Terungkap, pembeli Xpander kebanyakan bukan konsumen Mitsubishi
Terungkap, pembeli Xpander kebanyakan bukan konsumen Mitsubishi. Sebagian besar belum pernah memiliki mobil Mitsubishi, sehingga mereka benar-benar tidak punya pengalaman dengan mobil dan layanan Mitsubishi sebelumnya. Namun, mereka sudah memiliki mobil merek lain di segmen MPV.
Mitsubishi Xpander menjadi mobil yang merebut perhatian tertinggi pengunjung di pameran GIIAS yang berlangsung hingga besok, Minggu (20/8), di ICE-BSD City, Tangerang. Saat ini mobil low MPV bermesin 1.5L ini dipesan sebanyak 3.053 unit di GIIAS per Kamis (17/8).
Seperti apa profil pembeli Xpander?
Budi Daulay, Head of Sales and Marketing Region I PT Mitsubishi Motors Kramayudha Sales Indonesia (MMKSI), mengaku berdasarkan informasi dari perusahaan pembiayaan, hingga kini pembeli Xpander kebanyakan berasal dari wilayah Jabodetabek. Kedua, sebagian besar belum pernah memiliki mobil Mitsubishi, sehingga mereka benar-benar tidak punya pengalaman dengan mobil dan layanan Mitsubishi sebelumnya. Namun, mereka sudah memiliki mobil merek lain di segmen MPV.
"Jadi mereka betul-betul tertarik dengan produk Xpander dari sisi spesifikasi dan desain. Dari data leasing pula, kebanyakan berprofesi sebagai entrepreneur dan karyawan kelas menengah," kata Budi, yang dijumpai di booth Mitsubishi dalam arena GIIAS, kemarin.
Meski kebanyakan konsumen Xpander adalah konsumen baru Mitsubishi, Budi meyakinkan kepada konsumen Xpander bahwa Mitsubishi Indonesia sudah memiliki standar layanan purnajual yang jauh lebih baik saat kini, meski semula dikenal sebagai pemain mobil niaga. Bahkan diler-diler tersebut punya cita rasa premium. Sebab saat perusahaan memutuskan fokus mengarap pasar kendaran penumpang, Mitsubishi memulainya dari segmen atas, yakni standar konsumen mobil Pajero Sport.
"Kini semua diler kami sudah memiliki taste premium sesuai dengan standar Pajero Sport," ucap dia.
Saat ini diler kendaraan penumpang Mitsubishi di Indonesia mencapai 91 outlet. Yang terbaru berada di Yogyakarta.
Budi juga menjelaskan bahwa pihaknya tidak akan menjual Xpander sebagai armada taksi atau mobil plat kuning. Hal ini sudah ditegaskan kami saat melakukan revitalisasi di bisnis kendaraan penuang sejak tahun lalu.
"Ini soal image, meski ada kesempatan untuk itu (armada taksi)," pungkasnya.