Bank bjb Kantongi Laba Konsolidasi Rp1,16 Triliun di Kuartal III-2024
Pendapatan laba perseroan juga ditopang oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) dan kredit yang positif.
Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB), Yuddy Renaldi mencatat bahwa bahwa perseroan mencatatkan laba konsolidasi setelah pajak sebesar Rp1,16 triliun per kuartal III tahun ini.
"Efisiensi dalam operasional serta optimalisasi fee-based income berhasil menjaga laba sebelum pajak konsolidasi sebesar Rp1,47 triliun dan laba setelah pajak sebesar Rp1,16 triliun," ucap Yuddy dikutip dari Antara, Rabu (30/10).
Selain efisiensi operasional dan optimalisasi fee-based income, pendapatan laba perseroan juga ditopang oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) dan kredit yang positif.
Ia menuturkan bahwa DPK tumbuh 17,1 persen year-on-year (yoy) dari Rp130,9 triliun per September 2023 menjadi Rp153,2 triliun per September 2024.
Terkait DPK, pihaknya berhasil meningkatkan rasio dana murah (current account and saving account/CASA) sebesar 2,2 basis poin menjadi 44,9 persen, mencerminkan komitmen perseroan untuk menjaga cost of fund di level 4,7 persen.
"Hal ini membantu Bank BJB memanfaatkan momentum penurunan suku bunga acuan guna mengurangi biaya dana," ujarnya.
Secara konsolidasi, bank bjb menunjukkan kinerja keuangan yang solid. Total aset meningkat sebesar 17,1 persen year on year (yoy), mencapai Rp210 triliun.
Penyaluran Kredit
Yuddy juga menuturkan bahwa penyaluran kredit meningkat 10,4 persen yoy dari Rp124,9 triliun pada kuartal III tahun lalu menjadi Rp138 triliun pada kuartal III tahun ini.
"Dari sisi kredit bank only, Bank BJB mencatat pertumbuhan kredit sebesar 4,3 persen yoy menjadi Rp121,5 triliun, dengan kontribusi utama dari segmen kredit konsumer yang tumbuh 6,8 persen yoy mencapai Rp73,1 triliun," katanya.
Ia mengatakan bahwa segmen kredit konsumer masih menjadi penopang utama kinerja perseroan, dengan market share mencapai 29 persen di kalangan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) di Jawa Barat dan Banten.
"Pada akhir September, jumlah debitur P3K meningkat signifikan dengan lebih dari 54 ribu pegawai yang menjadi nasabah bank BJB, menunjukkan potensi pasar yang masih besar di segmen ini," imbuhnya.
Net Interest Margin (NIM) bank bjb tercatat sebesar 3,8 persen, dengan Non-Performing Loan (NPL) pada level 1,53 persen yang didukung Coverage Ratio di atas 100 prsen. Rasio permodalan (CAR) bank bjb juga terjaga di level 19,4 persen, dengan rencana penerbitan Surat Berharga Perpetual untuk penguatan modal Tier 1.