BRI Bukukan Laba Konsolidasi Rp19,07 Triliun di Kuartal III-2021
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) membukukan laba bersih konsolidasi Rp 19,07 triliun sampai akhir kuartal III-2021. Perolehan laba ini tumbuh 34,77 persen dibandingkan periode sama yang sama tahun lalu. Laba konsolidasian Rp 19,07 triliun termasuk di dalamnya mengakomodir laba rugi BRI Agro.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) membukukan laba bersih konsolidasi Rp 19,07 triliun sampai akhir kuartal III-2021. Perolehan laba ini tumbuh 34,77 persen dibandingkan periode sama yang sama tahun lalu.
"Perlu saya sampaikan ini adalah laba konsolidasian Rp 19,07 triliun termasuk di dalamnya mengakomodir laba ataupun rugi dari BRI Agro. Kalau laba BRI saja enggak di konsolidasikan itu sebenarnya mencapai Rp 20,4 triliun. Jadi, lebih tinggi dari konsolidasi," ucap Direktur Utama BRI Sunarso dalam Laporan Kinerja BRI Kuartal III-2021, Rabu (27/10).
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia? Melalui Holding Ultra Mikro dengan BRI sebagai induk, bersama PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), perseroan secara grup berupaya meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia.
-
Bagaimana The Banker menilai kinerja BRI? Dalam situs resminya The Banker melakukan pemeringkatan Top 1000 World Banks 2023 mengacu pada pencapaian kinerja keuangan pada 2022. Adapun aspek penilaian diantaranya terdiri dari sisi balance sheet, income statement, dan capital adequacy.
-
Apa yang membuat BRI menjadi bank nomor 1 di Indonesia versi The Banker Top 1000 Banks 2024? Top 1000 Banks 2024 tersebut berisikan 1000 bank terbaik di seluruh dunia, dengan parameter penilaian Tier 1 Capital, Aset, Profit pre tax, Capital Asset Ratio, Return on Capital dan Return on Asset.
-
Kapan kerja sama antara BRI dan Prudential Indonesia ditandatangani? Kerja sama tersebut ditegaskan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) oleh Director of Institutional and Wholesale Business BRI Agus Noorsanto, President Director Prudential Indonesia Michellina Laksmi Triwardhany dan President Director Prudential Syariah Omar Sjawaldy Anwar, di Jakarta pada Kamis, 20 Juli 2023.
-
Bagaimana BNI bertransformasi menjadi Bank Negara Indonesia 1946? Berdasarkan UU Nomor 17 tahun 1968, BNI resmi bertransformasi. BNI ditetapkan menjadi Bank Negara Indonesia 1946.
Sunarso mengungkapkan, sinyal positif kinerja konsolidasian BRI tercermin dari penyaluran kredit pada akhir September 2021 sebesar Rp 1.026,42 triliun. Atau tumbuh 9,74 persen year on year (yoy).
"Di mana angka ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit perbankan nasional sebesar 2,21 persen," ungkapnya.
Adapun, kata Sunarso, faktor utama penopang pertumbuhan kredit konsolidasian BRI yakni penyaluran kredit segmen UMKM. Yakni tumbuh 12,50 persen yoy atau mencapai Rp 848,60 triliun pada akhir September 2021.
Capaian tersebut membuat proporsi kredit UMKM dibanding total kredit BRI pun meningkat dari semula 80,65 persen pada akhir September 2020 menjadi 82,67 persen pada akhir September 2021.
"Peningkatan penyaluran kredit UMKM yang sangat signifikan pada kuartal III 2021 tidak terlepas dari pembentukan sinergi holding Ultra Mikro bersama Pegadaian dan PNM, disamping pemulihan kondisi ekonomi akibat kian melandainya pandemi," ujar Sunarso.
Apabila dirinci per segmen, penyaluran kredit mikro BRI tercatat Rp 464,66 triliun, kredit konsumer sebesar Rp 147,16 triliun. Lalu, kredit kecil dan menengah Rp 236,77 triliun dan kredit korporasi Rp 177,83 triliun.
"BRI juga berhasil menjaga kualitas kredit yang disalurkan, dimana hal tersebut tercermin dari rasio NPL BRI yang manageable di kisaran 3,28 persen pada akhir kuartal III 2021 dengan NPL Coverage mencapai 252,94 persen," terangnya.
Dari sisi liabilities, Dana Pihak Ketiga BRI berhasil tumbuh positif menjadi sebesar Rp 1.135,31 triliun. Tabungan tercatat mendominasi DPK BRI dengan total mencapai Rp.470,16 triliun, tumbuh 7,12 persen yoy.
Proporsi dana murah (CASA) BRI pun terus merangkak naik, dimana pada akhir kuartal III 2021 tercatat 59,60 persen atau lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu yakni sebesar 59,02 persen.
"Keberhasilan perseroan dalam meningkatkan proporsi dana murah membuat biaya dana atau Cost of Fund (COF) BRI terus menurun, Hingga akhir September 2021 COF BRI tercatat 2,14 persen, lebih rendah dibandingkan COF BRI pada September 2020 sebesar 3,45 persen," imbuh Sunarso.
Solidnya kinerja BRI dari sisi penyaluran kredit dan pendanaan membuat aset perseroan terus tumbuh. Hingga akhir kuartal III tercatat aset BRI mencapai Rp 1.619,77 triliun atau tumbuh 11,87 persen yoy.
Baca juga:
Tembak kasir BRI pakai airsoft gun, perampok gasak Rp 150 Juta
Laba bersih BRI Agro turun 23,29 persen
BRI tawarkan asuransi pada masyarakat berpenghasilan rendah
BRI minta Jokowi-JK lanjutkan program KUR
BRI kucurkan Rp 40 miliar buat Waroeng Rajawali
BRI catat dalam tiga bulan, kiriman TKI ke Indonesia Rp 6,7 T
Rajin 'goreng' isu akuisisi, Serikat Pekerja BUMN serang Dahlan