Penyaluran Kredit Tumbuh 14 Persen, Bank DKI Raup Untung Rp477 Miliar Hingga Juni 2023
Pendapatan bunga Bank DKI hingga Juni 2023 tumbuh sebesar 22,47 persen menjadi Rp2,64 triliun, dari Rp2,16 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.
Perolehan laba ini tumbuh 4,72 persen dibanding laba Kuartal I-2023 sebesar Rp233,20 miliar.
Penyaluran Kredit Tumbuh 14 Persen, Bank DKI Raup Untung Rp477 Miliar Hingga Juni 2023
Kinerja Bank DKI
Bank DKI mencatatkan kinerja positif di tengah berbagai tantangan dihadapi industri perbankan. Hingga Juni 2023, Bank DKI meraup laba bersih Rp477,8 miliar. Perolehan laba ini tumbuh 4,72 persen dibanding laba Kuartal I-2023 sebesar Rp233,20 miliar. Kinerja positif ini ditopang tingginya penyaluran kredit. Hingga Juni 2023, Bank DKI mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp50,11 triliun. Angka ini tumbuh 14,82 persen dibanding periode sama tahun lalu yang hanya Rp43,64 triliun.
Pertumbuhan penyaluran kredit dan pembiayaan Bank DKI ini lebih baik dari pertumbuhan secara nasional di mana hingga April 2023 yang tumbuh sebesar 8,26 persen, serta lebih baik dari rata-rata pertumbuhan kredit dan pembiayaan BPD yang tumbuh sebesar 10,07 persen
Direktur Utama Bank DKI, Fidri Arnaldy menyampaikan, kinerja positif ini juga didorong pertumbuhan penyaluran kredit secara year on year (yoy) pada seluruh segmen, dengan fokus pada bidang UMKM. Pertumbuhan yang signifikan terjadi pada kredit ritel yang tumbuh sebesar 74,46 persen menjadi Rp1,43 triliun pada Juni 2023, dari posisi Rp821,54 miliar pada Juni 2022. Kredit mikro juga menunjukkan kinerja yang mengesankan dengan pertumbuhan sebesar 52,50 persen menjadi Rp2,98 triliun pada Juni 2023, dari posisi Rp1,95 triliun pada Juni 2022.
Selain itu, kredit konsumer juga tumbuh 14,23 persen menjadi Rp20,94 triliun pada Juni 2023, dari posisi Rp18,33 triliun pada Juni 2022. Begitu pula dengan kredit skala lebih besar, seperti kredit menengah yang tumbuh 16,18 persen menjadi Rp1,68 triliun pada Juni 2023, dari posisi Rp1,45 triliun pada Juni 2022.
Sementara itu, segmen kredit komersial tumbuh 2,03 persen menjadi Rp16,45 triliun pada Juni 2023, dari posisi Rp16,13 triliun pada Juni 2022, seiring strategi penyaluran kredit komersial yang dilakukan secara selektif oleh Bank DKI.
Kredit sindikasi juga mencatatkan pertumbuhan yang signifikan, yaitu tumbuh 33,48 persen menjadi Rp6,62 triliun pada Juni 2023, dari posisi Rp4,96 triliun pada Juni 2022. Penyaluran pembiayaan untuk segmen syariah juga tumbuh 10,19 persen menjadi sebesar Rp7,82 triliun pada Juni 2023, dari sebelumnya Rp7,09 triliun di Juni 2022.Aset Bank DKI
Seiring dengan peningkatan penyaluran kredit dan pembiayaan tersebut turut mendorong peningkatan aset Bank DKI sebesar 12,08 persen hingga menjadi Rp82,00 triliun pada Juni 2023, dari posisi Rp73,17 triliun di Juni 2022
Fidri mengatakan dalam strategi ekspansi kredit, pihaknya memprioritaskan pengelolaan risiko yang efektif, pengaturan portofolio kredit yang berorientasi pada segmen UMKM dan pengawasan secara ketat untuk memastikan kualitas aset yang optimal. Rasio Non Performing Loan (NPL) Gross mengalami perbaikan menjadi 1,90 persen pada kuartal II-2023 dari sebelumnya 2,26 persen pada kuartal II-2022. Selain itu, Bank DKI juga melakukan mitigasi potensi risiko seiring dengan pertumbuhan kredit dengan menjaga Coverage Ratio sebesar 219,16 persen.
Dana PIhak Ketiga (DPK)
Direktur Keuangan & Strategi Bank DKI, Romy Wijayanto menjelaskan untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sebesar 9,91 persen menjadi Rp66,75 triliun pada Juni 2023, dari Rp60,73 triliun di Juni 2022.
Pertumbuhan DPK didominasi pertumbuhan dana murah (CASA dengan Giro tumbuh 5,03 persen menjadi sebesar Rp15,20 triliun pada Juni 2023, dari sebelumnya Rp14,47 triliun di Juni 2022. Sedangkan tabungan tumbuh 10,75 persen menjadi Rp10,83 triliun, dari sebelumnya Rp9,78 triliun di Juni 2022.
Rasio LDR
Atas pertumbuhan kredit dan DPK yang dicapai, menjadikan Loan to Deposit Ratio (LDR) naik pada level 75,06 persen pada Juni 2023, dibanding sebelumya 71,86 persen di Juni 2022. Sedangkan untuk rasio lainnya tetap tumbuh positif dan terjaga dengan baik dibanding periode kuartali II-2022. ROE terjaga di 9,86 persen, ROA menjadi 1,56 persen dan Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) stabil di 78,39 persen.
Pendapatan Bunga
Adapun untuk pendapatan bunga Bank DKI hingga Juni 2023 tumbuh sebesar 22,47 persen menjadi Rp2,64 triliun, dari Rp2,16 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.
Namun di sisi lain seiring tren peningkatan suku bunga perbankan, beban bunga Bank DKI juga mengalami peningkatan sebesar 76,82 persen menjadi sebesar Rp1,29 triliun pada Juni 2023, dari Rp728,03 miliar di Juni 2022.
“Tren kenaikan suku bunga serta pengetatan likuiditas yang dilakukan oleh Bank Sentral, diantisipasi oleh Bank DKI dengan strategi manajemen likuiditas diantaranya menjaga kualitas dan yield kredit pada level yang sehat untuk mengimbangi biaya dana,” tutup Romy.