Bank Raya Salurkan Kredit Rp8 Triliun di Semester I-2024, Ternyata Ini Strateginya
Pesatnya pertumbuhan kredit Bank Raya lantaran jangka waktu kredit yang dilakukan kepada nasabah tenornya harian.
Bank Raya, bank digital dari BRI Group, mencatat penyaluran kredit hingga semester I-2024 mencapai Rp8 triliun. Penyaluran dana pinjaman tersebut naik 81 persen.
Direktur Keuangan Bank Raya, Rustarti Suri Pertiwi mengatakan kinerja keuangan Bank Raya sampai Semester I-2024 memang cemerlang. Hal itu ditunjukkan salah satunya dengan penyaluran kredit yang tumbuh 81 persen.
- BNI Raup Laba Rp10,7 Triliun di Semeseter I-2024, Naik 3,8 Persen
- Salurkan Kredit Rp53 Triliun , Bank DKI Raup Laba Bersih Rp338 Miliar Hingga Juni 2024
- Salurkan Kredit dan Pembiayaan Rp352 Triliun, BTN Raup Laba Rp1,5 Triliun di Semester I-2024
- Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp12,7 Triliun, Penyaluran Kredit Tembus Rp1.435 Triliun
"Dari inovasi yang sudah kita lakukan, ternyata memang tercermin kinerja keuangan kita. Jadi, kredit digitalnya itu tumbuhnya emang 81 persen," kata perempuan yang disapa Tiwi, Jumat (27/9).
Tiwi menjelaskan, pesatnya pertumbuhan kredit Bank Raya lantaran jangka waktu kredit yang diberikan kepada nasabah tenornya harian. Sehingga proses penyaluran dan pembayaran kreditnya pun cepat. Bahkan ada pinjaman yang diberikan hanya dalam kurun waktu sepekan saja.
"Nah, tadi kan memang kalau kita kasih credit digital itu memang credit-nya yang jangka waktunya pendek-pendek, jangka waktunya mungkin sekitar 7 hari. Jadi kita tuh disbursement-nya, penyalurannya tuh sudah sampai Rp8 triliun," ujarnya.
Kinerja Keuangan Bank Raya
Adapun secara tahunan pertumbuhan kredit digital Bank Raya tumbuh 60 persen. Kemudian, total aset Bank Raya berhasil tumbuh sebesar 9 persen yang didorong oleh pertumbuhan total kredit sebesar 12 persen. Pertumbuhan kredit disumbang oleh kredit digital yang tumbuh sebesar 81 persen secara tahunan.
"Untuk overall digital tuh Rp8 triliun. Tumbuhnya itu year-on-year tuh 60 persen. Jadi memang cukup banyak juga. Jadi sering, tapi kecil-kecil, tapi sering. Jadi kita sudah sampai disbursement-nya itu lebih Rp8 triliun," ujarnya.
Kinerja yang positif juga ditunjukkan dengan laba bersih Bank raya yang tumbuh 116 persen (yoy) menjadi Rp 20 miliar, Return on asset (ROA) dan Return on equity (ROE) naik 2 kali lipat.
Selanjutnya, kata Tiwi, tabungan digital di Bank Raya juga tumbuh double digit yakni sebesar 22 persen secara tahunan. Kemudian, likuiditas juga terjaga.
"Alhamdulillah, tumbuhnya juga bagus double digit di 22 persen year-on-year. Nah ini, sekarang kan juga likuiditas itu ya, yang sekarang sering dibahas. Nah ini likuiditasnya raya juga tetap terjaga," pungkasnya.