Roh ISIS ada sejak Indonesia merdeka
Dia itu militansi yang radikal ingin mendirikan negara Khilafah Islamiyah.
Hampir tiga pekan ini, publik dibuat geger lantaran 16 warga negara Indonesia (WNI) diduga hilang saat mengikuti biro perjalanan wisata di Turki. Hilangnya mereka bukan tanpa sebab, 16 WNI itu diduga bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Mereka sengaja menggunakan biro perjalanan wisata untuk bisa masuk ke Syria melalui Turki.
Awal tahun lalu gerakan radikal mengatasnamakan agama ini muncul di Indonesia. Kemunculan mereka ditandai ketika bendera ISIS dikibarkan saat melakukan aksi di Bundaran Hotel Indonesia. Lalu bagaimana sebenarnya aksi simpatisme terhadap ISIS ini bermula?. Badan Nasional Penanggulangan Teroris sebetulnya sudah lama mengendus gerakan radikal ini.
Menurut Direktur Deradikalisasi BNPT, Irfan Idris, gerakan radikal ini berisi para pemain lama. Namun karena eksistensinya muncul di Syria, gerakan radikal di Indonesia juga ikut menyeruak. Mereka mencoba muncul untuk menggaet dukungan dengan menjual perjuangan di jalan tuhan.
"ISIS itu adanya di Irak-Syria tetapi rohnya ada di sini, diantaranya, semangat jihadnya itu adalah sama, semangat jihad organisasi yang ada di Indonesia," katanya saat berbincang dengan merdeka.com di Kantin Kantor Kementerian Agama kemarin.
Lalu bagaimana sepak terjangnya di Indonesia? Menurut Irfan, embrio ideologi ISIS sudah ada sejak Indonesia memproklamirkan kemerdekaan. Ideologi itu lahir dari Negara Islam Indonesia/ Darul Islam-Tentara Islam Indonesia bentukan Kartosuwiryo.
Berikut penuturan Irfan Idris, dalam wawancara khusus kepada Arbi Sumandoyo dari merdeka.com terkait wabah ISIS di Indonesia:
Anda mengatakan jika benih ISIS di Indonesia sudah lama ada, bisa dijelaskan?
ISIS itu tidak ada di sini. ISIS itu adanya di Irak-Syria tetapi rohnya ada di sini, diantaranya semangat jihadnya itu adalah sama, semangat jihad organisasi yang ada di Indonesia. Jadi mungkin JAT, JI itu sama napas. Dia itu militansi yang radikal ingin mendirikan negara Khilafah Islamiyah. Jadi bukan persoalan sebenarnya namanya, tetapi semangatnya itu. Belum ada ISIS, pada 2013 sementara motor penggerak ISIS itu sudah ada sejak Indonesia merdeka.
Salah satunya JAT dan JI tadi?
Itu kan mereka baru. Itu kan juga mereka metamorfosis dari NII Kartosuwiryo. Jadi kita tidak boleh terbawa arus terpengaruh oleh nama-nama itu. Akhirnya kita pusing, apa bedanya JI, JAT, JAD, padahal itu hanya nama saja. Dia perwajahan baru gitu, isinya itu-itu juga. Stok lama kemasan baru.
Artinya ideologi mereka sama?
Sama. Ideologi yang mau berjihad, mau menegakkan syariat Islam. Tapi kan aplikasinya menginjak syariat Islam, menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan. Syariat Islam itu memanusiakan manusia. Bukan membinatangkan manusia. Jadi tidak menutup kemungkinan kalau mereka lelah ganti nama lagi. Tapi semangatnya itu juga, membantai orang, mengadili orang. Radikal Indonesia itu seolah dapat Trigger, ini..,ini yang ditunggu. Mereka sudah ada menyebar di mana-mana, Al Baghdadi berani memproklamirkan, langsung dia support. Jadi tanpa dikenal, tanpa ada nama, jadi gabung begitu saja.
Munculnya simpatisme ISIS ini karena adanya eksistensi di Syria?
Bukan munculya di Indonesia. Bangkitnya kembali di Indonesia, mereka hanya istirahat sejak NII dulu kan. Dia Ishoma. Dia istirahat.
Eksistensinya gerakan radikal di Indonesia ini bermula dari Bom Bali?
Organisasinya beda, jaringannya beda tapi substansinya sama. Radikal, mengkafirkan orang, membahas jihad secara ekstrem, secara dangkal, secara hegemonik. Jadi itu Bom Bali merupakan aplikasi dari fenomena gunung es dari pulangnya para mujahid di Afghanistan. Mereka melakukan itu karena menyamakan Afghanistan dengan Indonesia semua adalah medan dakwah.
Medan dakwah itu harus menggelorakan syariat Islam. Kalau tidak bisa dengan soft, ya dengan hard: dengan kekerasan. Melawan orang-orang kafir seperti Toris Toriq. karena tujuannya begitu. Sebenarnya tujuannya tidak mau membunuh orang-orang kafir, tapi karena menghalangi sama seperti polisi menjadi sasaran. Karena itu menghalangi. Jadi siapapun yang menghalangi perjuangannya, dia akan habisi.
Teror terhadap polisi itu salah satunya?
Itu salah satu motif atau modus mereka dan saya kira siapa saja dia bisa ancam. Selama orang menghalangi. Makanya jangan halangi perjuangan mereka kalau tidak mau diancam.
Apa yang menyamakan ideologi mereka dengan gerakan radikal di Indonesia?
Ideologinya kan menjadikan Islam sebagai negara. Mau membentuk negara agama. Sementara kita sudah final dengan negara bangsa. Negara bangsa yang didasari oleh nilai-nilai agama. Daripada nilai agama tapi kering, lebih baik kita makan tempe tapi nyata dari pada makan roti tapi menghayal. Kita berpikir realistis saja, enggak usah berpikir romantisme masa lalu. Ngomong soal khilafah. Khilafah artinya kan pemimpin. Model khilafah kita ya republik.
Ketika mati suri apa yang mereka lakukan?
Mereka bergabung, berbaur dengan masyarakat. Berbaur dengan masyarakat menunggu momentum sambil aktif melakukan pengajian-pengajian. Kan keliatan mereka melakukan gerakan di bawah tanah. Ada kegiatan agenda tersembunyi, yang pasti makin menikmati kekacauan-kekacauan dimana-mana, kejahatan dimana-mana semakin greget untuk melawan pemerintah. Cuma tidak berani muncul secara fisik karena kita kuat secara internal.
Makanya mereka lari keluar, karena tidak aman. Akhirnya mereka bersatu di sana. Dan hanya itu yang dia lihat. Sebetulnya di sana bukan perang tapi itu adalah aksi pembegalan, aksi anarkisme, aksi aneksasi negara resmi.
Selama proses mati suri mereka juga melakukan rekrutmen anggota baru?
Pasti. Rekrutmen secara konvensional kan, paling tidak anak-anaknya, lingkungannya dipelihara paham itu. Di Jawa Barat itu kan sangat subur paham-paham seperti ini kan? Di kampus. Bukan sesuatu yang baru mereka muncul timbul tenggelam seperti, ya tergantung kondisi. Kalau pemerintah lengah dia menguat karena mereka ingin menggantikan Indonesia jadi negara agama.
Baca juga:
Jusuf Kalla sebut mati dalam perang resiko WNI gabung ISIS
Densus 88 gerebek terduga ISIS di Tulungagung
Polri: Pola rekrutmen calon anggota ISIS dimulai dari keluarga
3 Anggota ISIS di Malang jadi tersangka, ditahan di markas Brimob
Densus 88 amankan tukang baso terduga terkait ISIS di Malang
-
Kapan Iswadi Idris menjadi Kapten Timnas Indonesia? Berkat karakternya itu, Iswadi dipercaya menjadi kapten Timnas Indonesia dari tahun 1970 hingga tahun 1980.
-
Apa saja amalan yang dilakukan Nabi Idris? Amalan-amalan tersebut tidak hanya mencerminkan keimanan dan ketakwaan Nabi Idris, tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang bagaimana mengintegrasikan spiritualitas dalam berbagai aspek kehidupan.
-
Kapan Ivan Gunawan meresmikan Masjid Indonesia? Setelah dua tahun pembangunannya, masjid ini akhirnya selesai dan diresmikan langsung oleh Ivan Gunawan bersama pengurus masjid.
-
Siapa Rizky Irmansyah? Rizky Irmansyah, sekretaris pribadi atau ajudan Prabowo, menjadi sorotan karena memiliki postur tubuhnya yang tinggi tegap serta kehadirannya yang sering mendampingi kegiatan Prabowo selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
-
Dimana Iswadi Idris dilahirkan? Iswadi Idris lahir di Banda Aceh, Provinsi Aceh pada 18 Maret 1948.
-
Apa rahasia awet muda Ira Wibowo? Salah satu rahasia awet muda Ira ternyata adalah rajin olahraga.