Marc Marquez: Honda atau Ducati yang Penting Kemenangan, Bukan Soal Uang
Marc Marquez kembali memberikan tanggapan atas kritik yang diterimanya terkait keputusannya meninggalkan tim Honda untuk bergabung dengan Ducati.
Marc Marquez kembali memberikan tanggapan terhadap kritik yang ditujukan kepadanya terkait keputusan untuk meninggalkan Repsol Honda dan beralih ke Ducati Desmosedici GP23 di MotoGP 2024. Ia menekankan pentingnya bagi para penggemar balap untuk memahami bahwa seorang pembalap memerlukan motor yang sesuai untuk meraih kemenangan dan merebut gelar juara dunia.
Setelah menghabiskan 11 tahun bersama Honda dan meraih enam gelar juara dunia di kelas utama, Marquez mengambil keputusan untuk mengakhiri kontraknya satu tahun lebih awal pada akhir musim lalu akibat penampilan yang kurang memuaskan selama empat musim terakhir. Pada musim ini, ia tidak menerima gaji dari Gresini Racing dan Ducati, serta hanya mendapatkan motor yang sudah tua.
- Marc Marquez Puas 10 Tahun Kendarai Honda, Akhirnya Bisa Menjajal Ducati
- Cerita Honda harus Terbiasa Tanpa Marc Marquez Memilih Gabung Ducati
- Marc Marquez menjadi pembalap Ducati ke-15 yang berhasil meraih kemenangan di ajang MotoGP.
- Tahun depan, Marc Marquez akan berpasangan dengan Bagnaia di Tim Ducati Lenovo.
“Orang-orang tak paham bahwa olahraga ini memiliki sisi mekanis. Olahraga ini tak hanya soal atlet. Anda bisa saja jadi Superman, tapi di MotoGP, segalanya lebih cenderung soal aspek teknis motor. Jadi, setiap waktu memang lebih penting untuk punya motor yang tepat,” ungkapnya kepada TNT Sports pada hari Minggu, 27 Januari 2024.
Dianggap menang mudah pakai Honda
Marquez memberikan tanggapan terhadap skeptisisme yang muncul terkait gelar dunia yang diraihnya bersama Honda. Ia sering dianggap 'menang dengan mudah' karena dianggap menggunakan motor yang lebih unggul.
"Pada tahun 2019, banyak yang mengatakan saya menang hanya karena mengendarai Honda. Namun, di trek terdapat tiga pembalap Honda lainnya dan satu pembalap dari tim pabrikan Honda," ungkapnya.
"Jika saat itu Anda berada di Repsol Honda dan berkata, 'Saya tidak peduli dengan uang, saya hanya ingin motor', Honda pasti akan memberikannya kepada Anda! Namun, situasi saya kemudian berubah. Ducati menjadi motor yang kompetitif. Saya pun bertanya pada diri sendiri, 'Apa yang ingin saya lakukan? Saya ingin menang lagi!'" lanjutnya.
Setelah meragukan kemampuannya sendiri akibat performa Honda yang menurun, terutama pada tahun 2023, Marquez sempat berpikir untuk pensiun. Namun, semangatnya untuk membuktikan diri tetap menyala.
Ia kemudian menawarkan diri untuk bergabung dengan tim Gresini, meskipun ia rela tidak menerima gaji. Marquez juga menunjukkan sikap legawa ketika Ducati hanya menawarkan motor lama kepadanya, sebagai tanda komitmennya untuk kembali bersaing di lintasan balap.
Gabung Ducati
"Pada waktu itu, saya tidak berada dalam posisi yang kuat. Namun, uang bukanlah prioritas utama saya; yang saya inginkan adalah kemenangan. Untuk meraih kemenangan atau setidaknya memiliki kesempatan, saya memerlukan motor yang tepat. Selain itu, keberanian untuk menawarkan diri juga sangat penting," ujar pebalap Spanyol berusia 31 tahun ini.
"Sebagai contoh, tahun depan saya akan bersaing dengan rekan satu tim saya, yang merupakan dua kali juara dunia MotoGP dan sudah enam tahun menggunakan Ducati. Anda harus mencoba. Saya tidak ingin pensiun dengan pikiran, 'Seandainya saya berpindah...' Masyarakat mungkin akan memiliki pendapat yang beragam, baik positif maupun negatif, tetapi saat saya pensiun nanti, saya ingin bebas dari penyesalan, karena saya sudah berusaha sebaik mungkin," tambahnya.
Musim depan, Marquez akan bergabung dengan Ducati Lenovo Team, mengambil alih posisi Enea Bastianini. Ia akan menjadi rekan satu tim Pecco Bagnaia, yang saat ini tengah bersaing untuk meraih gelar dunia melawan Jorge Martin. Seperti Bagnaia, Marquez juga akan mengendarai motor Desmosedici GP25 versi pabrikan terbaru pada tahun 2025 mendatang.