Panduan Menggunakan Rem Mesin pada Mobil Matic, Kunci Keamanan saat Menuruni Jalan Curam
Mobil matic juga memiliki engine brake yang bermanfaat saat turunan curam. Yuk simak cara operasikannya!
Biasanya, kontur turunan yang curam memerlukan tambahan pengereman untuk mengendalikan kecepatan mobil. Akan tetapi, akan lebih baik jika sistem pengereman didukung oleh rem mesin. Dengan demikian, sistem pengereman tidak akan cepat panas dan mencegah terjadinya blong.
Menurut siaran resmi Astra Daihatsu pada Selasa (27/8/2024), rem mesin adalah metode untuk memperlambat kendaraan dengan menurunkan posisi gigi transmisi ke gigi yang lebih rendah. Metode ini memanfaatkan putaran mesin yang dapat menahan laju kendaraan pada putaran tertentu.
Memanfaatkan rem mesin saat berkendara dapat meminimalkan keausan pada sistem rem. Teknik ini juga lebih aman dan disarankan saat menghadapi jalan menurun yang curam, sehingga sistem pengereman tidak cepat panas dan tetap berfungsi pada tingkat optimal.
- Cara Merawat Sistem Kelistrikan Motor Matic agar Tetap Optimal
- Panduan Memanaskan Mesin Mobil Matic dengan Tepat agar Tahan Lama dan Kinerjanya Maksimal
- Untuk menghindari kecelakaan, penting untuk memahami cara mengatasi masalah rem blong pada motor matic.
- Agar terhindar dari kecelakaan, pahami cara mengatasi rem blong pada motor matic.
Memanfaatkan Rem Mesin pada Transmisi Manual
- Hentikan penggunaan pedal gas: Ketika pedal gas tidak lagi ditekan, mesin secara otomatis akan mengurangi aliran bahan bakar, yang menyebabkan terjadinya deselerasi (penurunan kecepatan). Tindakan ini penting dilakukan setiap kali ingin mengubah posisi transmisi, baik itu naik maupun turun.
- Secara perlahan, lepaskan pedal kopling: Setelah mengangkat kaki dari pedal gas, lepaskan pedal kopling dengan hati-hati. Proses ini penting untuk menghubungkan putaran mesin dengan sistem penggerak yang akan diteruskan ke roda.
- Turunkan gigi transmisi secara bertahap: Ubah posisi transmisi menjadi lebih rendah secara bertahap, misalnya dari gigi 4 ke gigi 3, lalu gigi 3 ke gigi 2, dan seterusnya hingga mencapai gigi yang sesuai dengan kebutuhan. Semakin rendah gigi yang digunakan, semakin besar efek engine brake yang dihasilkan.
- Ketika menggunakan engine brake, pastikan untuk tidak menginjak pedal gas agar mesin tidak mengalami kerusakan. Selain itu, turunkan gigi transmisi secara bertahap dan sesuaikan dengan putaran mesin (rpm) untuk menjaga agar komponen transmisi tetap aman.
Memanfaatkan Rem Mesin pada Transmisi Otomatis
- Aktifkan mode manual: Banyak mobil otomatis terbaru dilengkapi dengan mode manual pada sistem transmisinya. Umumnya, mode ini dapat diakses melalui tuas transmisi atau paddle shift yang terletak di belakang setir. Mirip dengan mobil manual, turunkan gigi secara bertahap sesuai dengan kebutuhan dan kecepatan berkendara.
- Ubah posisi tuas transmisi: Jika tidak ada mode manual, Anda hanya perlu mengalihkan posisi transmisi dari D (drive) ke 3 atau 2. Gigi “3” menunjukkan bahwa mobil akan beroperasi dari gigi 1 hingga 3 saja. Sedangkan posisi “2” berarti transmisi hanya akan bekerja pada gigi 1 dan 2 (sistem ini hanya berlaku untuk transmisi otomatis tipe torque converter).
- Atur ke posisi “L”: Gigi transmisi “L” adalah pilihan posisi transmisi terendah pada mobil otomatis. Gigi ini setara dengan gigi 1 pada transmisi manual, sehingga memberikan efek engine brake yang sangat efektif untuk kondisi turunan yang curam.
Setelah memahami dan menggunakan teknik engine brake, pengemudi akan lebih mampu mengendalikan kecepatan kendaraan di berbagai jenis jalan. Di samping itu, penggunaan engine brake dapat membantu mengurangi tekanan pada sistem pengereman, yang dapat mencegah rem blong saat melewati turunan yang curam dan panjang.
Untuk kendaraan matic yang dilengkapi dengan sistem torque converter, posisi 3-2-L sebaiknya hanya digunakan dalam situasi tertentu, seperti saat memerlukan tenaga secara mendadak atau saat menerapkan engine brake di jalur menurun yang tajam. Penggunaan posisi ini secara terus-menerus tidak dianjurkan karena dapat memberikan beban tambahan pada transmisi.