Suzuki, Daihatsu, dan Toyota Rilis Proyek Mobil Kembar Baru!
Daihatsu akan membawa merek Hijet Cargo untuk van mini BEV ini. Sedangkan Suuzuki: Every, dan Toyota: Pixis Van.
Tiga raksasa otomotif Jepang bersatu. Suzuki Motor Corporation, Daihatsu Motor Co Ltd, dan Toyota Motor Corporation memperkenalkan model purwarupa (prototipe) mobil van mini berbasis teknologi baterai atau battery electric vehicle (BEV).
Ketiganya juga bekerja sama untuk mengembangkan sistem BEV kendaraan niaga mini tersebut.
-
Kenapa Toyota Kijang dibuat sebagai mobil niaga? Lahir akibat kebijakan Presiden Soeharto bernama Kendaraan Bermotor Niaga Sederhana (KBNS) pada era 1970-an.
-
Kapan Toyota mulai memasukkan teknologi elektrifikasi ke mobil-mobil nya di Indonesia? Sebagai bagian dari Multi Pathway Strategy untuk berkontribusi menekan emisi karbon, Toyota telah menjadi pionir kendaraan elektrifikasi di Indonesia, dengan memasukkan teknologi elektrifikasi sejak tahun 2009.
-
Apa yang memengaruhi jarak tempuh mobil listrik? Menurut informasi resmi dari Hyundai Gowa, ada beberapa faktor yang memengaruhi jarak tempuh kendaraan listrik. Faktor-faktor tersebut mencakup kebiasaan berkendara, penggunaan daya tambahan, kondisi saat berkendara, serta status energi pada baterai.
-
Bagaimana motor listrik bekerja? Cara kerja motor listrik terbilang sederhana, di mana ia mengkonversi energi listrik menjadi energi mekanik, memungkinkan motor untuk bergerak seperti motor berbahan bakar konvensional.
-
Bagaimana peran Indonesia dalam rantai pasokan baterai kendaraan listrik global? Indonesia dapat terus memperkuat perannya sebagai pemain kunci dalam rantai pasokan baterai EV global, tidak hanya memenuhi permintaan domestik tetapi juga kontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan global akan nikel berkualitas tinggi.
Dikutip dari laman Toyota global, perkenalan van mini BEV ini akan dilakukan pada event yang digagas oleh Japan Automobile Manufacturers Association (JAMA) bersamaan dengan G7 Hiroshima Summit.
Event ini merupakan ekshibisi industri otomotif yang berupaya mencapai netral karbon atau carbon neutrality (CN), yang dimulai pada 18-21 Mei 2023.
Ketiga pabrikan otomotif Jepang ini akan bekerja sama mengembangkan sistem BEV yang cocok untuk mobil komersial mini. Kerja sama ini memanfaatkan keahlian Daihatsu dan Suzuki di mobil ukuran kecil, plus teknologi elektrifikasi Toyota.
Gambarannya, Daihatsu bertugas memproduksi kendaraan. Sementara Suzuki, Daihatsu, dan Toyota, akan memasarkan kendaraan versinya masing-masing di tahun fiskal 2023.
Daihatsu akan membawa merek Hijet Cargo untuk van mini BEV ini. Sedangkan Suuzuki: Every, dan Toyota: Pixis Van.
Commercial Japan Partnership Technologies Corporation (CJPT) juga berpartisipasi dalam perencanaannya, supaya dapat mencapai spesifikasi optimal guna meraih logistik last-mile yang efisien.
Van mini ini diharapkan memiliki jarak tempuh hingga 200 km.
Saat ini pengembangannya sedang berlangsung. Golnya adalah menciptakan kendaraan yang dapat sepenuhnya memenuhi kebutuhan pelanggan di industri pengiriman.
(mdk/sya)