Cemas, Honda lebih siaga soal Marquez vs Rossi di 2016
Honda Racing Corporation mengaku akan lebih siaga mengamati gerak-gerik pebalapnya, Marc Marquez dan pebalap Movistar Yamaha MotoGP, Valentino Rossi di masa depan.
Team Principal Repsol Honda sekaligus Communications and Marketing Director Honda Racing Corporation (HRC), Livio Suppo mengaku pihaknya akan lebih siaga mengamati gerak-gerik pebalapnya, Marc Marquez dan pebalap Movistar Yamaha MotoGP, Valentino Rossi di masa depan.
-
Kapan Marc Marquez meraih kemenangan di MotoGP? Prestasi ini diraihnya setelah menjuarai balapan utama di Sirkuit MotorLand Aragon, Spanyol, pada hari Minggu (1/9/2024).
-
Siapa yang berhasil dikalahkan oleh Marc Marquez di MotoGP San Marino? Pembalap asal Spanyol yang berusia 31 tahun ini berhasil mengalahkan Bagnaia dan Bastianini, yang harus menerima posisi kedua dan ketiga dengan lapang dada.
-
Apa yang diakui Valentino Rossi sebagai kesalahan yang memicu rivalitas dengan Max Biaggi? Menariknya, persaingan antara Rossi dan Biaggi dimulai bahkan ketika mereka berlomba di kelas yang berbeda, tepatnya pada tahun 1996. Pada saat itu, Rossi baru saja debut di GP125, sedangkan Biaggi sudah diakui sebagai pembalap terbaik Italia dan sedang berusaha meraih gelar dunia ketiganya di GP250. "Melihat kembali semua yang terjadi, itu adalah kesalahan saya. Dulu, saya tidak menyukai Biaggi.
-
Strategi apa yang diterapkan Marc Marquez di MotoGP San Marino? Mengingat cuaca di Misano yang tidak menentu, Marquez menyatakan bahwa ia mengikuti pendekatan 'warlok', yang diadopsi dari para pembalap lokal yang sering berlatih di Sirkuit Misano.
-
Apa yang diraih Marc Marquez di balapan MotoGP San Marino 2024? Pembalap dari Gresini Racing, Marc Marquez, berhasil meraih kemenangan dalam balapan MotoGP San Marino 2024 yang berlangsung di Sirkuit Misano, Italia, pada hari Minggu (8/9/2024).
-
Bagaimana Marc Marquez berhasil meraih kemenangan di Misano? Dalam balapan tersebut, Marquez memulai dari posisi kesembilan dan berhasil meraih kemenangan setelah terjadi hujan di pertengahan balapan, di mana ia berhasil menyalip lima pembalap dalam satu lap.
Kepada Speedweek, Suppo mengaku pihaknya cemas kontroversi yang terjadi di Malaysia dan Valencia beberapa waktu lalu akan kembali terjadi di masa depan. Pria asal Italia inipun yakin Badan Pengawas Balap (Race Direction) harus lebih jeli ketika Marquez dan Rossi kembali bertarung wheel-to-wheel tahun depan.
"Mulai sekarang, pertarungan apapun yang melibatkan Marc dan Vale akan dianalisa lebih dalam. Jika di masa depan Marc dan Vale kembali memiliki ritme balap yang sama dan kembali bertemu di lintasan, maka mereka harus bertarung secara fair sebagai dua atlet sekaligus pebalap terbaik di dunia," ujar Suppo.
Mantan manajer tim Ducati ini juga meyakini bahwa Dorna Sports selaku promotor MotoGP dan Federasi Balap Motor Internasional (FIM) harus lebih memonitor kata-kata pebalap saat bicara dengan media massa, seperti serangan verbal Rossi kepada Marquez di jumpa pers pada hari Kamis di Malaysia, di mana The Doctor menuduh Marquez berusaha membantu Jorge Lorenzo di Australia.
"Bila drama seperti ini kembali terjadi, tampaknya bakal sulit untuk diatasi. Untungnya, ini bukan berarti kiamat. Kami harus bicara dengan Dorna dan FIM, mencari cara menghindari peristiwa macam ini di masa depan. Peristiwa yang terjadi pada hari Kamis di Sepang tak boleh diremehkan," tutup Suppo.
(kpl/kny)(mdk/otosia)