Prototipe Masuk Tahap Uji Coba, Toyota Hilux BEV Segera Diluncurkan di Australia.
Toyota terus mengubah wajah industri otomotif dengan inovasi pada model Hilux.
Toyota terus berinovasi dalam industri otomotif dengan meluncurkan model kendaraan roda empat terbarunya, Toyota Hilux. Merek asal Jepang ini berencana untuk menghadirkan Toyota Hilux yang menggunakan tenaga BEV, khususnya untuk pasar Australia. Dalam proses pengembangan pikap kabin ganda listrik ini, Toyota bekerja sama dengan BHP, sebuah perusahaan besar di sektor pertambangan.
Meskipun model Hilux bertenaga listrik ini akan memiliki desain yang serupa dengan versi berbahan bakar ICE, Toyota tetap memberikan sentuhan khusus agar versi BEV ini tampak berbeda, seperti penambahan LED pada bemper depan dan bull bar.
- Toyota Menjawab soal Hilux Rangga Bakal Diproduksi Lokal Indonesia
- Gagahnya Toyota Hilux Rangga Kini Berbentuk SUV, Harganya cuma Rp188,7 Juta
- Toyota Hilux Rangga, Kendaraan Komersial Berdesain Stylish Layaknya Mobil Penumpang
- Toyota Hilux Rangga Bakal Dibanderol Rp 300 Jutaan, Diluncurkan Pekan Depan
Prototipe Hilux BEV akan diuji oleh BHP di Port Hedland, yang merupakan salah satu pabrik bijih besi terbesar di dunia, terletak di Australia Barat. Selama satu tahun ke depan, kendaraan ini akan digunakan di area pertambangan untuk menguji daya tahan dan kelayakannya. Toyota berharap kendaraan ini dapat memenuhi standar yang diperlukan untuk pekerjaan berat.
Namun, hingga saat ini, produsen dari Negeri Matahari Terbit ini masih merahasiakan rincian spesifikasi kendaraan ramah lingkungan tersebut, termasuk baterai dan sistem penggeraknya.
"Toyota telah lama menganjurkan pendekatan multi-jalur menuju dekarbonisasi, dan ketika kami melakukan sesuatu, kami ingin memastikan kami melakukannya dengan benar," kata Matthew Callachor, Presiden dan CEO Toyota Australia, sebagaimana dikutip dari Carscoops (30/10/2024).
Pengujian prototipe Toyota Hilux BEV telah dilakukan
Geraldine Slattery, Presiden BHP Australia, menyatakan bahwa kolaborasi ini bertujuan untuk mengurangi emisi karbon di sektor otomotif, khususnya untuk kendaraan roda empat. Ia juga menegaskan bahwa kehadiran Hilux BEV diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada pikap berbahan solar yang digunakan di area pertambangan. Sekitar 5.000 prototipe Hilux berdaya listrik direncanakan akan beroperasi di perusahaan BHP.
"Ambisi kami untuk melakukan elektrifikasi armada kendaraan ringan kami dan menurunkan emisi gas rumah kaca di seluruh operasi kami bergantung pada teknologi yang memungkinkan yang hanya dapat dicapai melalui kolaborasi seperti ini, dengan pemasok terkemuka seperti Toyota," ungkap Geraldine Slattery.
Selain itu, ia menambahkan, "Dengan sekitar 5.000 kendaraan niaga ringan di lokasi kami di seluruh Australia, kami berharap dapat menguji Hilux Listrik Baterai dan melihat potensi yang dapat dibawanya, tidak hanya untuk mengurangi penggunaan solar di pertambangan tetapi juga untuk semua pengemudi Hilux."
Pengumuman mengenai uji coba prototipe Hilux BEV ini terjadi setelah penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) antara Toyota Australia dan BHP pada bulan Agustus tahun lalu. Kerja sama ini diharapkan dapat membawa inovasi dalam penggunaan kendaraan listrik di sektor pertambangan, serta menjadi langkah maju dalam upaya menjaga lingkungan.
Dengan demikian, diharapkan bahwa Hilux BEV tidak hanya akan memberikan manfaat bagi BHP, tetapi juga dapat menjadi contoh bagi industri lainnya dalam mengadopsi teknologi ramah lingkungan.