Penjualan Mobil Turun Tajam, Hyundai: Ekonomi Sedang Tidak Baik-Baik Saja

Pada pertengahan tahun 2024, terjadi penurunan yang cukup signifikan dalam penjualan mobil. Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan bahwa penjualan mobil wholesales nasional selama periode Januari-Mei 2024 hanya mencapai 334.969 unit, yang merupakan penurunan yang drastis dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023 yang mencapai total 423.404 unit.

Menurunnya daya beli masyarakat terhadap pembelian mobil baru menunjukkan bahwa industri otomotif Indonesia sedang mengalami masa sulit, menurut Budi Nur Mukmin, Chief Marketing Officer Hyundai Motors Indonesia.

Menurut saya, industri otomotif Indonesia sedang menghadapi tantangan yang cukup besar karena suku bunga yang masih tinggi. Keadaan ini merupakan level terburuk yang terjadi sejak tahun 2021

Pada Sabtu (15/6/2024), Budi terlihat jelas berada di Taman Budaya Sentul, Bogor.

Selain itu, ia mengungkapkan bahwa penurunan nilai Rupiah secara terus-menerus membuat konsumen enggan untuk membeli mobil baru

Menurutnya, banyak pelanggan yang sebenarnya memiliki kemampuan untuk membeli, namun mereka enggan melakukannya karena mereka tidak yakin dengan kondisi ekonomi saat ini. Selain itu, mereka juga mengkhawatirkan terus menurunnya nilai Rupiah.

Segmen B atau menengah ke bawahlah yang menurutnya paling terkena dampak ekonomi.

Hyundai menampilkan tiga produk dalam kelas ini, yaitu Stargazer, Stargazer X, dan Creta.

Budi menjelaskan bahwa salah satu cara pabrikan mengatasi situasi ini adalah dengan mengeluarkan mobil baru. Hal ini dikarenakan adanya berbagai pilihan dan opsi mobil yang dapat mendorong konsumen untuk membeli kendaraan baru.

Sebagai hasilnya, konsumen memiliki lebih banyak opsi pilihan dengan adanya masuknya merek-merek baru

Selain bermain di berbagai segmen, merek-merek tersebut juga memiliki upaya Hyundai dengan memberikan berbagai fasilitas, mulai dari promo pembelian maupun layanan aftersales.