MMC Rumuskan Kolaborasi Bisnis dengan Go-Jek, sambil Timbang 'Faktor' Astra Group
Mitsubishi Motors Corp (MMC) secara intensif melakukan diskusi dengan Go-Jek untuk merumuskan kolaborasi bisnis yang bisa dijalankan di Indonesia. Rencana bisnis baru ini turut mempertimbangkan aliansi Go-Jek dengan PT Astra International Tbk.
Mitsubishi Motors Corp (MMC) secara intensif melakukan diskusi dengan Go-Jek untuk merumuskan kolaborasi bisnis yang bisa dijalankan di Indonesia. Rencana bisnis baru ini turut mempertimbangkan aliansi Go-Jek dengan PT Astra International Tbk (Astra Group) yang lebih dulu terjadi. Sebab satu lini bisnis utama Astra Group adalah otomotif yang membawahi merek Toyota dan Daihatsu.
Perumusan kolaborasi bisnis itu terjadi, karena pada 8 Juli lalu MMC dan Mitsubishi Corporation mengumumkan berinvestasi di Go-Jek. Ketiga pihak telah menandatangani nota kesepahaman membahas proyek bersama untuk menciptakan nilai dari layanan mobilitas baru di Asia Tenggara.
-
Mengapa Toyota memilih Astra sebagai mitra di Indonesia? Toyota tidak pernah benar-benar memintai Astra, tetapi mereka menghendaki mitra dagang yang aman secara politis. Mereka memandang Astra, namun sesungguhnya mereka lihat adalah pemerintah (RI).
-
Kapan Toyota dan Astra mendirikan perusahaan patungan? Akhirnya Astra berjodoh dengan Toyota, yang dirayakan mendirikan perusahaan patungan: PT Toyota Astra Motor pada 12 April 1971 dengan kepemilikan saham Astra 51%.
-
Bagaimana Toyota dan Astra berhasil menjalin kerjasama? Dan dibantu lobi Soedjomo Hoemardani, asisten pribadi Presiden Soeharto, jadilah Toyota memilih Astra sebagai mitra di Indonesia (hlm 76).
-
Mengapa Ibnu Sutowo dan Sjarnoebi melobi Mitsubishi untuk membangun fasilitas perakitan dan produksi di Indonesia? Duet Sahabat Setelah menjadi agen tunggal pemegang merek (ATPM) Mitsubishi di Indonesia, Ibnu dan Sjarnoebi melobi merek otomotif Jepang ini membangun fasilitas perakitan dan produksi di Tanah Air. Dalih mereka: nasionalisme.
-
Bagaimana PT Astra Agro Lestari Tbk mengembangkan industri perkebunan di Indonesia? Astra Agro Lestari Tbk (Perseroan) mulai mengembangkan industri perkebunan di Indonesia sejak lebih dari 30 tahun yang lalu.
-
Kenapa Mitsubishi meluncurkan XFORCE di Indonesia? Mitsubishi Motors Corporation (selanjutnya, Mitsubishi Motors) meluncurkan Mitsubishi XFORCE – sebuah model compact SUV baru, di GAIKINDO Indonesia International Auto Show 2023.
Dijumpai di Jakarta, Rabu petang (17/7), Osamu Masuko, Chairman MMC, tidak bersedia menyebutkan nilai investasi tersebut. "Maaf, saya tidak bersedia menyebutkan investai kami di Go-Jek," kata Masuko-san menjawab pertanyaan Merdeka.com.
Namun, Masuko memaparkan strategi dasarnya bekerja sama dengan Go-Jek. Kata dia, seluruh pabrikan otomotif di dunia saat ini berada dalam periode transformasi. Selama 100 tahun terakhir ini, bisnis industri otomotif atau mobil berjalan dengan baik dan nyaman. Kompetisinya juga tidak ketat.
"Namun, untuk 100 tahun ke depan, tiada yang tahu model bisnis industri otomotif. Tantangan juga makin banyak, selain ada perubahan tren zaman. Misalnya otonomous vehicle, kita harus memiliki mitra, aliansi, dan advisor supaya tujuan bisa dicapai lebih cepat. Belum lagi electric vehicle. Maka itu, kami putuskan aliansi dengan Go-Jek, yang banyak memiliki karyawan anak muda, generasi milenial," paparnya.
Menurutnya, tantangan kedua bagi MMC adalah menciptakan nilai baru. Inilah alasan pengumuman kami dan Mitsubishi Corp berinvestasi di Go-Jek. Go-Jek merupakan salah satu perusahaan startup terbesar yang mempresentasikan Indonesia saat ini. Saya sangat menghargai kesempatan untuk merambah solusi bersama mereka.
"Saya idak sabar untuk segera menciptakan inovasi melalui kerja sma dengan Go-Jek, yang dioperasikan oleh banyak milenial dengan nilai-nilai baru, serta dengan pengalaman panjang MMC," pungkas dia.
Menindaklanjuti investasi di Go-Jek, MMC akan 'menempatkan' Lina Endo 'bekerja' di Go-Jek. Saat ini Endo-san bekerja di MMC, tepatnya ASEAN Business Planning Department. Lina akan berdiskusi intensif dengan Go-Jek untuk merumuskan kolaborasi bisnis.
"Dengan mempertimbangkan bisnis Go-Jek dengan PT Astra International Tbk tentunya," tambah Lina yang mengaku siap ditempatkan di Go-Jek.
(mdk/sya)