Mini Cooper Electric Ditarik Kembali, Ada Masalah Baterai yang Berpotensi Menyebabkan Kebakaran
Mini mengumumkan recall untuk lebih dari 12.500 Mini Electric terkait masalah serius pada baterai.
Berita terbaru mengenai recall berasal dari produsen asal Inggris, Mini, yang berkaitan dengan varian Mini Cooper Electric. Masalah yang dihadapi cukup serius, yaitu adanya cacat pada baterai yang berpotensi menimbulkan kebakaran.
Menurut informasi dari carscoops.com pada Rabu (26/8/2024), lebih dari 12.500 unit Mini Cooper Electric telah terdaftar dalam program recall. Semua unit tersebut terkait dengan baterai bertegangan tinggi yang dapat menyebabkan korsleting dan risiko kebakaran.
“Kerusakan pada baterai atau sistem tegangan tinggi dapat menyebabkan korsleting, yang berpotensi menimbulkan panas berlebih dan kebakaran, bahkan ketika kendaraan dalam keadaan tidak aktif,” kata perwakilan Mini seperti yang dilansir dari carscoops.com.
Namun, tidak ada penjelasan mendetail mengenai isu spesifik yang berkaitan dengan masalah baterai ini. Pihak Mini hanya menginformasikan bahwa kerusakan pada baterai disebabkan oleh beberapa faktor. Sebanyak 12.535 unit Mini Cooper SE (Electric) 2 Door Hardtops terpaksa direcall. Model yang terpengaruh adalah yang diproduksi antara 21 Maret 2019 hingga 25 Januari 2024.
BMW Group pertama kali menyadari adanya potensi masalah ini pada Oktober 2023 setelah sebuah Mini Cooper SE (Electric) terbakar di Amerika Serikat. Selain itu, insiden serupa juga terjadi di Jerman pada Januari 2024. Selanjutnya, analisis teknis mengungkapkan adanya kesalahan isolasi pada komponen baterai.
Penyelidikan mengenai kebakaran kedua mobil itu akan dilanjutkan antara bulan April dan Juli 2024. Setelah itu, pengumuman mengenai penarikan kembali produk dibuat pada 8 Agustus 2024. Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kecelakaan atau cedera yang berkaitan dengan isu ini.
Mulai Oktober 2024, pihak Mini akan menginformasikan pemilik mobil tentang recall terkait masalah baterai. Proses recall ini tidak memerlukan perbaikan mekanis, melainkan hanya pembaruan perangkat lunak.
Pembaruan ini menghadirkan fitur diagnostik yang mampu mengidentifikasi kerusakan pada baterai, dan selanjutnya secara otomatis mengosongkan baterai hingga level di bawah 30 persen.
Sampai saat penulisan artikel ini, belum ada kabar terbaru dari Mini atau BMW Group Indonesia mengenai isu baterai yang dialami oleh Mini Electric. Mini Electric sendiri mulai dijual di Indonesia pada tahun 2022 dan masih tersedia di pasaran hingga kini.
Para pengguna disarankan untuk menghubungi diler guna mendapatkan kepastian mengenai recall Mini Electric. Hal ini dikarenakan permasalahan yang dihadapi oleh model ini tergolong serius dan berkaitan dengan baterai.