Kerajaan Jambi, Kerajaan Islam yang dikhianati VOC
Pernahkah kamu mendengar tentang nama kerajaan islam di Jambi? Kerajaan ini mulai ada di abad ke 9 atau ke 10.
Pernahkah kamu mendengar tentang nama kerajaan islam di Jambi? Kerajaan ini ada di abad ke 9 atau ke 10 hingga abad ke 13. Kepo? Sekarang kita akan membahas tentang keadaan kerajaan Jambi di bawah pemerintahan Panembahan Kota Baru hingga runtuhnya kerajaan Jambi.
Panembahan Kota Baru berkuasa sekitar tahun 1590, lalu digantikan oleh Pangeran Keda yang memiliki gelar Abdul Kahar di tahun 1615. Pada masa pemerintahan Abdul Kahar inilah, orang-orang VOC mulai menjalin hubungan perdagangan dengan kerajaan Jambi. Mereka membeli hasil bumi Kerajaan Jambi terutama lada. Hubungan Kerajaan Jambi dan VOC mulai merenggang sekitar tahun 1642.
Di masa pemerintahan Sultan Sri Ingalogo, terjadi peperangan antara Kerajaan Jambi dengan Kerajaan Johor. Kerajaan Jambi mendapatkan bantuan dari VOC sehingga berhasil menang. Namun, bantuan itu ternyata nggak gratis. Sebagai gantinya, VOC memberikan perjanjian-perjanjian pada kerajaan Jambi. Tujuan utama dari perjanjian-perjanjian ini adalah untuk menguatkan monopoli pembelian lada. VOC juga memaksa untuk untuk penjualan kain dan opium.
Beberapa tahun kemudian, terjadi penyerangan ke kantor dagang VOC oleh rakyat Jambi dan menyebabkan Sybrandt Swart, Kepala dagang VOC meninggal. VOC tidak terima dan menuduh Sultan Jambi ikut terlibat. Pertama-tama Sultan Sri Ingagolo ditangkap lalu diasingkan ke Batavia. Setelah itu, Sultan Sri Ingagolo diasingkan lagi ke Pulau Banda.
Yang menggantikan sultan Ingagolo adalah Pangeran Dipati Cakrainigrat . Wow, ternyata kerajaan Jambi itu punya masalah yang sangat berat ya? Kita sebagai bangsa Indonesia bisa memaknai perjuangan para pejuang yang dulu ada di Kerajaan Jambi dengan banyak hal. Salah satunya adalah dengan belajar sejarah yang ada di kerajaan Jambi. Tertarik?