Perhatikanlah Tiga Hal Ini Ketika Memiliki Mobil Hybrid

Di Indonesia, pasar mobil hybrid sedang berkembang. Banyak merek dan model mobil hybrid yang sudah dijual dan beredar di Tanah Air.

Tipe kendaraan ini semakin gencar dipasarkan oleh brand-brand Tiongkok dan brand-brand ternama Jepang yang sudah lama ada di Indonesia.

Meskipun begitu, teknologi hybrid masih terasa baru dan asing bagi banyak orang.

Mobil Hybrid mengalami kerusakan

Meskipun teknologi ini masih terasa baru bagi khalayak umum dan pemakainya baru merasakan manfaatnya, Toyota sebenarnya sudah memperkenalkan Prius lebih dari satu dekade yang lalu. Dari sinilah, masalah umum mulai dikenali oleh sejumlah pihak, terutama dengan semakin beragamnya pilihan mobil hybrid dalam hal kualitas. "Sebanyak 90 persen mobil hybrid mengalami kerusakan akibat panas. Kerusakan pertama terjadi pada baterai, kedua pada motor. Bagian-bagian lainnya juga rentan mengalami kerusakan," ujar Ricky Sen, Commisioner Domo (Dokter Mobil) Group.

Kurang Paham Mengenai Baterai

Baterai memiliki sejumlah hal yang penting untuk diketahui, terutama pada mobil listrik dan juga pada hybrid

Menurut Ricky, mayoritas pengguna mobil hybrid tidak memiliki pengetahuan tentang cara membersihkan baterai mobil hybrid mereka.

Setelah membuka baterainya, dia menyadari bahwa semuanya sudah berkarat. Karat, seperti yang kita tahu, akan menyebabkan korosi yang menghambat penghantaran arus ke mesin dan sebagainya

Ricky Sen adalah orang yang terang.

Buruknya Kebiasaan

Perhatiannya juga tertuju pada masalah arus listrik terutama ketika ada keinginan untuk menambahkan perangkat elektrik tambahan di luar kebiasaan yang tidak baik.

Terutama jika terdapat penambahan audio. Itu seperti membutuhkan daya yang signifikan. Selain itu, sebagian besar orang kita kurang sanitasi, makanan, dan sejenisnya

Ricky menambahkan.

Dengan mengetahui cara membersihkan baterai, para pengguna dapat memaksimalkan aliran listrik dan memperpanjang umur baterai.