Suzuki Carry jadi 'Warteg Mobil' di Depan Rumah Menteri, Disediakan Tempat dan Tak Pernah Diusir
Warung Nasi Mobil yang mangkal itu menjadi langganan sejumlah karyawan karena banyak pilihan menu yang enak tapi relatif ramah di kantong.
Jika Anda sedang merasa lapar dan ingin menikmati makanan yang lezat dengan harga terjangkau, Warung Nasi Mobil bisa menjadi pilihan yang tepat. Warung ini berlokasi di depan rumah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, tepatnya di Taman Bangkeng, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Setiap hari, Warsyan, penjual yang tinggal dekat Pasar Kebayoran Lama, memulai aktivitasnya dengan menyiapkan menu dagangan setelah selesai berjualan di lokasi tersebut, biasanya sekitar pukul 14.00 WIB. Menu yang telah disiapkan kemudian dibungkus dalam plastik. Sesampainya di tempat jualan, ia menuangkan hidangan tersebut ke dalam wadah yang berbeda dan menatanya di dalam mobil.
- Ini Pilihan Menu Makanan Lengkap di Kereta Api Jarak Jauh, Harganya Dijamin Murah
- Mobilnya Pelat B, Wanita ini Kaget Makan Sate & Tongseng di Alun-alun Lama Ungaran Semarang Ditarif Rp535 Ribu
- Pulang Santap Sahur di Warung, Seorang Warga Dibacok Geng Motor di Garut
- Mobil Tabrak Warung Tenda Samping Polsek Cengkareng, Tiga Orang Luka-Luka
Terdapat sekitar 25 pilihan menu yang berbeda setiap harinya. Harga yang ditawarkan sangat terjangkau, mulai dari Rp13 ribu hingga Rp24 ribu, sementara minuman berkisar Rp4 ribuan. "Untuk nasi dengan daging dan sayur harganya Rp21.000, nasi telur sayur Rp15.000, dan gorengan seharga Rp2.000 per biji.
Jika menambah lauk lain, harga akan disesuaikan," jelas Warsyan kepada tim Lifestyle Liputan6.com pada Senin, 7 Oktober 2024. Warung Nasi Mobil mulai melayani pelanggan sejak pukul 10.30 WIB dan beroperasi dari Senin hingga Jumat, mengikuti jam kerja kebanyakan orang.
Berada di bawah naungan pohon, pengunjung dapat menikmati makanan sambil merasakan angin sepoi-sepoi. Warsyan menjelaskan bahwa usaha warung nasinya dimulai pada tahun 2005. "Lokasinya tetap di sekitar rumah Pak Sandi, tidak jauh. Namun saat itu saya masih berjualan kaki lima, baru pada tahun 2013 mulai menggunakan mobil," tambahnya.
Pernah menjadi karyawan di keluarga Sandiaga Uno
Warsyan mengungkapkan bahwa keberhasilan usaha warung nasinya tidak terlepas dari dukungan Sandiaga Uno. Ternyata, hubungan baik antara Warsyan dan Sandiaga telah terjalin sejak lama.
"Sejujurnya, ketika saya masih bujangan, saya bekerja dengan nenek istri Pak Sandi di rumah yang terletak di depan warung ini sejak tahun 1983. Karena kami sudah saling mengenal, saya diizinkan untuk berjualan di sekitar area ini. Pak Sandi selalu mendukung saya dan memberi izin untuk berjualan di lokasi ini," jelas Warsyan.
Ia juga mengungkapkan bahwa dukungan Sandiaga termasuk memberikan lokasi parkir untuk warung nasi mobilnya. "Perizinan sudah aman. Kadang-kadang, ketika ada banyak tamu di rumah Pak Sandi, mereka tetap menyediakan tempat parkir untuk kami. Meskipun kami datang terlambat untuk berjualan, selalu ada tempat parkir yang disediakan," ujarnya.
Dukungan itu juga terlihat selama masa pandemi Covid-19. Saat pengunjung berkurang, Sandiaga membantu mempromosikan usaha Warsyan di media sosialnya. "Beliau sangat aktif mempromosikan di akun media sosialnya.
Saat itu, ada aturan yang membatasi waktu makan, tetapi Pak Sandi masih mengizinkan pembeli untuk makan maksimal selama 10 menit. Mungkin saya dimasukkan ke dalam kategori UMKM oleh Pak Sandi," kata Warsyan dengan penuh rasa syukur.
Dimulai dari berjualan rokok
Warsyan menjelaskan bahwa bisnis yang dijalaninya tidak dimulai dengan membuka warung nasi. Setelah bekerja dengan nenek Sandiaga, ia memutuskan untuk mendirikan warung kecil yang menjual rokok. Baru pada tahun 2005, Warsyan memilih untuk berjualan nasi demi memenuhi kebutuhan keluarganya.
"Kami ingin memenuhi kebutuhan anak-anak. Pada waktu itu, belum ada program kartu sekolah gratis, jadi kami berpikir usaha kuliner bisa memberikan penghasilan lebih cepat. Kebetulan, saya memiliki dua anak laki-laki yang perlu dibiayai," kata Warsyan.
Bersama istrinya, mereka mengubah warung tersebut menjadi Warung Nasi Mobil pada tahun 2013. Sejak saat itu, warung mereka semakin populer dan banyak dikunjungi.
"Konsep mobil ini membuatnya lebih praktis dan rapi. Jika menggunakan gerobak kaki lima, kurang nyaman, terutama di tengah taman," tambah Warsyan.
"Alhamdulillah, pendapatan kami meningkat dan menjadi berkah. Cukup untuk membantu biaya kuliah anak," ujar Suci, istri Warsyan, sambil melayani pelanggan yang membeli nasi.
Strategi yang mereka terapkan berhasil menarik minat pelanggan, yang sebagian besar adalah pegawai kantor di sekitar. "Sekarang banyak yang datang membeli di warung kami, termasuk dari Tebet, Jakarta, jumlahnya sangat banyak," tambah Warsyan.
Hidangan Favorit yang Selalu Ditunggu-tunggu
Warung Nasi Mobil selalu menawarkan beragam menu pilihan yang terbuat dari bahan-bahan berkualitas tinggi. Semua bumbu dibuat secara mandiri oleh Suci, tanpa menggunakan bumbu instan.
"Kami tidak membeli bumbu jadi. Semua bumbu diulek sendiri oleh istri. Kami tidak seperti warung Padang, semua dibuat sendiri tanpa membeli bumbu di pasar. Istri tetap menjadi penanggung jawab utama dalam memasak, meskipun ada bantuan, tetapi yang memasak tetap istri," jelas Warsyan.
Dengan variasi menu yang berbeda setiap hari, para pelanggan selalu penasaran untuk mencobanya. Permintaan pun beragam, sesuai dengan selera masing-masing. "Menu yang paling banyak diminati biasanya adalah sayur lodeh dan kulit melinjo, karena jarang ditemui. Untuk lauk, ada yang mencari ikan tuna dan usus. Itu biasanya tersedia hanya pada hari Senin dan Jumat," ungkap Warsyan.
"Selain itu, kami sangat memperhatikan kebersihan. Ikan dibersihkan menggunakan jeruk nipis, dan cumi juga dibersihkan dengan teliti. Kami berjualan dengan cara yang sama seperti saat kita makan sendiri," tambah Warsyan.