Hyundai Kembali Gunakan Fitur Fisik Usai Tombol Virtual Kurang Disukai
Saat ini, banyak produsen otomotif yang beralih dari tombol fisik ke layar sentuh untuk fitur mobil mereka.
Tren peralihan dari tombol fisik ke layar sentuh dalam fitur mobil semakin populer di kalangan produsen otomotif. Salah satu perusahaan yang menerapkan perubahan ini adalah Hyundai.
Desainer mobil, termasuk dari Hyundai, merasa senang dengan adopsi teknologi ini karena memberikan kesan kabin yang lebih sederhana dan elegan. Namun, ternyata konsumen di Amerika tidak begitu menyukai perubahan ini.
- Hyundai Pertahankan Tombol Fisik di All New Kona Electric, Ini Alasannya
- Hyundai Memperkuat Posisi dengan Kehadiran Mobil Listrik di Indonesia, Sebagai Solusi Berkelanjutan untuk Masa Depan yang Ramah Lingkungan.
- Hyundai Kembali Berinovasi dengan Mematenkan Setir Kemudi yang Mirip untuk Mobil Balap.
- Hyundai Kembali Berinovasi, Patenkan Setir Kemudi Mirip untuk Mobil Balap
Hyundai mengakui bahwa mereka terlalu bergantung pada tombol virtual dan menyadari kesalahan tersebut. Mereka sebenarnya hanya mengikuti perkembangan yang terjadi di industri otomotif selama sepuluh tahun terakhir.
Wakil Presiden HDNA, Ha Hak-soo, menyatakan, "Ketika kami menambahkan layar infotainment terintegrasi di kendaraan kami, kami juga mencoba memasang kontrol berbasis layar sentuh, dan orang-orang tidak menyukainya," seperti yang dilaporkan oleh Korea JoonAng Daily dan dikutip dari Carscoops pada Senin (11/11/2024).
"Saat kami mengujinya dengan kelompok fokus kami, kami menyadari bahwa orang-orang menjadi stres, kesal, dan marah ketika mereka ingin mengendalikan sesuatu dalam keadaan mendesak tetapi tidak mampu melakukannya," tambah Ha.
Dengan demikian, perubahan tersebut menunjukkan bahwa meskipun teknologi baru menarik, kenyamanan pengguna tetap harus menjadi prioritas utama dalam desain mobil.
Hyundai berkomitmen untuk memberikan kualitas terbaik
Teknologi layar sentuh memberikan kesempatan bagi desainer untuk menciptakan kabin mobil yang tampak lebih bersih dan teratur. Selain itu, sistem yang terintegrasi ini memungkinkan layar sentuh untuk menawarkan lebih banyak fitur bagi pengemudi dibandingkan dengan tombol fisik. Ketika mobil dalam keadaan parkir, pengguna dapat dengan mudah mengoperasikan layar sentuh.
Namun, saat kendaraan melewati jalan yang tidak rata, penggunaan tombol digital pada layar sentuh menjadi sangat merepotkan. Pengemudi harus menghabiskan waktu untuk mencari tombol yang tepat dan tidak dapat merasakan tombol tersebut secara langsung. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi layar sentuh juga memiliki kelemahan.
Banyak pengemudi merasa frustrasi karena produsen mobil telah mengubah fitur yang seharusnya sederhana. Kini, pengemudi harus menghabiskan lebih banyak waktu dan usaha untuk mengakses fitur-fitur tersebut dibandingkan dengan menggunakan tombol fisik.
Menyadari hal ini, Hyundai berusaha memahami perasaan pengemudi di Amerika terkait teknologi layar sentuh dan berkomitmen untuk mempertahankan tombol fisik di kendaraan mereka. Ini terbukti dengan peluncuran Ioniq 5 versi facelift, yang kembali menggunakan tombol fisik.
Meskipun demikian, tim desain Hyundai Amerika Utara menyatakan kepada Korea JoonAng Daily bahwa pandangan pengemudi terhadap layar sentuh mungkin akan berubah seiring dengan hadirnya teknologi bantuan pengemudi yang lebih canggih, sehingga pengemudi dapat lebih santai dan tidak terganggu saat berkendara.