Komunitas M8 Nusantara Keliling Indonesia, 4 Bikers Segera Taklukkan Pulau Sulawesi
M8 Nusantara melakukan perjalanan keliling Indonesia sejak 14 Agustus lalu. Etape pertamanya sudah rampung pada hari ini, Selasa (26/10). Bertema “Identitas Indonesia”, misi M8 Nusantara adalah memperlihatkan keindahan Indonesia sambil merekam budaya, adat istiadat, dan keberagaman suku-suku.
Komunitas sepeda motor M8 Nusantara melakukan perjalanan keliling Indonesia sejak 14 Agustus lalu. Etape pertamanya sudah rampung pada hari ini, Selasa (26/10).
Bertema “Identitas Indonesia”, misi M8 Nusantara adalah memperlihatkan keindahan Indonesia sambil merekam budaya, adat istiadat, dan keberagaman suku-suku. Termasuk aspek bahasa, filosofi hidup, kesenian, hingga mengunjungi kerajinan usaha kecil menengah di daerah dari Sabang sampai Merauke.
-
Dimana komunitas anak motor di Indonesia biasanya berkumpul? Biasanya, anak motor akan mengunjungi tempat-tempat tertentu secara bersama-sama.
-
Di mana sekte pemuja sepeda motor berada? Gerakan spiritual ini bermula di Desa Chotila, Rajasthan, India, di mana para penduduk bikin kuil untuk sepeda motor dan pemiliknya yang tewas bernama Om Banna.
-
Kapan PT Garuda Mataram Motor didirikan? Namanya, PT Garuda Mataram Motor, didirikan pada 1971.
-
Apa moto dari Kepolisian Republik Indonesia? Polri mempunyai moto Rastra Sewakottama yang artinya Abdi Utama bagi Nusa Bangsa. Motto tersebut diambil dari bahasa Sansekerta, yaitu Rastra (bangsa/rakyat) dan Sevakottama (pelayan terbaik). Jadi, Rastra Sewakottama dapat dimaknai "pelayan terbaik bangsa/rakyat"
-
Kapan pencurian motor itu terjadi? Peristiwa itu sebenarnya telah terjadi pada 16 Oktober 2020.Namun pelaku JM baru tertangkap di rumahnya setelah tiga tahun hidup di kebun untuk menghindari polisi.
-
Kenapa PT Garuda Mataram Motor didirikan? Akibat PT Piola bangkrut, pemerintah Presiden Soeharto memutuskan kebijakan penyelamatan dan membentuk perusahaan baru untuk mengelola VW di Indonesia.
M8 Nusantara membagi perjalannya menjadi 5 etape. Etape 1 sukses dilakoni pada Agustus-Oktober tahun ini dengan rute Jawa-Bali-Nusa Tenggara Barat-Nusa Tenggara Timur. Tercatat ada 9 pulau, 6.100 km, 275 tempat, lebih dari 100 interview dan 39 suku berhasil didokumentasikan.
Para riders-nya terdiri dari pasangan suami istri, Vincent Soetedja yang menggunakan Triumph Tiger 900 Rally dan Efi Juwita mengendarai Ducati Scrambler Icon 800. Pasangan ini ditemani Harun Hefli dan Patricia Jesslin yang sama-sama memakai Yamaha MT-25.
Sepanjang perjalanan, M8 Nusantara melihat perubahan tradisi lintas generasi yang tetap berpegang pada kearifan lokal. Begitu banyak anak muda yang peduli dan sangat aktif menggiatkan tradisi. Mereka hadir di Yogyakarta, Sumenep, wilayah tapal kuda, Lombok, Tana Samawa, Dompu, Ruteng hingga Larantuka, Kupang sampai ke Fulan Fehan, Pulau Rote dan Pulau Sumba. Sikap kekeluargaan, tanpa memandang suku, agama dan ras, selalu hadir mengiringi perjalanan ini.
Perjalanan panjang ini sarat dengan sejumlah kerumitan. Misalnya, tes antigen hampir setiap minggu. Meski sebagian besar kondisi jalan cukup bagus, di beberapa titik masih ditemui jalan rusak. Ini tantangan tersendiri.
Dukungan dan keramahan dari masyarakat lokal dan para bikers di berbagai tempat selalu menambah semangat M8 Nusantara. Ketersediaan bahan bakar bukan masalah untuk Etape 1, demikian juga perawatan kendaraan yang menjadi tanggung jawab bersama dari keempat biker M8 Nusantara. Untuk urusan keselamatan berkendara, setiap biker dilengkapi dengan skill dan safety gears yang memadai.
“Sebelum melakukan touring M8 Nusantara “Identitas Indonesia”, kami telah dibekali pengetahuan tentang cara riding, cara memperbaiki masalah di motor, hingga membawa suku cadang yang dianggap perlu, karena ini touring mandiri, jadi tidak ada service car yang ikut. Kami bersyukur selama etape 1 tidak ada masalah berarti dan banyak daerah menerima kami dengan ramah,” ujar Vincent, dalam rilisnya, Selasa (26/10).
©2021 Merdeka.com
Etape 2 akan dimulai dengan tajuk “Identitas Indonesia” dengan menyusuri Pulau Sulawesi. Daerah yang akan dikunjungi mulai Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan hingga Sulawesi Utara. Nama-nama besar, seperti Kerajaan Gowa, I La Galigo, perahu Phinisi, Tana Toraja, Konawe, Gorontalo, dan Kawanua bakal mereka sambangi. Jarak tempuhnya diperkirakan 2.500 km.
“Fisik prima menjadi syarat utama, karena kita mungkin tidak hanya berkendara di jalan aspal atau light off-road dengan jangka waktu cukup lama. Kami juga harus istirahat cukup, untuk itu perjalanan pada malam hari sebisa mungkin dihindari,” kata Efi.
Harun menambahkan, untuk Etape 3 akan bergeser ke Maluku dan Papua, sementara Etape 4 akan menjangkau Pulau Kalimantan, dan sebagai penutup (Etape 5) akan berakhir di Pulau Sumatra.
"Perjalanan ini bertujuan untuk merekam adat istiadat, bahasa, filosofi hidup, kesenian dan busana adat dari suku-suku yang dapat ditemui selama perjalanan ini, dari Sabang sampai Merauke,” pungkas Harun.
Semua perjalanan tersebut akan didokumentasikan dan bisa ditonton melalui chanel Youtube : M8 Nusantara serta media sosial Instagram: @m8nusantara.
“Untuk Etape 1 yang selesai, publik bisa mengetahui perjalanan dan keragaman Indonesia di channel youtube dan Instagram kami,” pungkas Jesslin.
(mdk/sya)