Benefit Beli Mobil Hybrid versi Rio Haryanto dan Toyota Indonesia
Pebalap Rio Haryanto menggunakan mobil hybrid Toyota C-HR begitu mobil ini dipasarkan di Indonesia. Banyak benefit yang diakui Rio saat memiliki mobil hybrid. Berikut ini benefit mobil hybrid versi Rio dan Toyota Indonesia.
Mobil berteknologi hybrid tengah digalakkan pabrikan otomotif di Tanah Air. Toyota Indonesia yang paling banyak memasarkan model ini lewat sedan Camry, MPV premium Alphard, dan yang terbaru SUV kompak C-HR Hybrid yang dirilis April lalu.
Salah satu pembeli Toyota C-HR Hybrid seharga Rp 523 juta adalah Rio Haryanto, pebalap nasional yang pernah menjadi pebalap tim balap F1 Manor Racing.
-
Dimana keunggulan All-New Yaris Cross Hybrid EV terlihat? Jika melihat ke dalam kabin, All-New Yaris Cross Hybrid EV terasa sangat roomy dan sporty, dengan panel soft dashboard yang lebar sehingga terkesan mewah.
-
Mengapa Toyota menghadirkan All-New Yaris Cross Hybrid EV di Indonesia? Toyota berharap semakin banyak masyarakat yang ikut serta dalam upaya menekan emisi gas buang dengan memperluas pilihan kendaraan elektrifikasi ke segmen menengah, sehingga dapat berperan aktif dalam mencapai netralitas karbon.
-
Apa yang membuat All-New Yaris Cross Hybrid EV istimewa untuk perjalanan mudik? Dengan mengusung tema Urban SUV Meets Adventure, All-New Yaris Cross Hybrid EV berupaya menghadirkan rasa kebanggaan bagi pemiliknya dengan mengambil pendekatan unik dan memadukan dua konsep youthful dan fun to drive, serta dikombinasikan dengan keandalan dan ketangguhan sebuah crossover.
-
Apa keunggulan utama dari All-New Yaris Cross Hybrid EV? Pengembangan pada motor listrik dan pemakaian baterai Lithium-Ion yang lebih kompak, berkontribusi untuk menghasilkan linier performance yang semakin kuat dan intuitif, namun hemat bensin, hening, dan zero emission.
-
Dimana posisi baterai hybrid All-New Yaris Cross ditempatkan? Penempatan baterai hybrid di bawah bangku penumpang belakang membuatnya tidak sampai mengurangi kapasitas bagasi atau kabin penumpang.
-
Mengapa Toyota memilih menggunakan baterai Lithium-Ion untuk hybrid All-New Yaris Cross? Penggunaan baterai Lithium-Ion sebagai yang pertama pada Hybrid EV Toyota di Indonesia, memiliki keunggulan yakni lebih tahan suhu kerja ekstrem dan berukuran lebih kompak.
Bagaimana kesan Rio terhadap mobil hybrid yang mengusung tenaga baterai ini?
Kata Rio, pengendaraan mobil hybrid seperti C-HR Hybrid secara umum sama dengan mobil lain. Bahkan secara noise lebih baik, karena mobil berjalan dengan tenaga dari baterai nyaris tanpa suara, sehingga suasana di dalam kabin pun menjadi lebih nyaman.
Soal perawatannya juga tidak merepotkan. Secara periodik memerlukan perawatan rutin sama seperti mobil mesin konvensional.
Berdasarkan data Toyota-Astra Motor, C-HR Hybrid memiliki biaya perawatan rutin Rp 3,35 juta per periode servis rutin per lima tahun. Sedangkan C-HR mesin konvensional biayanya lebih murah sedikit: Rp 3,33 juta.
"Bahkan secara akselerasi lebih baik, akibat ditenagai dengan baterai. Saat tenaga mobil menggunakan baterai, maka kita menjadi lebih hemat biaya lebih besar, karena tidak harus membeli bahan bakar," ujar Rio saat dijumpai Merdeka.com dalam acara Toyota Electrification Day di pameran GIIAS, ICE BSD City, baru-baru ini.
Rio mengakui populasi mobil hybrid yang ramah lingkungan di Indonesia masih rendah. Namun, dia berharap seperti di negera tetangga, pengguna mobil ini bisa terus meningkat di Indonesia.
Toyota Indonesia sudah memasarkan mobil hybrid sejak 2007. Hingga kini, populasi mobil hybrid yang dijual Toyota lebih dari 2.000 unit di seluruh Indonesia.
©2019 Merdeka.com
Benefit mobil hybrid
Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran Toyota Astra Motor, menjelaskan pada 2017, rata-rata penjualan mobil hybrid sebanyak 14 unit per bulan baik untuk merek Toyota maupun Lexus. Sedangkan pada tahun ini, periode Januari-Juni, volumenya naik menjadi 68 unit per bulan.
Anton punya catatan benefit mobil hybrid dibandingkan mobil mesin konvensional. Misalnya sisi konsumsi bahan bakar. C-HR Hybird 1,8L memiliki konsumsi 20,8 kilometer per liter. Sedangkan mesin konvensional hanya 12,3 km per liter. Jadi lebih irit bahan bakar.
Soal akselerasi, C-HR Hybrid dari kecepatan 0-50 km per jam hanya butuh 4,12 detik. Sedangkan mesin konvensional lebih lama, yakni 4,78 detik.
Dan yang paling strategis, soal emisinya. C-HR Hybrid memiliki emisi setara 95 gram karbon dioksida (C02) per km. Sedangkan mesin konvensional 150 gr per km. Jadi lebih ramah lingkungan bukan!
(mdk/sya)