Daihatsu Rela Malu Umumkan Recall Ribuan Mobil Gran Max 1.5 dan Luxio
Daihatsu Indonesia rela menanggung malu saat mengumumkan penarikan kembali (recall) lebih dari 36 ribu unit mobil Gran Max 1.5L dan Luxio mulai hari ini, Jumat (1/11). Kedua mobil yang kena recall itu tahun produksi Maret 2018-April 2019.
Daihatsu Indonesia rela menanggung malu saat mengumumkan penarikan kembali (recall) lebih dari 36 ribu unit mobil Gran Max 1.5L dan Luxio mulai hari ini, Jumat (1/11). Kedua mobil yang kena recall itu tahun produksi Maret 2018-April 2019.
Recall dilakukan karena ada problem komponen connecting rod di mesin 1.5L 3SZ yang digunakan Gran Max dan Luxio. Problem ini bisa menyebabkan mesin mati mendadak, sehingga membahayakan pengendara.
-
Apa yang menjadi keunggulan utama Daihatsu Gran Max Pick Up? Daihatsu Gran Max menggunakan teknologi fuel injection, yang membuatnya tidak boros meskipun memiliki performa mesin terbaik di kelasnya. Ini berarti mesin Gran Max Pick Up dapat bekerja dengan efisien, menghasilkan tenaga yang optimal tanpa mengorbankan konsumsi bahan bakar.
-
Bagaimana desain Daihatsu Gran Max Pick Up? Jika dibandingkan dengan jenis mobil lain dalam kelasnya, desain Daihatsu Gran Max Pick Up cenderung lebih kaku. Hal ini mengindikasikan bahwa mobil ini lebih memprioritaskan performa daripada penampilan.
-
Kenapa Daihatsu Sigra populer? Mobil ini pertama kali diperkenalkan tahun 2016 dan dikategorikan sebagai Low Cost Green Car (LCGC) dengan kemampuan untuk mengangkut tujuh penumpang dan mendapatkan popularitas di kalangan penikmat kendaraan keluarga yang ramah di kantong.
-
Bagaimana Daihatsu Indonesia memastikan kualitas dan keselamatan kendaraannya? Dengan adanya berita itu, Daihatsu Indonesia memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Daihatsu Indonesia bersama prinsipal memastikan bahwa semua kendaraan Daihatsu yang diproduksi, didistribusi, dan dipasarkan di Indonesia, tidak memiliki masalah kualitas dan keselamatan.
-
Apa alasan utama Daihatsu Xenia dan Toyota Avanza diciptakan? Dalam menghadapi situasi tersebut, PT Astra International Tbk, melalui anak perusahaannya PT Astra Daihatsu Motor dan PT Toyota Astra Motor, memulai pengembangan mobil keluarga dengan harga lebih terjangkau daripada Toyota Kijang yang saat itu mendominasi pasar.
-
Kapan Daihatsu Feroza dihentikan produksinya? Meskipun produksinya dihentikan pada tahun 1999, minat terhadap mobil ini tetap tinggi di kalangan pecinta offroad, terutama dalam kondisi bekas.
"Penarikan kembali (recall) dilakukan karena masalah keamanan sangat penting. Keselamatan pelanggan adalah yang utama bagi Daihatsu. Yang terpenitng adalah pelanggan, bukan malu kami akibat mengumumkan recall ini," kata Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM), saat mengumumkan recall terhadap Gran Max 1.5L dan Luzio, di kantornya, Jumat (1/11).
Saat keterangan pers recall Gran Max 1.5 dan Luxio ini, Amelia didampingi Anjar Rosjadi, Head Technical Service Division ADM; Elvina Afni, Corporate Planning and Communication Division Head ADM; dan Hendrayadi Lastiyoso, Marketing and CR Division Head PT Astra International-Daihatsu Sales Operation.
Menurut Amelia, Daihatsu memiliki kebijakan melakukan pengumuman recall lewat jumpa pers secara langsung ketimbang menyebarkan siaran pers, seperti kecenderungan merek otomotif lain. Ini bentuk itikad baik Daihatsu Indonesia kepada pelanggan. Seingatnya, ini jumpa pers ke-5 Daihatsu terkait program recall.
"Kami siap menjelaskan lebih detail sehingga melakukan jumpa pers tentang recall ini daripada siaran pers, demi memuaskan pelanggan kami melalui rekan-rekan media. Rekan-rekan media adalah yang pertama tahun soal recall ini," tegasnya.
ADM, lanjut Amelia, sudah menyiapkan rencana mitigasi agar recall ini bisa dihindari seoptimal mungkin di masa mendatang. Yakni ADM akan melakukan pengecekan terhadap seluruh proses saat pemasangan komponen mesin seperti connecting rod di mesin 1.5L 3SZ yang dipakai di Gran Max dan Luxio.
"Masalah di komponen connecting rod ini terjadi karena pada periode itu kami melakukan pergantian mesin baru. Saat proses pergantian mesin baru ini, kami hanya melakukan pengecekan di proses ujung (akhir). Padahal masalah terjadi di proses kedua dari total tiga proses. Jadi ke depannya, kami akan cek setip prosesnya. Tidak hanya di ujung," kata Amelia.
Kasus Pertama di Pontianak
2019 Merdeka.com
Sementara, Anjar Rosjadi, Head Technical Service Division ADM, menambahkan masalah di komponen connecting rod mesin 1.5L 3SZ ini terjadi pada enam unit Gran Max. Saat itu lima unit Gran Max pertama mengalami patah connecting rod sehingga mesin mati mendadak.
"Kasus pertama terjadi di Pontianak, Kalimantan barat. Setelah itu, kami lakukan investigasi selama Maret-Juni 2019 hingga akhirnya kami memutuskan ada problem dan melakukan recall terhadap Gran Max 1.5L dan Luxio produksi Maret 2018-April 2019," jelasnya.
Dia menegaskan, secara material komponen cnneting rod-nya tidak ada problem. Maka itu, perbaikannya ke depan adalah semua proses/tahapan produksinya dikembalikan lagi dengan standar ADM.