BKPH Ingin Bank Muamalat kembangkan Uang Saku Cashless untuk Jemaah Haji
Anggota Badan Pelaksana BPKH, Iskandar Zulkarnain mengatakan, Bank Muamalat sebagai bank digital telah merintis uji coba penerapan cashless dalam memberi uang saku jemaah haji (living cost).
Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) siap mengarahkan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI) untuk memperkuat digitalisasi pelayanan. Salah satunya mengembangkan uji coba penerapan cashless atau non-tunai dalam pemberian uang saku jemaah haji.
Anggota Badan Pelaksana BPKH, Iskandar Zulkarnain mengatakan, Bank Muamalat sebagai bank digital telah merintis uji coba penerapan cashless dalam memberi uang saku jemaah haji (living cost).
-
Siapa yang menjamin simpanan nasabah di bank? LPS hanya akan menjamin simpanan nasabah sampai jumlah Rp2 miliar.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Apa penghargaan yang diraih Bank Jatim? Kali ini, bankjatim berhasil mendapat penghargaan gold rank dalam The Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2023.
-
Bagaimana cara Bank Jatim mempermudah akses pembiayaan bagi masyarakat? Dia menambahkan, upaya dalam memberikan kemudahan akses pembiayaan kepada masyarakat, bankjatim telah memiliki platform digital yang bernama JConnect E-Loan yang dapat di download di playstore maupun app store.
-
Bagaimana bank meningkatkan keamanan akun nasabah? Akibatnya, banyak bank dan institusi beralih ke langkah keamanan yang lebih kuat seperti autentikasi multifaktor dan verifikasi biometrik untuk meningkatkan keamanan akun dan melindungi informasi sensitif.
-
Apa yang dimaksud dengan rumah lelang bank? Sesuai namanya, rumah lelang bank adalah rumah atau properti yang disita oleh bank dan dijual melalui proses lelang.
"Termasuk antisipasi dinamika global, Bank Muamalat sudah jadi salah satu bank yang membuat uji coba dalam pelayanan cashless untuk living cost jemaah haji. Sehingga produk digital dia bisa jadi layanan living cost bekal menunaikan ibadah haji," tuturnya dalam sesi konferensi pers di Jakarta, Selasa (4/1/2022).
Sesuai dengan perkembangan zaman, BPKH juga ingin Bank Muamalat turut berpartisipasi dalam pelayanan digital pendaftaran haji.
"Sehingga ke depan bagaimana bank Muamalat reborn itu harus sustain dan juga bersinergi. Dengan demikian kita akan mengembangkan bank Muamalat dengan faktor-faktor tersebut," ungkap Iskandar.
Pasar Haji
Dari sisi pasar haji, Iskandar menyebut, Bank Muamalat Indonesia memiliki segmentasi terbesar kedua setelah Bank Syariah Indonesia (BSI) untuk mengelola dana haji.
"BPKH juga mempertimbangkan dari sisi bisnis, karena investasi BPKH ini dari dana umat dana masyarakat harus mempertimbangkan aspek-aspek yang tertuang dalam amanat undang-undang, sesuai syariat, kehati-hatian, kemudian harus menghasilkan manfaat," terangnya.
Sebagai pemegang saham pengendali, BPKH juga akan fokus pada upaya membangun bisnis BMI yang berkelanjutan (sustainable) melalui perbaikan tata kelola bisnis yang baik. Kemudian melakukan sinergi positif dengan seluruh ekosistem perhajian, segmen pasar syariah, pasar institusi unggulan dan sektor UMKM.
"Yang kita inginkan ke depan ada dua hal, yang terkait dengan sustain dan juga sinergi, sustain sendiri karena zaman ini adalah zaman digital, tentunya bank ini harus menuju ke sana juga kalau ingin sustain," pungkas Iskandar.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com