Tiga Mobil Toyota Buatan Indonesia Ini Laris di Dunia Kuartal I 2022
Pada kuartal I tahun ini,Toyota Indonesia berhasil mengapalkan 10 model Toyota (CBU) sebanyak 73.000 unit ke empat benua. Pencapaian ini meningkat 48 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang 49.000 unit.
Pada kuartal I tahun ini,Toyota Indonesia berhasil mengapalkan 10 model Toyota (CBU) sebanyak 73.000 unit ke empat benua. Pencapaian ini meningkat 48 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang 49.000 unit.
Kinerja ini bahkan lebih besar 58 persen dari performa ekspor sebelum pandemi pada 2019 (46.000 unit). Kenaikannya didukung peningkatan permintaan model kendaraan All New Toyota Veloz dan model lainnya di negara tujuan ekspor seperti Timur Tengah dan ASEAN.
-
Kapan Toyota Supra MK4 berhenti diproduksi? Mobil Toyota Supra MK4 diluncurkan pada tahun 1993 dan dihentikan produksinya pada tahun 2002.
-
Apa yang membuat Toyota menjadi merek otomotif No. 1 di Indonesia? Setiap tahun, Toyota jadi merek otomotif No 1 di Indonesia dengan pangsa pasar lebih dari 31 persen, setara penjulana sekitar 300 ribu unit per tahun.
-
Kapan Toyota dan Astra mendirikan perusahaan patungan? Akhirnya Astra berjodoh dengan Toyota, yang dirayakan mendirikan perusahaan patungan: PT Toyota Astra Motor pada 12 April 1971 dengan kepemilikan saham Astra 51%.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Mengapa Toyota memilih Astra sebagai mitra di Indonesia? Toyota tidak pernah benar-benar memintai Astra, tetapi mereka menghendaki mitra dagang yang aman secara politis. Mereka memandang Astra, namun sesungguhnya mereka lihat adalah pemerintah (RI).
-
Dimana Toyota Kijang Innova diproduksi? Produksi Toyota Kijang Innova dilakukan di Indonesia oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan didistribusikan oleh PT Toyota Astra Motor (TAM) untuk pasar lokal.
“Optimisme ekspor dari hasil kuartal I tahun ini dibayangi ketidakpastian ekonomi global yang dipengaruhi faktor perang antara Rusia dan Ukraina. Namun, kami terus berupaya untuk berkontribusi pada ekspor otomotif nasional dengan selalu menjaga dan meningkatkan kualitas produk Toyota Indonesia, dengan memastikan peningkatan kapabilitas SDM yang terus menerus. Kami berterima kasih pada pemerintah Indonesia yang memberikan kebijakan-kebijakan yang mendukung daya saing produk otomotif Indonesia di pasar global,” ujar Bob Azam, Direktur Corporate Affairs PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), saat jumpa pers daring, kemarin.
Kinerja Ekspor Toyota Kuartal I 2022
1. Tipe SUV: Fortuner, Rush, Raize
Volume ekspor: 36.600 unit
2. Tipe MPV: Kijang Innova, Sienta, Avanza, Town/Lite Ace, Veloz
volume: 20.500 unit
3. Tipe sedan, hatchback, LCGC: Vios, Yaris, Agya
volume: 15.900 unit
Era Elektrifikasi Toyota
©2022 Liputan6.com/Johan Tallo
Pemerintah Indonesia menarget ekspor satu juta unit kendaraan bermotor roda empat dalam bentuk completely built up (CBU) pada 2025. Demi mencapai target tersebut, pemerintah akan terus membuka keran investasi, menjadikan Indonesia sebagai salah satu ekspor hub, hingga memberikan kemudahan regulasi bagi pelaku industri otomotif di dalam negeri supaya dapat memperluas pasar ekspor baik dari prinsipal maupun ke negara tujuannya.
Sebagai salah satu industri prioritas, pemerintah sudah memberikan berbagai fasilitas dan infrastruktur pendukung, seperti Pelabuhan Patimban di Jawa Barat untuk menambah volume ekspor. Industri otomotif Indonesia saat ini memiliki kapasitas produksi 2,5 juta per tahun dengan 1,5 juta SDM potensial yang berperan dari hulu hingga hilir rantai industri otomotif.
Memasuki era elektrifikasi, Toyota Indonesia juga siap memulai produksi kendaraan listrik berteknologi hybrid di Karawang Plant yang juga ditujukan untuk pasar ekspor.
Mendukung pemerintah Indonesia mencapai netralitas karbon, Toyota Indonesia bertekad untuk menyediakan teknologi elektrifikasi yang saling melengkapi melalui konsep "multi-pathway". Mulai dari flexy-engine, FCEV, BEV, PHEV, HEV, hidrogen, biofuel, hingga LCGC.
Pilihan teknologi ini disiapkan agar masyarakat dapat berkontribusi di masing-masing segmen, bersama-sama mengurangi emisi di Indonesia sesuai porsinya.