Cerita Dibalik Perjodohan Astra International dengan Toyota
Cerita Toyota pilih Astra International jadi mitranya di masa awal pemerintah Soeharto.
Toyota Pilih Astra International pada awal Orde Baru.
Peran Soemitro Djojohadikoesoemo Bikin Toyota Pilih Astra Sebagai Agennya di Indonesia pada 1970-an
Toyota identik dengan PT Astra International Tbk di Indonesia. Begitu juga sebaliknya.
Bagai sekeping mata uang, itulah kondisi terkini Toyota dan Astra di republik ini.
Sejak 1970-an, Astra berhasil membawa merek otomotif asal Jepang ini merajai pasar otomotif RI. Setiap tahun, Toyota jadi merek otomotif No 1 di Indonesia dengan pangsa pasar lebih dari 31 persen, setara penjulana sekitar 300 ribu unit per tahun.
Periode Januari-Agustus 2023, penjualan Toyota tercatat 210.842 unit, dengan pangsa pasar 31,7%. Tumbuh 4 persen dari tahun lalu.
-
Siapa pendiri Toyota? Sakichi Toyoda, the founder of Toyota, was a renowned inventor
-
Siapa yang memproduksi Toyota Innova? Produksi Toyota Kijang Innova dilakukan di Indonesia oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan didistribusikan oleh PT Toyota Astra Motor (TAM) untuk pasar lokal.
-
Toyota atasi penurunan penjualan? 'Bagi kami kan yang penting adalah membangun long term relation, bagaimana membangun hubungan yang baik dengan konsumen. Menjaga retensi, apakah itu bengkel, atau apa pun lah yang bisa kita lakukan. Karena kan modal kita adalah konsumen, yang kalau kita lihat beberapa tahun terakhir yang membeli mobil ya itu lagi-itu lagi,' ujarnya.
-
Kenapa Toyota Avanza populer? Dikenal sebagai mobil sejuta umat di Indonesia, Avanza telah menjadi pilihan utama sebagai MPV 7-kursi sejak diluncurkan pada tahun 2003.
Keberhasilan Toyota di RI didukung model mobil populer, seperti Kijang yang rilis perdana pada 9 Juni 1977.
Hingga kini Kijang jadi
mobil legendaris di RI, mencapai generasi ke-7 dengan nama makin global: Kijang Innova Zenix, rilis pada akhir 2022.
All New Kijang Innova Zenix punya varian hybrid.
Selain model Kijang, Toyota mampu mendominasi pasar Indonesia berkat model populer lainnya, seperti Avanza, Veloz, Rush, Agya, Calya, Yaris, hingga Fortuner. Beberapa model ini bahkan menembus pasar ekspor.
Incar Keagenan GM
Menariknya, cerita sukses 'perjodohan' Astra dengan Toyota hari ini tak semulus di awal. Sebab Toyota semula tak memilih Astra.
Sebaliknya, Astra pun sejak masuk ke bisnis otomotif dari bisnis perdaangan umum, di awal pemerintahan Soeharto (Orde Baru) mengincar keagenan merek otomtif asal Amerika Serikat: General Motors (GM), bukan Toyota. Namun, GM menolak Astra.
Namun, pendiri Astra, William Soeryadjaya, dikenal dekat dengan Kementerian Perindustrian dan Perdagangan RI, yang saat itu dipimpin Soemitro Djojohadikoesoemo, ayahanda Prabowo Subianto.
Terutama saat pemerintah Soeharto 'menjual' perakitan PN Gaja Motor ke Om Wiiliam (1968).
Peran Soemitro Djojohadikoesoemo
Buku Konglomerasi: Negara dan Modal dalam Industri Otomotif Indonesia (Chalmers: 1996) menyebutkan, yang lain tetap bersikukuh bahwa Soemitro lah yang secara efektif mengadakan lobi-lobi untuk kepentingan Astra pada awal Orde Baru (hlm 185). Saat itu, pengusaha nasional Buntaran juga sedang memburu keagenan Toyota di Indonesia.
Kian Tie, adik Wiilliam, dalam buku Kisah, perjuangan, dan Inspirasi Wiiliam Soeryadjaya (Fahmi: 2019), disebutkan menghubungi Soemitro sebagai orang yang berpengaruh besar saat itu. Dan dibantu lobi Soedjomo Hoemardani, asisten pribadi Presiden Soeharto, jadilah Toyota memilih Astra sebagai mitra di Indonesia (hlm 76).
Wikipedia menyebutkan: Soemitro juga terlibat dalam naiknya Grup Astra sejak 1968, ketika Soemitro membantu grup tersebut memperoleh lisensi importir tunggal mobil Toyota. Keluarga Tjia, pendiri Astra telah menjalin hubungan dengan Soemitro sejak Orde Lama, mengutip buku Tionghoa dalam Pusaran Politik (Setiono: 2008).
Toyota Pilih Astra
"Toyota tidak pernah benar-benar memintai Astra, tetapi mereka menghendaki mitra dagang yang aman secara politis. Mereka memandang Astra, namun sesungguhnya mereka lihat adalah pemerintah (RI)."
Akhirnya Astra berjodoh dengan Toyota, yang dirayakan mendirikan perusahaan patungan: PT Toyota Astra Motor pada 12 April 1971 dengan kepemilikan saham Astra 51%.
Buku 38 Tahun Toyota Kijang (Luhulima: 2015).