Kenalan dengan Kue Wajik Tradisional Khas Baduy, Cara Bikinnya Penuh Usaha
Di balik rasa manisnya, tersimpan proses pembuatan yang membutuhkan usaha besar. Kue ini pun tak bisa jadi dalam waktu satu atau dua jam, melainkan seharian
Selama ini masyarakat Baduy terkenal dengan budaya dan cenderamatanya yang unik. Namun nyatanya, wilayah yang masih menjunjung tinggi adat dan budaya Sunda itu juga memiliki sajian kuno bernama kue Wajik.
Makanan ini terbilang langka dan sulit ditemui, karena sudah jarang orang yang membuatnya. Keberadaannya pun hanya disajikan di waktu-waktu tertentu, seperti saat hajatan maupun pesta panen raya.
-
Bagaimana cara membuat kue wajik ketan? Cara membuat:1. Kukus beras ketan selama kurang lebih 20 menit. Angkat dan sisihkan.2. Rebus 200 ml santan dengan 1 lembar daun pandan dengan api kecil. 3. Campur beras ketan kukus dengan santan. Aduk rata.4. Campur gula merah, gula pasir, 2 lembar daun pandan, dan garam. Tambahkan 300 ml santan. Masak dengan api kecil sambil terus diaduk hingga mendidih.5. Campur adonan beras ketan dan santan yang baru mendidih. Aduk rata.6. Pindahkan adonan ke loyang yang sudah dilapisi daun pisang untuk dikukus.7. Kukus selama kurang lebih 20 menit.
-
Bagaimana cara bikin kue talam Betawi? Mengutip Fimela, bahan utama pembuatan kue talam berasal dari campuran tepung beras, tepung kanji dan ubi jalar yang sudah dihaluskan. Seluruh bahan kemudian dicampur dengan air, lalu santan kelapa. Ini yang memberikan rasa gurih dan sedikit asin dari kue tersebut.
-
Bagaimana cara membuat Kue Basung? Untuk membuatnya sangatlah mudah, pertama bersihkan daun pisang lalu potong berukuran 10 cm. Jangan lupa dibentuk kerucut dan jangan sampai ada celah agar adonan tidak bocor saat dikukus.
-
Bagaimana cara membuat Kue Geplak Betawi? Setelah semua bahan disatukan, bisa diberikan sedikit air hingga menjadi adonan yang lembut. Kemudian, bahan bisa dipadatkan dengan cara dipukul-pukul hingga lahirlah nama geplak yang melegenda.
-
Kue Bacot Betawi, apa saja isi nya? 'Kue ini dibagikan (ke tetangga) setelah paginya melamar atau pernikahan dengan calon istri, kue ini isinya ada berbagai macam ada kue wajik, tape uli, dodol Betawi, kue talam dan apem,' kata seorang warga Depok, Syarifudin saat menjelaskan tentang kue bacot di kanal Youtube Chairil Gibran Ramadan.
-
Bagaimana cara membuat kue bugis? Campur semua bahan dan masak hingga air menyusut dan sisihkan.Buat adonan kulit dengan mendidihkan santan. Bahan lainnya bisa dicampur di satu wadah. Tuang adonan santan sedikit demi sedikit ke bahan adonan. Uleni hingga ketan tidak lengket dan mudah dibentuk.Ambil adonan ketan, bentuk bulat, pipihkan, lalu beri isian.Bentuk adonan menjadi bulat kembali.Lakukan hingga semua bahan habis.Bungkus adonan dengan daun pisang. Lakukan sampai semua bahan habis.Panaskan panci pengukus. Kukus kue bugis selama sekitar 1 jam hingga matang.Angkat dan sajikan.
Namun siapa sangka, di balik rasa manisnya tersimpan proses pembuatan yang membutuhkan usaha besar. Kue ini pun tak bisa jadi dalam waktu satu atau dua jam, namun bisa seharian penuh.
Untuk membuatnya juga tidak bisa hanya dikerjakan oleh satu orang, melainkan hingga puluhan warga. Karena prosesnya yang rumit dan lama, kue ini jadi sajian yang paling ditunggu untuk disantap. Mari kenalan dengan keunikan kue Wajit khas masyarakat adat Baduy yang unik.
Kue Wajik Tradisional Khas Baduy
Kue wajik merupakan kudapan ringan khas masyarakat adat Baduy dengan cita rasa manis dan sedikit gurih. Kue ini memiliki tekstur yang lengket namun lembut saat disantap.
Sepintas, Wajik serupa dengan dodol. Namun, perbedaannya ada di teksturnya yang masih menyerupai nasi yang dibungkus dengan plastik ataupun daun pisang. Rata-rata, kue ini memiliki panjang seukuran serupa jari jempol orang dewasa.
“Wajik ini biasanya dibuat pas ada acara selamatan warga Baduy,” kata warga Ciboleger Baduy, Asep di kanal Youtubenya Asep Lembur Baduy, dikutip Merdeka.com, Kamis (29/8).
Terbuat dari Beras Ketan, Gula Aren, dan Santan
Kue ini dibuat dari bahan-bahan yang mudah didapat di lingkungan perdesaan Baduy seperti beras ketan, santan, dan gula aren.
Untuk membuatnya, mula-mula beras ketan dicuci bersih. Kemudian, dikukus menggunakaan seeng sampai sedikit melunak. Setelah itu, beras dimasukan ke dalam kuali besar yang diberi gula aren cair dan parutan santan.
Dalam sekali membuat, warga Baduy bisa menghadirkan beras hingga beberapa karung dan dibuat bersama-sama warga di sana.
Membuatnya Perlu Usaha Besar
Setelah seluruh bahan dimasukkan ke dalam kuali, ibu-ibu Baduy mulai fokus mengaduk dengan effort yang besar. Sekali pengadukan saja dibutuhkan spatula besar berbahan kayu, dan sekitar 10 ibu-ibu yang mencampurkan adonan secara bergantian.
Menurut Asep, ibu-ibu bisa mengaduk campuran kue Wajik selama sekitar dua jam. Pengadukan tidak boleh berhenti, sampai adonan yang semula mirip bubur menjadi keras dan kenyal.
“Kata ibu-ibunya ini diaduk sampai dua jam-an ya, jadi gentian sama ibu-ibu di sini. Hebat sekali ini, tenaganya kuat-kuat untuk ngaduk Wajit,” terang Asep.
Dikemas Memakai Plastik
Setelah matang dan mulai mengeras, Wajik dipindah ke dalam wadah boboko berbahan anyaman bambu. Kemudian didinginkan sesaat, sebelum akhirnya dikemas ke dalam wadah berupa plastik atau daun pisang.
Akhirnya, usai seharian dibuat, Wajik bisa disajikan di acara hajatan maupun syukuran ala warga Baduy. Kue Wajik akan semakin nikmat bila disantai dengan secangkir teh tawar hangat, ataupun kopi pahit.
“Setelah beberapa jam bikinnya, sekarang sudah bisa dicicipi,” kata Asep
Dikenal dengan Tradisi Ngawajik
Selain hajatannya, tradisi membuat Wajik juga menjadi momen yang ditunggu oleh warga sekitar. Dua atau satu hari sebelum pembuatan, sang empunya hajat sudah sibuk menyiapkan bahan untuk diolah.
Secara turun temurun, proses pembuatan kue tradisional ini selalu dilakukan beramai-ramai oleh laki-laki dan kaum perempuan. Warga Baduy, mengenal tradisi ini dengan sebutan “Ngawajik” atau membuat Wajik dalam bahasa Sunda.
“Ini merupakan tradisi Ngawajik atau membuat kue tradisional Wajik, makanan khas suku Baduy,” tulis keterangan di sebuah video yang diunggah kanal Youtube Akosarka Baduy.