Banyak Anggota TNI yang Kerja Sampingan Jadi Driver Ojol
Maruli tidak melarang anggotanya menjadi ojek online selama tidak mengganggu tugas utama mereka sebagai prajurit
Selama tidak mengganggu tugas utama mereka sebagai prajurit, Maruli tidak melarang anggotanya menjadi ojek online.
Setelah banyak anggota TNI menjadi ojol, KSAD Maruli berharap TNI dapat terlibat dalam bisnis
Maruli menyatakan bahwa yang penting adalah hadir dan bekerja dengan baik, karena dengan ngojek selama dua tiga jam bisa mendapatkan penghasilan yang lumayan. Setelah itu, Maruli juga menekankan bahwa anggota yang memiliki bisnis tetap harus mengikuti apel pagi dan apel petang, jika tidak maka akan mendapatkan teguran dari atasan.
- Anggota TNI Banyak Kebutuhan Ekonomi, Kasad Maruli Persilakan Jadi Driver Ojol 'Saya Kalau Sempat Ngojek, Ngojek Juga'
- 3.000 Ojol Yogyakarta 'Geruduk' Kantor Polisi lalu Bertemu Jenderal Bintang Dua, Ada Apa?
- Driver Ojek Online jadi Korban Pembacokan di Bantul, Celurit Sampai Menancap di Bahu
- Perjuangan Driver Ojol Lulus Jadi Sarjana, Banting Tulang Tiap Hari Lulus Kuliah dengan Nilai Sangat Memuaskan
Dia mengatakan bahwa tidak mungkin izin ngojek jika ada satu orang yang hilang dan apel pagi kita bisa dilihat.
DPR RI dan pemerintah sedang merancang Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang TNI, yang akan membahas pembatasan usulan TNI terkait bisnis. Maruli menegaskan bahwa jika dalam undang-undang tersebut TNI AD tidak diizinkan berbisnis, mereka akan mematuhi aturan tersebut.
Maruli mengatakan bahwa jika ada anggota TNI yang terlibat dalam bisnis ilegal, institusinya tidak akan mentolerirnya dan akan bekerja sesuai dengan koridor yang ditentukan. Maruli juga menyebutkan bahwa jika undang-undang melarang anggota TNI untuk berbisnis, maka mereka tidak perlu melakukannya.
Maruli menyarankan agar ada batasan yang jelas mengenai aturan TNI berbisnis. Jika tidak diperbolehkan berbisnis, dia akan tetap mematuhi undang-undang tersebut.