Memahami konsep produk Suzuki NEX II, skutik entry level zaman now
Suzuki menawarkan konsep baru, baik produk maupun marketing, yang diharapkan bisa menarik perhatian para pengguna skutik di Tanah Air.
Sepeda motor skutik masih menjadi model terpopuler di Tanah Air beberapa tahun terakhir. Penjualan sepeda motor nasional di kuartal pertama tahun ini menjadi bukti dominasi motor skutik dibandingkan motor bebek misalnya.
Data Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) menyebutkan, penjualan motor di tiga bulan pertama tahun ini tercatat 1,45 juta unit. Dari jumlah tersebut, delapan motor terlaris merupakan model skutik matik. Hanya dua model cup alias bebek. Ya, penggunaannya yang lebih mudah dan nyaman membuat motor skutik lebih banyak dibeli dibandingkan motor bebek.
-
Di mana motor Suzuki Nex FI mampu menempuh jarak paling jauh dengan satu liter bensin? Suzuki Nex FI membuktikan kemampuannya dengan mencetak rekor jangkauan luar biasa, klaimnya sebesar 108,8 km per liter.
-
Mengapa Suzuki menciptakan Satria FU? Terlahir dari ambisi Suzuki untuk menghadirkan motor bebek dengan kinerja yang unggul, Satria FU sekarang dianggap legenda di jalanan Indonesia.
-
Bagaimana Suzuki menghindari kegagalan di industri tenun? Setelah hampir tiga dekade, Suzuki menghadapi penurunan permintaan untuk mesin tenun, meskipun awalnya memiliki kisah yang mirip dengan Toyota dalam hal memulai dari pabrik mesin tenun pada tahun 1909 dan menjalankan usaha ini dengan konsisten. Dalam upayanya untuk menghindari kegagalan, Michio Suzuki, pendiri Suzuki, memutuskan untuk pindah dari industri tenun ke industri otomotif yang sedang berkembang di Jepang pada saat itu.
-
Kenapa motor NMAX bisa boros bensin? Salah satu penyebab Yamaha Nmax menjadi boros adalah penggunaannya yang hanya jarak pendek dan terlalu pelan.
-
Di mana Suzuki Karimun Wagon R laris? Namun, di negara-negara seperti India dan Pakistan, Karimun Wagon R sangat diminati.
-
Mobil sport apa yang diproduksi oleh Nissan sejak lama? GT-R merupakan salah satu mobil andalan dari Nissan yang telah diproduksi sejak lama.
Salah satu segmen besar di motor skutik adalah skutik entry level. Segmen ini dikuasai oleh Honda BeAT, produksi PT Astra Honda Motor. Pada kuartal I tahun ini, Honda BeAT Series menjadi motor terlaris di Indonesia dengan penjualan 420.117 unit.
Namun, di tengah dominasi Honda BeAT tersebut, Suzuki Indonesia, cukup 'pede' meluncurkan model skutik entry level yang dinamakan Suzuki NEX II pada medio April lalu di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2018. Raksasa otomotif Jepang ini menawarkan konsep baru, baik produk maupun marketing, yang diharapkan bisa menarik perhatian para pengguna skutik di Tanah Air.
Konsep produk
Saat mengembang NEX II sebagai skutik entry level, Suzuki melakukan berbagai riset terutama dalam hal kenyamanan berkendara. Hasilnya, Suzuki menemukan sejumlah masalah yang sering dialami oleh tubuh pengendara motor skutik entry level, seperti leher tegang, pergelangan tangan dan kaki kaku, punggung bungkuk, dan badan lesu setelah berkendara.
Berbekal hasil tersebut, Suzuki pun mengembangkan Suzuki NEX II dengan memperhatikan sejumlah masalah tersebut dan mengubah beberapa sektor. Tujuan finalnya, setiap pengendaranya tetap fit dan bugar.
Apa saja yang diubah?
Suzuki NEX II memiliki legroom lebih panjang dari generasi lawasnya. Panjang bagian tengah dan pinggir floorboard Suzuki Nex II bertambah. Misalnya, bagian tengah dari 125 milimeter menjadi 168 milimeter, sementara bagian pinggirnya menjadi 595 milimeter dari 398 milimeter.
Jok yang punya peran krusial sebagai tepat bokong pengemudi dan penumpang juga menjadi perhatian utama. Jok lebih melar supaya lebih nyaman, dengan lebar ditambah sebesar 10 milimeter menjadi 250 milimeter. Sisi panjang juga lebih melar 50 milimeter dari 620 milimeter.
“Kami ingin melihat lebih banyak pengendara motor skutik lebih merasa nyaman dan bugar,” kata Banggas F Pardede, 2W Market Relation Manager PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) pada Merdeka.com, baru-baru ini.
Suzuki Nex II menggunakan mesin 115 cc, 1-silinder, dan 4-stroke. Secara performa, mesin ini bertenaga 9 hp dan bertorsi 8,5 Nm. Mengusung teknologi SEP (Suzuki Eco Performance), konsumsi bensin skutik ini sangat irit; bayangkan satu liter bensin bisa menempuh jarak 49 kilometer!
Secara produk, tampilan Suzuki NEX II tidaklah mengecewakan alias sesuai anak zaman now. Selain desainnya kompak dan slim, headlight-nya sporty lantaran mengadopsi desain lampu motor sport Suzuki GSX-150. Serta USB charger di beberapa varian. Teknologi Suzuki easy start system juga membuat mesin motornya mudah dinyalakan.
Konsep marketing
Sebagai motor skutik entry level, Suzuki cukup jeli dengan fokus menyasar kalangan milenial, yakni generasi muda yang lahir di periode 1980 – 1995. Populasi generasi ini jumlahnya sangat besar sekitar 81,7 juta jiwa. Itulah 'kue besar' yang disasar NEX II.
Karena menyasar generasi zaman now itu, kata Banggas, Suzuki NEX II pun dipasarkan dengan cara marketing zaman now pula. Misalnya dengan penggunaan tagar 'Keren cara baru' dalam proses komunikasi pemasarannya. Platform internet dan media sosial menjadi sarana untuk menjangkau calon konsumen NEX II ini.
Di ranah digital itu, Suzuki Indonesia memaparkan informasi mengenai keunggulan Nex II dengan cara mudah untuk dipahami generasi milenial, berikut aneka kelebihan lainnya yang menawarkan solusi berkendara. Sebut saja easy start system, kemampuan akselerasi stop and go untuk kondisi macet, manuver lincah, tampilan menawan, parkir mudah karena ukuran kompak, deselerasi ringan, dan harga jual kompetitif.
"Kami juga menjelaskan kepada calon konsumen beberapa hal seperti perbedaan antara kebutuhan dan keinginan saat membeli motor, mengenali harga, dan meghemat pengeluaran agar bisa dialihkan untuk kebutuhan lain. Inilah cara Suzuki berkomunikasi dengan konsumen genetasi milenial," pungkas Banggas.
Suzuki NEX II memiliki lima varian, yakni Nex II-Sporty Runner, Fancy Dynamic, Elegant Prmeium, Elegant, dan Standard. Ada 13 kombinasi warna yang ditawarkan. Soal harga, Suzuki Indonesia masih bungkam, tapi kayaknya bakal dirilis di ajang Pekan Raya Jakarta pada akhir Mei ini. Kita tunggu saja!
(mdk/ara)