Toyota Ekspor Conversion Car Berbasis Fortuner, Begini Wujudnya
Toyota Indonesia menyiapkan sejumlah jurus mengantisipasi pasar ekspor yang cenderung stagnan bahkan melambat. Strategi itu adalah menambah varian ekspor dengan mengubah atau mengonversi model eksisting menjadi mobil yang khusus peruntukannya (conversion car), seperti mobil ambulan, patroli polisi, dan cash carrier.
Toyota Indonesia menyiapkan sejumlah jurus mengantisipasi pasar ekspor yang cenderung stagnan bahkan melambat pada tahun ini dan tahun depan. Salah satu strategi itu adalah menambah varian ekspor dengan mengubah atau mengonversi model eksisting menjadi mobil yang khusus peruntukannya (conversion car), seperti mobil ambulan, patroli polisi, dan cash carrier.
Warih Andang Tjahjono, Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), mengatakan pasar tahun ini sangat menantang. Bahkan pasar di kawasan Asia dan Filipina (Asia Tenggara) cenderung melambat. Pasar Arab Saudi baru mulai tumbuh sekarang. Maka itu, kami mulai memasarkan conversion car ke negara-negara tujuan seperti Bahrain untuk mobil patroli polisi dan Vietnam untuk mobil cash carrier.
-
Mengapa Toyota Agya begitu diminati di Indonesia? Toyota Agya yang terkenal sebagai mobil LCGC (Low Cost Green Car) cukup diminati di Indonesia. Daya tarik utama dari hatchback 5 penumpang ini adalah harga yang terjangkau dan irit konsumsi bahan bakar.
-
Kapan Toyota Supra MK4 berhenti diproduksi? Mobil Toyota Supra MK4 diluncurkan pada tahun 1993 dan dihentikan produksinya pada tahun 2002.
-
Apa yang membuat Toyota menjadi merek otomotif No. 1 di Indonesia? Setiap tahun, Toyota jadi merek otomotif No 1 di Indonesia dengan pangsa pasar lebih dari 31 persen, setara penjulana sekitar 300 ribu unit per tahun.
-
Mengapa Toyota memilih Astra sebagai mitra di Indonesia? Toyota tidak pernah benar-benar memintai Astra, tetapi mereka menghendaki mitra dagang yang aman secara politis. Mereka memandang Astra, namun sesungguhnya mereka lihat adalah pemerintah (RI).
-
Kenapa Toyota memutuskan untuk menjual Vios di Indonesia? Meskipun ragu karena popularitas Toyota Soluna yang tinggi, Toyota akhirnya memutuskan untuk menghadirkan Vios ke Indonesia pada tahun 2003.
-
Kapan Toyota mulai memasukkan teknologi elektrifikasi ke mobil-mobil nya di Indonesia? Sebagai bagian dari Multi Pathway Strategy untuk berkontribusi menekan emisi karbon, Toyota telah menjadi pionir kendaraan elektrifikasi di Indonesia, dengan memasukkan teknologi elektrifikasi sejak tahun 2009.
Dengan memasarkan conversion car, Toyota berharap pasar ekspornya tetap bertambah kendati terjadi pelambatan pasar ekspor secara global.
"Gejolak perekonomian global tidak bisa dihindari dan berada di luar kontrol eksportir. Namun, Toyota dan grupnya di Indonesia termasuk Daihatsu, selalu berupaya untuk mempertahankan kinerja ekspor dengan melakukan berbagai studi, seperti menjajaki peluang dan potensi di negara tujuan baru, serta menambah varian ekspor dengan mengonversi model eksisting menjadi kendaraan sesuai dengan peruntukannya," ujar Warih usai menerima penghargaan Primaniyarta 2019 di Trade Expo 2019 di ICE BSD City, Tangerang, Rabu (16/10).
©2016 Merdeka.com
Pasar baru: Australia
Selain memasarkan conversion car, lanjut dia, strategi Toyota Indonesia lain adalah selalu mencari negara-negara baru tujuan eskpornya. Seperti ke Australia untuk ekspor kendaraan secara utuh (CBU). Namun, pasar Australia tidak seperti pasar tujuan ekspor Toyota sekarang.
"Pasar Australia unik requierment-nya seperti eksterior dan fitur keamannya. Jadi banyak tantangan untuk menggarap pasar Australia. Sedangkan pasar negara lain sudah bisa dipenuhi dengan model eksisting sehingga tidak perlu persiapan khusus seperti Australia," katanya.
Menurutnya, ekspansi negara tujuan ekspor baru sangat strategis demi memperhatikan fluktuasi pasar di tengah ekonomi global yang dinamis akibat perang dagang.
Per September tahun ini, volume ekspor Toyota tercatat 158.700 unit, naik tipis sebesar 3 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.
“Selama lebih dari 30 tahun,Toyota diuji untuk menghadapi berbagai macam kondisi global untuk tetap bisa menghadirkan senyuman bagi pelanggan serta turut andil dalam memberikan sumbangsih bagi perekonomian negeri ini. Naik-turun kinerja ekspor telah kami alami sehingga menjadi pelajaran berharga dalam menyusun langkah-langkah strategis berikutnya,” ujar Warih.
Toyota telah memulai kegiatan ekspor pada 1987 dengan mengirim Kijang generasi ke-3 (Kijang Super) ke negara-negara di kawasan Asia. Momentum terbaik kegiatan ekspor Toyota dimulai sejak berjalannya proyek Innovative International Multi-purpose Vehicle (IMV) pada 2004.
Posisi strategis sebagai salah satu basis produksi Kijang Innova dan Fortuner di kawasan Asia-Pasifik, memberikan peluang yang besar bagi Toyota Indonesia untuk memperluas penetrasi ke pasar global selain memenuhi kebutuhan pasar domestik.
(mdk/sya)