melanjutkan program kerja sebelumnya, Agus-Sylvi menawarkan bantuan langsung tunai, sedangkan Anies-Sandi berjanji membuka lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya.
Dalam pidato politiknya setelah menjadi calon gubernur DKI Jakarta, Agus Yudhoyono memaparkan 10 program unggulan. Salah satunya adalah memberi bantuan langsung tunai (BLT) bagi masyarakat yang tidak mampu. Program ini bahkan berada di urutan teratas dari sembilan program lainnya. Menurut Agus, BLT merupakan solusi untuk menekan angka kemiskinan sebesar satu persen dengan meningkatan daya beli rakyat, bantuan pada balita dan lansia.
"Jika program ini dijalankan serius, kemiskinan akan menurun dari 3,7 persen menjadi 2,7 persen, lima tahun yang akan datang," ucap Agus dalam pidato politiknya di Djakarta Theatre, Jakarta, Minggu (30/10).
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Bagaimana cara warga Jakarta memilih pemimpin di Pilkada DKI 2017? Dengan sistem ini, warga Jakarta bisa langsung berpartisipasi memberikan suara untuk menentukan pemimpin mereka hingga 5 tahun ke depan.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
Program BLT ini sebenarnya sudah pernah dilakukan oleh sang ayah, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat 10 tahun menjadi presiden. SBY menjadikan Bantuan Langsung Tunai sebagai program unggulan bagi masyarakat miskin.
Selain BLT, Agus-Sylvi berjanji akan menggelontorkan dana 1 miliar per RW setiap tahunnya. Dana itu, kata dia untuk memberikan perhatian dan memberdayakan komunitas. Adapun jumlahnya tidak sama rata, tergantung besarnya kebutuhan.
"Saya dan Mpok Sylvi akan mengalokasikan anggaran untuk pemberdayaan komunitas RT/RW sebesar Rp 1 miliar per RW per tahun," kata Agus saat pidato politik di GOR Jakarta Utara, Minggu (13/11).
Rico Rustombi, juru bicara pasangan calon Agus dan Sylvi enggan mengomentari lebih jauh program unggulan yang diusung pasangan nomor urut satu itu. Rico mengaku tak enak mengomentari, apalagi program-program itu sudah disosialisasikan ke masyarakat setelah pidato politik Agus pasca mendaftar ke KPUD.
"Tidak elok kalau saya yang menyampaikan, harus cagub," kata Rico kepada merdeka.com beberapa waktu lalu sembari tertawa.
Sementara itu, pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat mengaku akan melanjutkan program Jokowi-Ahok tahun 2012. Djarot mengatakan, meski dua kandidat lainnya menawarkan program-program baru, mereka tetap berkomitmen untuk menuntaskan program Jokowi-Ahok hingga lima tahun ke depan.
"Tapi ingat, apa yang kita kerjakan sebetulnya adalah meneruskan program Jokowi-Basuki 2012, dengan beberapa penambahan dan penyempurnaan. Kita tuntaskan hingga tahun 2022," kata Djarot di Rumah Pemenangan, Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (22/11).
Salah satu program baru yang ditawarkan Ahok dan Djarot adalah soal Kartu Jakarta One. Menurut Djarot, kartu ini bisa digunakan untuk mendapatkan fasilitas Pemprov DKI.
"Misalnya lahan parkir dan bisa juga untuk Transjakarta, juga bisa macem-macem, bayar pajak PNB, dan sebagainya," jelas Djarot.
Djarot mengatakan, program kartu Jakarta One nantinya akan bekerja sama dengan pemerintah pusat juga untuk beberapa transaksi yang memerlukan biaya semisal BPN yang disatukan dengan Kartu Jakarta One.
"Ini terintegrasi. Beberapa bank besar sudah bergabung dengan kita," jelas dia.
Di pihak lain, pasangan calon nomor urut tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno mempunyai enam misi besar sebagai program unggulan. Namun, sama seperti dua kandidat lainnya, fokus tetap pada aspek pembangunan fisik dan pemberdayaan manusia (SDM).
"Yang ingin kami tawarkan yaitu pembangunan fisik, tapi menambahkan fokus pembangunan manusia dan pembangunan masyarakat," kata Anies, di Kertanegara, Jakarta, Jumat (23/9) malam.
Fokus lainya, kata Anies adalah ketersediaan lapangan kerja, pengendalian harga bahan pokok, serta ketersediaan air bersih di Jakarta juga menjadi isu utama jika berhasil memenangkan Pilkada DKI 2017.
"Masalah yang paling sering disebut adalah macet, banjir, tapi masalah nggak hanya itu. Harga bahan pokok, kesempatan kerja, dan masalah pembangunan manusia, kami bukan memperbaiki kota tapi memperbaiki warga kotanya," kata Anies.
Ketua Tim Pemenangan Anies-Sandiaga, Mardani Ali Sera mengatakan, selain pembangunan fisik dan peningkatan SDM, keduanya juga akan memperkuat fungsi RW sebagai perwakilan gubernur DKI. Setiap persoalan yang berkaitan dengan kebutuhan masyarakat diselesaikan di tingkat RW.
Pengamat perkotaan, Nirwono Yoga menilai, program yang disampaikan tiga kandidat belum menyentuh persoalan pokok DKI Jakarta. Sebab, kata dia, para kandidat cenderung mempertontonkan janji-janji kepada masyarakat.
"Kalau melihat kampanyenya untuk ukuran kota Jakarta sangat jauh dari harapan. Gaya blusukan, obral janji sana sini, kunjungan-kunjungan yang tidak perlu, ikut lomba lari atau olahraga lainnya. Apalagi diliput media untuk tebar pesona, sudah gak zamannya lagi," kata Nirwono kepada merdeka.com.
Menurut dia, masa kampanye harus mengumbar gagasan yang cerdas dan mencari solusi untuk masalah Jakarta dengan turun langsung ke lapangan. Jika hal itu dilakukan, masyarakat tentu punya harapan jika para calon adalah layak untuk menjadi pemimpin di ibukota.
"Langsung on the spot, pengenalan lapangan yang tajam sehingga kita lihat akan ada perubahan nyata dalam 5 tahun ke depan," jelasnya.
Baca juga:
Lewat menantunya, Hamzah Haz titip salam & dukungan buat Ahok-Djarot
Kampanye, Agus-Sylvi dangdutan di Pulau Kelapa
Saat sampaikan program, Ahok kesal warga malah ribut sendiri
Ahok jual tiket tonton bareng film 3 Srikandi seharga Rp 25.000
Sesumbar Agus mampu menang 99,9 persen di Kepulauan Seribu